STEP-MOM : 9

1.6K 29 43
                                    

Soundtrack by: Impossible - Shontele (james arthur cover)
+
Treat you better - Shawn mendes
+
HOPE - gabby barret ft. Charlie puth
+
Laddy killer - Maroon 5

~~~~~
Part 18+ 🌚🌚🌚

Author

"Argh shit, clemira lubang mu sangat nikmat sayang."

"Aah.. dess aku lelah.."

"Tidak tidak, aku belum lelah sayang. Kau tidak bisa berhenti sebelum aku puas."

"Aaaahhh.."

Clemira menggeliat di atas tubuh dess dan berusaha tetap memuaskan dess meskipun dirinya sudah ingin berhenti. Dess meminta jatah di waktu yang tidak tepat, padahal clemira sedang merasa pusing. Membuatnya mati-matian berusaha memuaskan dess.

"Aaah.... emmmh.. aahh.."

Di luar kamar mereka berdiri harry dengan wajah memerah menahan amarah kala dirinya terus mendengar desahan dess dan clemira sedari tadi. Dia sengaja berdiri di depan pintu kamar ayah nya itu karena teramat penasaran saat dirinya mendengar suara clemira yang berhasil menarik perhatiannya dan membuatnya bertahan di depan pintu kamar ayah nya demi untuk menguping.

"Oh fuck yeah."

Harry berbalik setelah merasa aktifitas mantan kekasih nya itu sudah berakhir karena mendengar erangan ayahnya yang amat keras hingga terdengar jelas di telinga nya. Membuatnya memutuskan masuk ke kamar nya dan mengacak-acak ranjang nya dengan brutal akibat tak kuat lagi menahan kecemburuan nya terhadap ayah kandung nya sendiri.

"Sial kau dess, kenapa kau selalu mengambil wanita yang ku sayang? Pertama ibu, sekarang clemira. Aku muak dengan kegilaan mu dess!"

Kesalnya lalu melempar bantal ke sembarang arah, dia menatap tangannya yang terbalut perban dan menciumnya. Mengingat betapa inginnya dia menyentuh tubuh ibu tirinya itu seperti tempo hari terlebih lagi disaat dirinya cemburu berat seperti ini dan sedang dibakar emosi. Mungkin hanya sentuhan clemiralah yang mampu menenangkannya, tapi sayang justru wanita itu yang membuatnya seperti ini.

~~~~~
Harry

Aku memasuki ruangan ayah dan satu alis ku terangkat saat ku lihat dia sedang menelfon di kursi kerja nya yang menghadap ke dinding kaca gedung ini. Aku melambatkan langkah ku dan duduk di kursi sebrang meja kerja nya.

"Iya baiklah, kita bertemu di hotel ku. Akan ku katakan pada istriku bahwa aku lembur dan menginap di kantor. Dan ingat, pakai busana terbaik mu sayang."

Seketika mataku melotot mendengar obrolannya di telfon. Apa? Sayang?hotel? Dan tidak akan pulang?
Dengan siapa ayah ku ini menelfon?kenapa obrolannya mencurigakan?

"Yasudah aku sibuk. Akan ku tu-"

Dia memutar kursi dan terkejut melihat keberadaan ku di depan nya dengan tangan kiri yang mengepal di bawah dagu ku.

"Ku tutup telfonnya evans. Sampai jumpa di rapat nanti." ucapnya lalu mematikan telfon dan memasukkan ponsel ke saku jas nya.

"Siapa?" tanya ku berpura-pura tidak tau.

"Evan?" tanya nya balik.

"Untuk apa menelfon? Bukankah bisa bertemu?"

"Tidak apa. Dia hanya mengajak ku meeting di luar."

"Kau yakin?" tanyaku curiga dan ayah hanya mengangguk sekali lalu tersenyum tipis. Aku benci senyum itu, karena aku tau setiap kali dia tersenyum setelah mengatakan sesuatu yang tidak nyambung itu pertanda bahwa dia berbohong. Seperti yang dia lakukan semasa ibu ku masih hidup dulu, dan semasa bejat nya dia dulu. Hingga aku dengan mudah mengetahui bahwa dia sedang berbohong. Apalagi setelah kudengar percakapannya di telfon tadi. Aku tau mungkin dia mulai main perempuan lagi dan ini akan mengganggu kedamaian rumah tangga nya bersama clemira. Tapi tidak, aku tidak bisa langsung mengasumsikannya sebelum aku benar-benar melihatnya melakukan hal-hal bejat lagi. Bagaimana pun juga dia ayah ku, dan aku tidak boleh berprasangka buruk padanya sebelum aku tau apa yang sebenarnya terjadi. Tapi aku harus mengawasinya bukan?

STEP-MOM! 21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang