∆Bang Paket 21∆ Sudut Pandang3

17 9 0
                                    

Yasaya merasa senang saat tahu bahwa ia akan mengantar paket ke daerah perumahan dipertigaan, apalagi saat ia tahu bahwa alamat rumah gadis itulah yang menjadi objek pengantaran nya.

Tak lama, akhirnya motor metik hitamnya sudah dekat dengan rumah gadis itu. Bisa dilihat dari atas motornya saat ini berada, terlihat gadis itu baru memasuki halaman rumahnya dengan setelan santainya yaitu memakai kaos kebesaran dan celana pendek juga ditangannya menenteng plastik tidak tahu berisi apa.

Dan saat gadis itu berbalik hendak menutup pagar rumahnya, motor metik Yasaya berhenti tepat disana membuat gadis itu melebarkan matanya dan menatap lekat kearahnya.

Yasaya segera turun dari atas motornya dan berdiri berhadapan dengan gadis itu dan hanya terhalang pagar diantara mereka.

"Paketnya Mbak" ucap Yasaya bersuara pada gadis didepannya.

Bisa dilihat gadis itu seperti tak bergeming dan hanya diam dengan kaku ditempat.

"Tapi disini gak-"

"Itu paket mama Des"

Baru saja gadis itu ingin bicara, sudah terpotong oleh ucapan perempuan paruh baya yang ia kira itu adalah ibunya yang sekarang berjalan mendekat. Perempuan yang Yasaya yakini adalah ibu dari gadis itu langsung mengulurkan tangannya untuk mengambil paket dari Yasaya.

"Mama beli apa?" 

Terdengar gadis itu bertanya pada ibunya.

"Kemarin mama liat ada model baju keluaran sekarang. Bajunya bagus, mama jadi tertarik" Ucap ibunya dengan tangan yang memberikan uang paketnya pada Yasaya.

"Makasih ya" Ucap ibunya itu tersenyum ramah pada Yasaya.

"Iya Tante. Sama-sama"  Yasaya pun menjawabnya dengan senyumannya.

Tapi saat ia melirik ke arah gadis itu, justru gadis itu malah memalingkan wajahnya ke sisi lain hingga membuatnya tak bisa melihat wajahnya. Samar-samar tadi Yasaya melihat sekilas wajah gadis itu yang memerah dan memegangi dadanya.

Apa dia sedang salah tingkah? Batin Yasaya sebelum dirinya pergi.

****

Yasaya baru saja keluar dari gedung kampusnya. Hari ini ia memang sedang tidak bekerja menjadi tukang paket karna ada jadwal kelas.

Melihat sekilas ke arah langit diatas, rupanya akan turun hujan sebab melihat langit yang berawan hitam juga tidak adanya cahaya matahari yang biasa menyinari ditengah siang seperti ini.

Segera berjalan ke parkiran tepat dimana ia memarkirkan motor metik hitamnya dan segara beranjak pergi dari area gedung kampusnya.

Sesaat ketika dirinya dijalan, dan kebetulan jalanan yang ia lewati terlihat sepi dan hanya dedaunan pohon yang tertiup-tiup angin hingga membuatnya bergerak kesana-kemari. Dari pandanganya ia tak sengaja melihat sosok gadis berseragam SMA berjalan dipinggir jalan dengan langkah cepat sendirian.

Jika diperhatikan dari belakang, gadis berseragam SMA itu terlihat seperti gadis yang selalu ia jumpai. Tapi apakah itu memang dia?

Agar Yasaya mengetahuinya gadis itu atau bukan, ia pun semakin mempercepat laju motornya dan berhenti ketika sudah didekat gadis itu.

Ternyata dugaannya benar saat gadis itu langsung menoleh saat kehadiran dirinya. Dalam hati Yasaya merasa senang bisa bertemu kembali dengan gadis ini. Tapi dibenaknya juga terdapat banyak pertanyaan tentang mengapa gadis ini hanya pulang sendiri? Bukanya biasanya selalu dengan temannya.

Bang Paket ∆END∆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang