∆Bang Paket 4∆ Guratan tipis

21 12 1
                                    


"Des?" Panggil mamanya.

"Ada apa mah?" Tanya Desiana mendongak menatap mamanya yang berdiri dihadapannya.

"Mama mau keluar sebentar. Oyah mama mau nitip sama kamu nanti kalo ada tukang paket dateng, tolong ambil ya, ini uangnya" Pesan mamanya dan menentukan uangnya pada Desiana.

"Mama beli paket?" Tanya Desiana yang menerima uanganya.

"Iya" jawab mamanya.

"Awas kena tipu loh mah" Peringat Desiana "mending gak usah lagi deh belanja online mah. Ntar kita sendiri yang rugi"

"Gak akan, kamu tenang aja. Lagian mama beli barang-barang nya yang aman kok, yang udah terjamin kualitasnya. Dan terpenting harganya juga sesuai sama dipasaran. Enggak kaya kamu yang kemarin. Itu sih wajar aja kemeja tipis, orang cuma dua puluh ribu" Ucap Mamanya menyindir Desiana.

Desiana mencebikan bibirnya kesal dengan ucapan mamanya.

"Tunggu nya diluar aja Des, ntar gak kedengaran lagi kalo paketnya datang" titah mamanya.

"Ah disini aja mah, nanggung lagi nonton tv" ucap Desiana malas.

"Diluar aja Des, biar tahu kalo tukang paketnya dateng. Ntar kamu malah kecolongan lagi" Ucap mamanya.

"Lagi nonton mah, tanggung. Kedengaran kok pasti"

"Gak, mama gak percaya ah. Kamu ini kan anaknya susah nyaut kalo dipanggil. Udah diluar ayo" Ucap mamanya menggusur Desiana dengan menarik tangannya untuk digiring berjalan ke teras rumah.

"Nah duduk disitu aja, mama pergi dulu ya. Awas lupa ntar ada tukang paket, langsung diambil ya"

"Iya ma" jawab Desiana malas.

Mamanya berjalan keluar dari pagar rumahnya dan pergi. Sedangkan Desiana langsung duduk selonjoran dikursi dengan kedua kaki diangkat ke atas meja.

Nonton YouTube sepertinya pilihan yang bagus untuk ia menunggu paket mamanya datang.

Setelah sekian puluh menit, suara deru motor melintasi depan rumahnya membuat Desiana beralih dari film yang ia tonton di YouTube.

"Anjir" Desiana langsung menurunkan kakinya dan berdiri tegak.

"Gak salah liat kan barusan?" Tanya Desiana ntah pada siapa.

"Itu yang baru lewat? Itu Bang paket alis tebel bukan sih?"

Desiana segera berjalan mendekati pagar rumahnya yang tingginya hanya sebatas dadanya. Kepalanya celingak-celinguk melihat ke arah Bang paket tadi. Sepertinya mengantarkan paket ke tetangga sebelah.

"Ah itu bener pasti Bang paket alis tebel! Gila" Desiana menyentuh dadanya dimana ada detak jantung yang berpacu cepat disana.

"Kok jadi deg-degan gini ya?"

Desiana berdiri gelisah ingin menunggu bang paket itu kembali melintasi depan rumahnya. Menunggu selama beberapa menit dan akhirnya tak lama Bang paket itu datang melintasi depan rumahnya dengan motor metik hitamnya.

"HAAAAAAKKKKH" Desiana menjerit-jerit tatkala benar Bang paket alis tebal lah yang melintas barusan.

"Tuh kan bener" Tebak Desiana.

"Ya ampun gila, ganteng banget" Ucap Desiana walau ia tadi tak melihat wajahnya sama sekali. Hanya melihat masker yang sama menutupi setengah wajahnya dan hanya bisa melihat mata dan alisnya saja.

"Fix itu sih Bang paketnya ganteng banget" Ucap Desiana melompat-lompat kesenangan.

"Giliran tetangga aja, Bang paket yang anternya. Lah pas kemarin-kemarin gue? Udah kena tipu bukan Bang paket lagi yang anter!" Ucapnya tak terima dan sudah berhenti melompat.

Bang Paket ∆END∆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang