Arjuna tidak pernah menyangka bahwa pada akhrinya apa-apa yang menjadi pikirannya selama beberapa waktu terakhir ini betulan Ia sampaikan pada orang yang bersangkutan, pada Eileria yang sejak terakhir kali Ia mengungkapkan segalanya benar-benar tidak ada jawaban yang diberikan oleh gadis itu.
Kini Juna kembali merenung, apakah Ia salah langkah? Atau mungkin saja Eileria merasa tidak nyaman pada pengakuannya? Entahlah, Hal-hal tersebut terus saja berputar-putar memenuhi isi kepalanya. Ia seolah diberi ruang berenang pada segala kebingungan yang memenuhi isi kepalanya.
Sekali lagi, Ia menoleh ke arah deretan pesan yang Ia kirimkan dari berjam-jam yang lalu. Masih belum ada balasan dari Eileria padahal gadis itu beberapa waktu yang lalu sempat menanggapi pesan yang ada di group kepengurusan.
Sejujurnya, Juna bisa mengerti jika Eileria merasa semua ini aneh, Dia sendiri-pun sama tak mengertinya. Entah sejak kapan, Arjuna juga tidak tahu pastinya. Pada beberapa waktu, Ia sering mendapati dirinya merasa berbeda dengan gadis itu, merasa bahwa Ia perlu menjaganya, bahwa Ia perlu memperhatikannya. Eileria bukanlah gadis yang egois dan keras kepala seperti bagaimana pertama kali gadis itu muncul di hadapannya. Eil jauh dari itu semua, gadis itu hanya sedang berusaha terlihat kuat, berusaha untuk menunjukkan keseluruh dunia bahwa Ia hidup di atas keamauannya sendiri.
Butuh waktu yang cukup lama untuk Arjuna berada pada keyakinannya yang kuat. Memastikan berkali-kali pada Sella bahwa Eil tidak lagi sedang dalam sebuah hubungan, karena jujur saja Ia sempat merasa sangsi perihal itu mengingat bagimana beberapa waktu terakhir Eil cukup dengan Rayyan. Tidak cukup sampai di situ saja, masalahnya dengan Alika juga benar-benar membuatnya nyaris kehilangan kepercayannya.
Arjuna mengingatnya betul, beberapa saat setelah Ia memutuskan hubungannya dengan Alika, Ia benar-benar merasa bersalah pada gadis itu. Sedari awal, Ia sebenarnya tidak menginkan dirinya berada dalam sebuah hubungan, apa yang terjadi di masa lalunya sedikit banyak mempengaruhinya dalam memandang sebuah hubungan. Lalu di awal perkuliahannya, Arjuna bertemu dengan Alika, gadis itu pernah menjadi volunteer di salah satu proker divisinya dulu, dan dari situlah hubungan tak terduga keduanya bermula.
Juna benar-benar nyaris kehilangan kepercayaannya setelah menemukan fakta bahwa diam-diam Alika juga kerap bermain-bermain di belakangnya. Gadis itu benar-benar pintar menempatkan dirinya sebagai pihak yang tak bersalah.
Kamu nggak tahu seberapa aku benci hubungan kita yang seperti ini? Kamu nyaris nggak pernah ada waktu untuk aku.
Sean selalu ada untuk aku, Dia nggak pernah menolak saat aku minta dia anterin aku ke mana-mana, saat aku minta dia temanin aku kemana-mana.
Aku sayang sama kamu, Na, aku cinta.
Dan begitulah kalimat pembelaan yang dilontarkan oleh gadis itu saat Arjuna mengetahui fakta bahwa Alika kerap bermain-main di belakangnya. Sedari awal, Arjuna sudah mengatakan pada gadis itu bahwa dia bukanlah laki-laki yang akan selalu ada setiap waktu, bahwa caranya menyayangi dan mencintai seseorang benar-benar berbeda dengan orang kebanyakan. Tapi Alika benar-benar merasa Ia akan menerima segala kurangnya, sampai pada akhirnya Arjuna benar-benar yakin bahwa Alika betulan bisa mengimbangi dan memahami dirinya.
Arjuna menghembuskan nafasnya dengan kasar, mengingat hal-hal seperti itu benar-benar membuat perasaannya kembali kalut. Ia benar-benar sempat berpikir bahwa mungkin dirinya juga salah dalam hal ini. Harsunya Ia bisa sedikit mengerti, mengerti bahwa it takes two to tango. Olehnya saat Arjuna melihat Eileria, Ia sedikit bingung dan juga takut pada perasannya. Ia belum pernah merasa sebertanggung jawab ini untuk melihat Eileria baik-baik saja. Naraka memang meminta bantuannya untuk mejaga Eil selama dalam kepengurusannya, tapi jauh dari itu semua, Ia benar-benat tulus untuk memastikan bahwa gadis itu selalu baik-baik saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/240357979-288-k569124.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ineffable Senior
RomanceEileria Steward adalah gadis yang menjunjung tinggi prinsip hidupnya, termaksud prinsip untuk mempertahankan kewarasannya dalam dunia perkuliahannya. Menjadi mahasiwa kupu-kupu tidak menjadi masalah besar bagi Eil, karena sejauh ini dia merasa nyama...