"Sumber terbesar dari rasa takut akan apa yang belum terjadi adalah prasangka."
.
.
.
Ini baru lima hari sejak aku terbangun di ruangan ini, tapi perlakuannya membuatku merasa kalau dia berbahaya. Perlakuan maupun ucapannya membuatku merasa khawatir dan tidak nyaman.
Aku takut dengan kenyamanan ini.
Inilah yang terjadi jika aku hanya bersosialisasi dengan sedikit orang. Di satu sisi aku merasa terbiasa dengannya dan juga nyaman. Tapi di lain sisi aku gelisah dengan apa yang bisa terjadi di luar jangkauanku.
Arka mendorong kursi roda ke kamar mandi karena aku butuh menuntaskan kebutuhan pribadi.
Tadinya dia sempat memaksa untuk masuk dan membantuku, tentu saja aku menolaknya dengan keras. Meskipun kita berdua sama-sama laki-laki, tapi bagiku itu masih memalukan dan tidak sopan.
Aku lebih memilih kesulitan di kamar mandi daripada harus di bantu orang lain yang memungkinkan melihat bagian tubuhku.
"Masih lama nggak?" tanya Arka dari luar.
"Sebentar."
Tidak lama kemudian aku membuka slot pintu kamar mandi dan dari luar dia mendorong pintu perlahan.
Karena kedua kakiku tidak bisa di pijakkan ke lantai, dia terpaksa harus menggendongku agar aku bisa naik ke tempat tidurku. Aku tidak malu, tapi aneh.
Bagaimana aku bisa mengusir makhluk ini, ketika aku selalu butuh dia untuk sekedar pergi ke kamar mandi yang jaraknya hanya sepuluh langkah?
Sudah berhari-hari aku seperti ini, dan dengan berat hati aku terpaksa merepotkannya.
"Melamun lagi?" tegurnya sambil menyentuh dahi di antara alisku.
Aku mengedipkan mata dan sedikit terkejut melihat dia masih berdiri dan menghadapkan wajahnya padaku sedekat ini.
"Apa?"
"Aku senang bisa mengamati wajah indah yang hampir pulih sedekat ini," jawabnya sambil tersenyum.
Aku hampir berdecak karena kesal, tapi aku memilih tidak menghiraukan dan menurunkan punggungku, berbaring.
"Rain."
"Hm?" Aku mengangkat pandanganku.
"Malam ini boleh tidur di sebelah kamu nggak?"
"Nggak!"
Apa dia gila!!!?
Tidur di sampingku? Tidur satu tempat tidur denganku? Tidur berdempetan denganku? Yang benar saja!
Bahkan jika dia temanku yang paling akrab, aku tidak akan pernah mengizinkannya! Tidak ada dalam kamusku tidur bersama orang lain dalam satu kasur.
Jangan berharap!
Yah...
Aku tahu dia yang membayar kamar ini. Yang artinya membayar tempat tidur ini juga, tapi aku tidak mau kalau harus tidur berdampingan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] REFRACTION
Random[COMPLETE] Dalam kasta kehidupan mahasiswa ekonomi itu menempatkan dirinya pada kasta yang rendah. Baginya mereka yang berada di kasta atas adalah orang-orang yang lahir dengan keberuntungan dan keistimewaan seperti bintang di kampusnya. Dia sedikit...