∆Bang paket 7∆ Gerbang Sekolah

23 10 0
                                    

Hari ke satu setelah Desiana bertemu Bang Paket alis tebal di minimarket, ia bertemu kembali dengannya saat Bang Paket melintasi depan rumahnya mengantar paket milik tetangga.

Hari kedua, hal yang sama kembali terjadi dimana Desiana tengah menyiram tanaman didepan rumah (tumben sekali Desiana mau menyiram tanaman?) Ia kembali dipertemukan dengan Bang Paket yang lewat didepan rumahnya.

Hari ketiga, hal yang sama kembali terjadi. Ntah ini memang hanya kebetulan yang tak disengaja, atau memang sudah ditulis dalam takdir. Bang Paket kembali lewat didepan rumahnya mengantarkan paket milik tetangga saat Desiana ingin berangkat sekolah.

"Kalo ketemu terus tiap hari kaya gini, bisa dapet vitamin sehat mata gue" gumam Desiana.

Hari keempat, dimana biasanya Bang Paket akan lewat, kali ini Desiana tak melihatnya. Apa mungkin tidak ada paket yang harus dikirimkan makanya Bang Paket tak datang.

Lagipula, tidak setiap hari juga bukan tetengga akan terus berbelanja online setiap harinya?

Benar.

****

"Wah, spidol kelas isinya udah abis" Pekik Randa sang sekretaris kelas yang hendak menulis dipapan tulis.

"Sini Nda, biar gue yang isi ulang spidolnya" Ucap Riri baik menawarkan bantuan.

"Ouhh yaudah nih" Randa memberikan spidol yang sudah kosong isinya pada Riri.

"Kebetulan gue punya Spidol, ambil aja tuh dikaleng pulpen, pake punya gue dulu. Lama kalo nunggu ngisi" Ucap Riri.

"Oke, makasih ya Ri" ucap Randa.

"Temenin gue yuk Des" Ajak Riri pada Desiana yang hendak menulis apa yang Randa tulis dipapan depan.

"Yuk" Balas Desiana langsung berdiri meninggalkan pulpen juga buku yang menjadi objeknya barusan.

Kebetulan, tempat isi ulang spidol memang sudah disediakan di depan TU sekolah. Jadi bagi Siswa siswi yang kehabisan isi spidol bisa melakukan isi ulang disana.

Setelah Riri sudah mengisi ulang spdiolnya dan hendak kembali ke kelas mereka. Desiana tak sengaja melirik ke arah gerbang dimana ada pak satpam yang tengah berbicara pada ....

"Bang Paket?" Pekik Desiana.

"Ada apa Des?" Tanya Riri yang terkejut akan suara Desiana.

Desiana menggaruk kepala bagian belakangnya dan menunjuk ke arah gerbang.

"Kita kesana yuk" ajak Desiana pada Riri.

"Mau ngapain? Kita harus cepet ke kelas. Kan mau nulis" Ucap Riri.

"Bentaran. Kayanya ada yang perlu bantuan" Ucap Desiana.

"Hah, bantuan apaan?"

"Udah ayo temenin gue aja" Desiana langsung menarik Riri untuk ikut bersamanya berjalan ke arah gerbang sekolah.

"Ada apa ini pak?" Tanya Desiana pada pak satpam.

Riri yang bingung hanya diam didekat Desiana dan melirik tukang paket secara bergantian dengan pak satpam.

"Ada kiriman paket, untuk Bu Ani" jawab Pak satpam.

"Ah pas banget pak. Bu Ani kebetulan lagi ngajar dikelas saya. Sini aja paketnya, biar saya sekalian yang anterin" Ucap Desiana.

Riri menarik lengan baju Desiana dan menatapnya tajam memberikan kode dari tatapan matanya dan ingin mengatakan bahwa kan Bu Ani gak ngajar dikelas kita Desi.

Desiana hanya mengedip kan sebelah matanya pada Riri dan menerima paket yang diberikan oleh Bang Paket padanya.

"Kalo dikelas kalian ada guru kenapa kalian bisa ada disini?" Tanya Pak satpam.

Bang Paket ∆END∆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang