Bab 17: Menghilangnya Wewangian Pecahan Giok - bagian 2

132 15 9
                                    

Taman Zhijin menjadi sunyi, angin sepoi-sepoi perlahan berhembus, menerpa pohon pisang dan iris yang menghijau.

Tatapan Wei Baoheng perlahan-lahan tertuju pada sosok Huang Zixia, dan dia pun berkata, "Kasim Yang, setelah kau diperintahkan untuk menyelidiki kediaman Tuan Putri ini, aku ingin tahu apakah kau sudah menemukan bahwa di kediaman Tuan Putri yang begitu cantik dan indah, yang tidak ada tandingannya di dunia ini, juga tersembunyi banyak rahasia yang tidak diketahui serta mengerikan itu?"

Huang Zixia sedikit mengernyit, terlintas di benaknya apa yang sudah dilihat dan didengarnya di kediaman Putri Tongchang selama beberapa hari terakhir ini.

"Pada awalnya aku berusaha untuk membuat diriku terluka, adalah hanya untuk membuat masalah besar, agar pemerintah ikut campur tangan dalam menyelidikinya, sehingga aku pun bisa mengetahui mengapa Dou Kou mati, dan aku juga bisa mencabik-cabik orang yang hendak naik ke puncak tertinggi Istana Da Ming itu ... Tetapi aku tidak menyangka, semuanya akan menjadi seperti ini. Tuan Putri ... juga pergi meninggalkanku."

Huang Zixia tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Apakah Anda mengetahui hubungan antara Dicui dan Dou Kou?"

"Pada awalnya aku tidak mengetahuinya, aku hanya mendengar bahwa Tuan Putri merasa tidak nyaman ketika melihat Dicui. Setelah aku pergi ke tempat Dicui untuk menyelesaikan masalah itu, aku pun bertemu dengan Dicui beberapa kali, baru kemudian aku mengetahui bahwa Dicui adalah keponakan Dou Kou. Sebenarnya diantara mereka berdua, hanya alis dan mata mereka saja yang sedikit mirip. Tetapi ketika aku melihat Dicui, dia selalu mengingatkanku pada Dou Kou." Wei Baoheng menunduk, dan berkata dengan susah payah, "Aku juga tahu bahwa Dicui ingin membunuh Sun Laizi, maka aku pun mengikuti Dicui, dan ingin membantunya jika diperlukan ... aku hanya tidak menyangka kau akan melihatku ketika aku sedang mengikuti Dicui. Bahkan, aku juga berpikir jika aku bisa, aku akan membantu Dicui untuk membunuh Sun Laizi, hanya karena Dicui adalah keponakan Dou Kou, hanya karena ... Dicui terlihat seperti Dou Kou ..."

Huang Zixia sedikit menghela napas di dalam hatinya, dan tidak lagi berkata-kata.

Wei Baoheng membungkukkan badan kepada Li Shubai dengan tatapan kosong, dan berkata, "Sekarang Tuan Putri dan Dou Kou sudah mati, sepertinya kebenarannya tidak lagi penting untukku ... Jika Pangeran Kui dan Kasim Yang masih memiliki pertanyaan dan keraguan, jangan ragu untuk memeriksa kediaman Tuan Putri. Sekarang, aku harus pergi dan menjaga jenazah Tuan Putri, atau Kaisar akan marah jika beliau mengetahui bahwa aku tidak melakukan yang terbaik."

Li Shubai mengangguk, dan memberi isyarat bahwa Wei Baoheng boleh pergi meninggalkan tempat itu.

Ketika Wei Baoheng kembali menegakkan tubuhnya, Wei Baoheng pun berkata dengan suara yang sangat rendah, dan hampir tidak terdengar, "Ketika Tuan Putri hendak menutup pintu Taman Zhijin ini, aku ... sedang berada di sebuah paviliun kecil, dan tanpa sengaja aku menendang sebuah benda yang ada di bawah pilar koridor."

Baik Huang Zixia maupun Li Shubai sama-sama mendengar suara Wei Baoheng itu, tetapi Wei Baoheng langsung berbalik dan pergi, seolah-olah Wei Baoheng hanya bicara pada dirinya sendiri.

Rahasia kediaman Putri Tongchang.

Rahasia yang tidak diketahui dan juga mengerikan.

Setelah Wei Baoheng pergi, Li Shubai dan Huang Zixia berjalan bersama menyusuri sepanjang koridor yang ada di tepi kolam Taman Zhijin itu, dan perlahan-lahan keduanya menuju paviliun yang ada di tengah-tengah Taman Zhijin itu.

Di tengah-tengah bayangan pohon pisang, tampak jendela kecil berwarna hijau. Di taman kecil yang ditutup oleh Putri Tongchang secara tergesa-gesa itu, semua yang ada di taman ini tampak tertutupi oleh lapisan debu yang tipis.

The Golden Hairpin Vol. 2 (Hilangnya Burung Luan Sembilan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang