∆Bang Paket 11∆ Bang Arta

20 8 0
                                    


Sebuah kebetulan yang kesekian kalinya Desiana alami. Tidak tahu bagaimana ceritanya tapi sekarang orang yang sedang berhadapan dengannya adalah...

"Bang Yasa?" Panggil Desiana tak percaya akan kembali bertemu dengannya di minimarket untuk kedua kalinya.

Tangan Desiana dan Tangan Yasaya sama-sama ditarik kembali dari sebungkus Marshmellow.

Yasaya menyunggingkan senyumnya pada Desiana "Gak nyangka bakal ketemu lagi disini" ucap Yasaya.

"Ha..iya" balas Desiana kikuk.

"Lagi belanja?" Tanya Yasaya melihat sekeranjang penuh yang Desiana bawa.

"Iya"

"Sendirian?"

"Iya" jawabnya lagi.

"Bang Yasa sendiri? Lagi belanja juga?" Tanya Desiana.

"Enggak. Cuma mau beli titipan adik saya aja" Jawabnya.

"Oh. Marshmellow titipannya?" Tanya Desiana.

"Iya. Adik saya sangat suka Marshmellow" balasnya.

"Ouhh" Desiana hanya mengangguk saja.

"Oh iya" Desiana baru teringat akan sesuatu "Hoodie Bang Yasa kan masih ada sama aku, tapi Hoodienya dirumah. Jadi gak bisa dibalikin sekarang. Gimana dong?" Tanyanya.

"Gak papa. Hoodienya buat kamu aja" Ucap Yasaya.

"Gak papa? Beneran?" Tanya Desiana.

"Iya gak papa. Buat kamu aja" Ucap Yasaya membuat Desiana tersenyum.

"Makasih kalo gitu buat Hoodienya" ucap Desiana.

"Iya sama-sama. Oh ya, Saya duluan ya. harus pulang" Ucap Yasaya dengan tangannya yang mengambil satu bungkus Marshmellow.

"Iya" Desiana mengangguk.

Yasaya tersenyum dan berbalik berjalan ke arah kasir dengan sebungkus Marshmellow ditangannya.

"Abang yang perhatian" gumam Desiana dan membuatnya tersipu.

Seketika senyum Desiana kembali luntur dan tergantikan dengan wajah lesu "ohh..lupa buat nanya tentang status nya apa?"

"Ah yaudah lah. Gak penting juga" sambung Desiana menggaruk kepalanya.

"Sampai mana ini? Bahan buat kue udah semua kan?" Tanyanya ntah pada siapa dengan mengecek isi keranjang.

"Udah. Langsung ke kasir aja kali ya" Ucap Desiana mengambil sebungkus Marshmellow dan beranjak dari sana untuk membayar belanjaannya.

Sebelum Desiana menuju Kasir, ia sempatkan dahulu untuk berbelok ke arah freezer box yang berisi berbagai ice cream dan mengambilnya satu.

Sore menjelang magrib sekarang. Desiana masih harus menunggu antrian dikasir.

"Dunia sempit banget perasaan. Udah berapa kali coba ketemu sama Bang Yasa terus. Kan jadi seneng" Ucap Desiana pelan sambil menunggu antrian.

****

Berjalan dipinggir jalan dengan tentengan plastik besar ditangan kanannya dan tangan kirinya memegang ice cream yang sedang ia makan.

Lalu lalang kendaraan umum terus berseliweran dijalanan. Banyaknya kelap kelip lampu kendaraan juga perpaduan dengan lampu dari setiap masing-masing rumah atau ruko disisi jalan.

Desiana berjalan sendirian ditengah-tengah padatnya kendaraan. Kini sudah melewati waktu magrib saat Desiana berjalan didekat Rumah Tantenya.

Terlihat mobil yang asing dilihatnya saat ia memasuki halaman rumah dan berjalan melewati gerbang rumah yang setengah terbuka.

Bang Paket ∆END∆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang