11. Aura Yang Berbeda

227 28 0
                                    

Kaylie masih mencoba mencerna kejadian beberapa saat yang lalu dengan pikiran terbuka, ia sebelumnya memang mengeluh jika ia belum bertemu dengan tokoh novel penting lainnya selain daripada Ethan dan ketiga temannya yang Ayumi lihat sekilas.

Namun ia sama sekali tak menyangka jika akan bertemu dengan tokoh paling penting dalam cerita secepat ini, bahkan kini duduk dimeja yang sama.

Fifah nampak akur dengan Delia, keduanya mengobrol santai tampak seolah keduanya menjalin hubungan yang baik sedari lama.

Teman barunya dan juga pemeran utama dalam buku, Kaylie benar benar tak mengerti keadaan nya saat ini.

Ia diam diam melirik kearah Fifah yang duduk disebelahnya.

Si 'payah' ini..

Mengingat sebutannya untuk tokoh Fifah, Kaylie mau tak mau kembali mengingat serangkaian umpatan yang ia tujuan kepada gadis disebelahnya dikehidupan sebelumnya.

"Bego, lari lah goblok. Emang dasar payah banget lo jadi tokoh utama."

"Ck, lemah. Payah."

"Ni apaan sih, kok tokoh utamanya payah begini?"

Bahkan Ethan berulang kali menegurnya karena meremas lembar novel yang terdapat adegan sang tokoh utama wanita ini.

"Jangan di bejek oy! Rusak entar."

"Gue marah Tan sama ni cewe."

"Benci amat lo sama Fifah, itu tuh nama nya karisma tokoh utama. Lo gak bakal paham, dia tuh idaman kaum cowo lo tau." bantah Ethan tak setuju dengan argumen Kaylie.

"Idaman? Dia?" Kaylie mencibir. "Bahkan kalopun gue terlahir jadi cowo, gue bakal mikir seribu kali lagi buat jadiin cewe letoy kayak dia pacar gue." sarkas Kaylie tajam, menatap dialog Fifah di lembar lecek yang telah ia remas.

Kaylie meringis, dulu ia sangat gencar mengumpat setiap kali tokoh utama bernama Fifah ini muncul. Namun sekarang, ia hanya bisa diam tak bersuara dikarenakan tokoh yang selama ini ia cerca habis habisan kini duduk anteng dihadapannya.

"Kaylie."

Kaylie mendongak, mendengar suara halus itu menerpa telinganya.

"Kamu gapapa?" tanya Fifah dengan raut wajah cemas.

Kaylie terdiam.

Ah sial.

Berada di lingkungan yang sama dengan tokoh utama membuat Kaylie tak nyaman, ia bahkan tak bisa lagi menjaga raut wajahnya dan mengakibatkan Fifah menyadari gerak geriknya.

"Gue gapapa." jawab Kaylie berusaha setenang mungkin.

Fifah terdiam, masih dengan tatapan yang menyorot Kaylie cemas. Pasalnya sedari tadi Kaylie hanya diam, tak ikut berbicara ataupun memasuki obrolan antara dirinya dan Delia. Ia takut jika Kaylie merasa tak nyaman dan terganggu akibat obrolannya bersama Delia.

"Kamu kayak yang gak nyaman gitu." ucapnya.

Kaylie yang mendengar nada khawatir Fifah hanya bergumam pelan sebagai jawaban. "Gausah kebanyakan mikir, gue gapapa." jawabnya.

Fifah sedikit tersentak mendengar nada dingin dalam suara Kaylie. "M-maaf."

Kaylie menoleh, mengernyitkan dahinya pelan.

Kenapa gadis ini meminta maaf?

Delia melirik suasana canggung diantara keduanya. "Hahaha, lo gak perlu khawatir. Kaylie orang nya emang gak banyak ngomong, jadi jangan ngerasa gak enak." Delia tertawa keki.

THE EXTRA'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang