Bab 4: Seperti Angin, Seperti Naga - bagian 3

130 14 0
                                    

Zhou Ziqin dengan cepat bertanya kepada Wang Yun, "Jadi bagaimana dengan saudara Zhang ..."

Wang Yun mengalihkan tatapan matanya ke arah Huang Zixia, Huang Zixia melihat maksud tersembunyi di balik tatapan mata Wang Yun itu, untuk sesaat Huang Zixia merasa ragu-ragu, tetapi pada akhirnya Huang Zixia menganggukkan kepalanya.

Wang Yun menoleh dan berkata kepada Zhang Xingying, "Pada hari ini semua orang sudah melihat kemampuan yang kau miliki itu. Kemampuan yang kau miliki itu benar-benar bagus. Kita akan membicarakan hal ini dalam dua hari kedepan, tunggu saja."

Zhou Ziqin dengan bersemangat mangangkat tangannya dan melakukan 'tos' dengan Zhang Xingying.

Mereka masih merayakan semua itu di tempat itu, Putri Tongchang merasa sangat marah dan suara Putri Tongchang itu terdengar dari jauh. Putri Tongchang menunjuk pada kuda hitam milik Wei Baoheng itu dan berteriak, "Semua orang baik-baik saja, tetapi menantu laki-laki Kaisar sangatlah beruntung sehingga dia hampir saja mati."

Semua orang tahu bahwa Putri Tongchang itu benar-benar sangat manja. Para Pangeran mengabaikan Putri Tongchang, dan para pemain polo yang lain menghibur Wei Baoheng, sementara itu para pejabat muda yang bertanggung jawab atas kuda dan lapangan polo itu merasa sangat sedih dan hanya bisa menundukkan kepala mereka setelah mendapatkan peringatan dari Putri Tongchang itu.

Kaisar menepuk bahu Putri Tongchang dan berkata, "Ling Hui, tetap tenang dan jangan gelisah."

Putri Tongchang tiba-tiba saja berbalik, meraih lengan pakaian Kaisar, dan memanggil Kaisar, "Ayah ..."

Suara Putri Tongchang sedikit bergetar, dan ada semacam ketakutan yang tidak bisa disembunyikan oleh Putri Tongchang itu.

Kaisar terkejut dan bertanya, "Ada apa?"

"Ayah, beberapa hari yang lalu ... di Kuil Jianfu, ada begitu banyak orang, tetapi kasim kepercayaanku disambar petir sampai mati di tengah kerumunan orang-orang itu. Sekarang giliran menantu Ayah ... Ayah, apakah menurutmu semua kejadian yang satu per satu terjadi di sekitarku ini hanya merupakan kecelakaan saja?" kata Putri Tongchang, wajah Putri Tongchang dengan cepat berubah menjadi pucat, "Kasim yang telah bersamaku selama lebih dari sepuluh tahun terbakar hidup-hidup dan akhirnya mati seperti itu, dan sekarang semua kembali terjadi lagi! Menantu Ayah, jika responnya tidak secepat itu, aku tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi kepadanya!"

Selir Guo menghela nafas, memegang tangan Putri Tongchang, dan berkata, "Ling Hui, jangan terlalu banyak berpikir, semuanya hanyalah perubahan keadaan yang terjadi secara tiba-tiba ..."

"Ayah, apa yang kau maksud dengan perubahan keadaan yang terjadi secara tiba-tiba? Kasim itu mati, menantu laki-laki Ayah terluka, bagaimana jika ... yang berikutnya adalah giliranku?" Wajah Putri Tongchang terlihat pucat, hiasan menjuntai yang ada di rambut di pelipis Putri Tongchang terlihat berkilau dan bergetar karena Putri Tongchang merasa sangat bingung, kacau, dan panik.

Kaisar yang melihat putrinya begitu panik dan ketakutan seperti itu, Kaisar-pun tidak dapat menahan diri untuk merasa tersentuh, dan meyakinkan putrinya itu, "Mengapa bisa seperti itu? Dengan Ayah berada disini, siapa yang berani menyentuh putriku ini?"

Selir Guo melirik Putri Tongchang, memeluk bahu Putri Tongchang, dan berkata, "Ayolah, tenangkan dirimu, ini bukanlah masalah yang besar, tidak ada yang serius."

Putri Tongchang, bagaimanapun, menepis tangan Selir Guo itu, memandang Kaisar dengan sedih, dan berkata, "Putri Ayah ini ingin memohon satu hal kepada Ayah!"

Kaisar menatap Putri Tongchang dengan penuh kasih sayang, "Katakan."

"Aku mendengar bahwa Kasim Kecil dari Istana Pangeran Kui, yang bernama Yang Chonggu, sangat pandai dalam menyelesaikan kasus. Aku mendengar bahwa orang-orang di Pengadilan Pusat mengatakan bahwa kejadian itu merupakan malapetaka dari Langit, dan mereka samasekali tidak dapat menemukan kebenarannya, maka aku meminta tolong kepada Ayah agar Ayah mau berjanji pada putri Ayah ini untuk membiarkan Yang Chonggu datang untuk menyelidiki dua kasus ini, yaitu insiden yang menimpa menantu laki-laki Ayah, dan juga insiden yang menimpa kasim Wei Ximin."

The Golden Hairpin Vol. 2 (Hilangnya Burung Luan Sembilan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang