✔️ FORTY TWO

1.7K 256 61
                                    

TO BE BETTER

.

.

.

Lutut Yerim terasa lemas, seluruh tubuhnya bergetar hebat. Air mata yang mengalir dipipinya seperti sudah mengering karena terlalu banyak menangis. Didekapnya dengan erat tubuh mungil Yura yang masih berada dalam gendongannya. Tak lupa untuk keselamatan Jeongsan, Yerim menggenggam erat lengan mungilnya supaya tidak terpisah jauh darinya. Para penjahat yang sudah menculiknya tidak tahu akan melakukan apa dan membawa mereka kemana.

"Masuk!"

Yerim dan Jeongsan mempercepat langkahnya untuk masuk ke dalam sebuah gedung besar yang sepertinya sudah terbengkalai dan lama dikosongkan. Disepanjang perjalanan ke gedung itu, Yerim dan Jeongsan mendapatkan banyak kekerasan dari Jaebum dan anak buahnya, entah itu tendangan, tamparan atau sebuah pukulan karena mereka terus menangis dan terus berteriak.

"Aku mohon lepaskan kami"Entah sudah keberapa kalinya Yerim memohon untuk dilepaskan, meskipun dia tahu jawabannya tetap sama—mereka tidak akan melakukan itu sebelum Jungkook sendiri yang menyelamatkan nya.

"Berhenti merengek, sialan!"

PLAK

PLAK

PLAK

"Akh...!"

Yerim meringis kesakitan ketika Jaebum mendaratkan tamparan-tamparan keras dipipinya, saking kerasnya, darah segar terlihat mengalir disudut bibir perempuan itu. Ada beberapa luka lebam juga di area wajah Yerim karena kekerasan yang diterimanya dari Jaebum selama diperjalanan menuju gedung itu.

Air mata Yerim kembali mengalir, rasa takutnya semakin menjadi-jadi. Apakah ini adalah akhir dari hidupnya? Oh tuhan, jika memang itu benar, setidaknya izinkan agar Jeongsan dan Yura tetap hidup, mereka tidak tahu apa-apa dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan kejadian dimasa lalu.

Hal yang pertama Yerim lihat ketika masuk kedalam gedung itu adalah sebuah ruangan besar dengan lambang bertuliskan GOT7  ditengah-tengah dindingnya. Rasa takut Yerim semakin menjadi-jadi ketika menyadari ternyata diruangan itu sudah banyak orang-orang yang berjajar rapih dengan pakaian serba hitam yang dikenakannya.

"Jungkook, aku mohon tolong aku"gumam Yerim, berharap saja jika ada Jungkook atau siapapun yang datang menolongnya.

BUGH

Tubuh Yerim dan Jeongsan didorong hingga membentur tembok, sangat keras, sampai-sampai Jeongsan menangis kencang karena punggungnya yang terbentur. Seketika Yerim memeluk erat tubuh mungil Yura karena sama sekali tidak ingin bayi yang baru beberapa hari lahir kedunia itu terluka.

"Mama, sakit..."

Yerim segera menarik Jeongsan kedalam dekapannya. Anak itu sama takutnya dengan dirinya, seluruh tubuhnya terasa bergetar ketakutan.

"Kita berdoa ya sayang, semoga Papa cepat datang"

Jeongsan menganggukkan kepalanya, dalam hati anak itu memanjatkan doa agar Papanya segera datang dan menolong mereka.

"Senang sekali akhirnya aku bisa menangkap putri bungsu Kim Minseok yang sudah lama aku incar namun selalu gagal karena terus dilindungi si keparat Jeon Jungkook"

Jaebum berjalan mendekati Yerim, lelaki itu kemudian berjongkok dihadapannya. "Kim Yerim, apa kau siap menemui ajalmu?"

Ketika Jaebum berkata seperti itu, rasa takut dalam diri Yerim semakin menjadi-jadi, keringat dingin mulai membasahi seluruh wajahnya.

[2] TO BE BETTER - [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang