Bab 6: Bunga Plum yang Berwarna Hijau - bagian 1

135 24 13
                                    

Huang Zixia menggigit bibir bawahnya dan berkata dengan suara yang rendah, "Sebenarnya, aku meminta maaf atas semua hal yang terjadi padamu, Tuan Wang. Hari ini, aku datang kemari adalah untuk meminta maaf kepadamu, aku harap kau bersedia memaafkanku untuk semua hal yang telah terjadi. Semua kesalahan di masa lalu, aku Huang Zixia, akan mencoba yang terbaik untuk menebus kesalahanku itu di dalam hidup ini, dan aku juga berharap bahwa Tuan Wang tidak akan lagi merasa dipermalukan olehku."

Wang Yun tidak menyangka bahwa Huang Zixia akan langsung mengakui semua kesalahannya itu secara terus terang, Wang Yun-pun tidak dapat menahan diri untuk merasa tercengang, dan wajah Wang Yun yang pada awalnya terlihat sedingin es itu secara perlahan-lahan mulai terlihat tenang. Wang Yun menatap wajah sedih Huang Zixia itu untuk waktu yang lama dan akhirnya Wang Yun-pun menghela napas, dan berkata, "Tetapi mengapa kau harus membunuh seluruh anggota keluargamu hanya demi pria itu?"

"Aku tidak melakukannya." Huang Zixia menekan rasa sakit seperti retakan yang hampir meledak di dalam dadanya itu, dan berkata dengan suara gemetar, "Aku menyamar dan datang jauh-jauh ke ibu kota untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh Istana Kekaisaran untuk menangkap pelaku sesungguhnya dan membersihkan ketidakadilan yang menimpa keluargaku!"

Wang Yun terdiam untuk waktu yang sangat lama sebelum akhirnya kembali angkat bicara, "Ada beberapa hal, mungkin itu semua merupakan kehendak Langit yang ingin mempermainkan kita, aku merasa sangat menyesal atas semua hal yang terjadi kepadamu."

Huang Zixia menggigit bibir bawahnya dan mengangguk tanpa suara, tetapi Huang Zixia mencoba yang terbaik untuk menahan diri dan tidak pernah membiarkan air matanya menetes jatuh. Wang Yun memperhatikan wajah Huang Zixia yang pucat itu, tetapi Huang Zixia mengatupkan bibirnya itu dengan keras kepala. Wang Yun tidak dapat menahan ketika tiba-tiba saja hatinya merasakan gelombang yang sangat rumit, dan Wang Yun-pun tidak bisa menahan diri untuk berbisik kepada Huang Zixia, "Sebenarnya, aku tidak pernah percaya bahwa kau bisa menjadi seorang pembunuh. Pada awalnya aku berpikir bahwa kau akan pergi ke tempat teman lama Ayahmu, maka aku-pun berkali-kali pergi ke rumah kenalan lama Ayahmu untuk mencoba mencari tahu, tetapi aku tidak pernah menemukan jejakmu. Dan aku tidak pernah menyangka bahwa kau benar-benar akan berubah dan menjadi kasim di sisi Pangeran Kui."

"Hal itu juga merupakan suatu kebetulan. Aku menemui beberapa masalah ketika sedang berada di perjalanan dan bertemu dengan Pangeran Kui. Sebagai gantinya, Pangeran Kui membuat kesepakatan denganku. Jika aku bisa membantu Pangeran Kui menyelesaikan satu hal, maka Pangeran Kui akan membantuku untuk membersihkan namaku, dan Pangeran Kui juga akan membantuku menyelesaikan kasus yang terjadi di Shu." Huang Zixia menurunkan bulu matanya dan berkata dengan sedih dan muram, "Tetapi aku tidak menyangka bahwa masalah yang dipercayakan oleh Pangeran Kui kepadaku agar aku menyelesaikannya, adalah masalah pernikahan Pangeran Kui yang melibatkan urusan rahasia di dalam keluargamu."

"Tidak ada yang bisa dilakukan mengenai hal itu, aku tidak bisa menyalahkanmu untuk hal itu." Kata Wang Yun, dan sambil menghela napas pelan, Wang Yun-pun berkata, "Ketika kita bermain polo pagi tadi, aku juga sudah bersikap dengan sangat tidak sabar, tolong jangan kau masukkan ke dalam hati."

Wang Yun bersikap sangat toleran dan juga sangat memaafkan Huang Zixia, malah Wang Yun-lah yang terlebih dulu meminta maaf atas sikapnya itu, hal itu membuat Huang Zixia tiba-tiba saja merasa sangat bersalah.

Mereka berduapun akhirnya duduk di dalam rumah, duduk berlutut dan berseberangan di atas lantai dan terdapat meja yang rendah diantara mereka berdua. Angin bertiup dari semua sisi, dan hembusan angin itu membuat suasana terasa sejuk, gelombang cahaya yang berasal dari luar dan di dalam ruangan itu menyatu, membuat suasana menjadi terang dan berkabut.

Alih-alih melanjutkan topik pembicaraan mereka sebelumnya, Wang Yun malah menyajikan makanan ringan kepada Huang Zixia, sambil berkata, "Terakhir kali kau datang ke rumahku, aku melihat bahwa kau sangat menyukai ceri Bi Luo. Tetapi sekarang tidak ada buah ceri, maka cobalah buah plum hijau Bi Luo ini."

The Golden Hairpin Vol. 2 (Hilangnya Burung Luan Sembilan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang