TO BE BETTER
.
.
.
Yerim membuka kedua matanya secara perlahan. Rasa-rasanya dia sudah tidak ada lagi didunia ini setelah mengingat kejadian yang menimpanya semalam dan dia sangka akan membuat hidupnya berakhir. Jeon Jungkook begitu marah semalam, bahkan selama Yerim mendapatkan penyiksaan darinya, malam tadi lah Yerim bisa melihat bagaimana watak asli pria itu. Yerim ditampar, ditendang, bahkan dibenturkan kepalanya ke dinding, hingga akhirnya dia harus berakhir diperkosa oleh pria kejam itu. Dan setelah ini Yerim pastikan tidak akan berani lagi kabur dari rumah Jungkook atau berusaha untuk lepas dari jeratan laki-laki itu, Yerim tidak ingin menerima siksaan seperti semalam untuk kedua kalinya.
Yerim meringis ketika mencoba mendudukkan dirinya diranjang, seluruh tubuhnya saat ini sangat sakit, dia juga bisa melihat ada beberapa luka lebam diwajah dan dikedua lengannya. Bayangkan saja bagaimana marahnya Jungkook semalam, begitu Yerim keluar dari mobil, pria itu langsung menyeret nya untuk masuk kekamar dan langsung memberikan siksaan-siksaan kepadanya. Bahkan Kim Taehyung saja tidak berniat untuk menolongnya, dia hanya tersenyum menyeringai seolah-olah sedang mengejek Yerim.
Rasa-rasanya Yerim sudah tidak bisa menangis lagi, air matanya mungkin sudah mengering setelah semalam dia menangis cukup lama karena tidak tahan dengan perbuatan Jungkook kepadanya, dan sekarang nafasnya terasa sedikit sesak.
"Biadab!"maki Yerim kepada laki-laki yang masih tertidur pulas disebelahnya. Oh coba lihat wajah tenang itu, seolah-olah dia tidak melakukan apapun kepadanya semalam. Kalau bisa pria itu tidak usah bangun saja, biarkan seperti itu supaya Yerim tidak melihat wajah menyeramkannya ketika sudah bangun dari tidurnya.
Saat Yerim asik memaki Jungkook dengan penuh kebencian, tanpa sengaja perempuan itu melihat darah yang mengalir dipunggung nya. Yerim cukup terkejut, dia lalu mendekati Jungkook untuk melihat asal dari darah itu. Kedua matanya seketika membulat saat melihat ternyata darah itu berasal dari luka dibahu kanannya. Setelah Yerim ingat-ingat ternyata itu adalah luka tembakkan yang kemarin diarahkan orang menyeramkan itu kepadanya namun Jungkook malah melindunginya, dan ternyata tembakkan itu malah mengenai bahu Jungkook.
"Aku tidak boleh membiarkannya, dia seperti ini juga karena melindungiku"
Yerim menyibakkan selimut yang menggulung ditubuhnya, dia kemudian meraih sebuah handuk yang tersimpan disisi lemari, lalu setelah itu keluar dari kamarnya untuk mengambil kotak p3k yang tersimpan di dapur. Tapi sebelum itu Yerim pergi ke kamarnya terlebih dahulu untuk memakai pakaiannya.
Tidak perlu membutuhkan waktu yang lama, Yerim sudah kembali membawa kotak p3knya. Dengan sangat hati-hati dia menaiki kembali ranjang itu dan mulai membersihkan darah dibahu Jungkook. Laki-laki itu terlihat meringis dalam tidurnya, Yerim jadi sangat was-was kalau dia akan terbangun dari tidurnya.
Namun, rasa was-was Yerim akhirnya harus terjadi karena tiba-tiba Jeon Jungkook terlihat membuka kedua matanya. Yerim panik, dia lalu menjauhkan tubuhnya dari Jungkook.
"Apa yang kau lakukan?" Ucap Jungkook dengan nada bangun tidurnya, dia kemudian terlihat mendudukkan dirinya diranjang.
"A...aku, aku hanya mengobati luka dibahumu"balas Yerim. Sungguh, jika dihadapi situasi seperti ini dia akan sangat takut.
"Tidak perlu diobati, nanti sembuh dengan sendirinya"ucap Jungkook datar.
Yerim hanya mengela nafas, antara takut dan kesal kepada Jungkook karena menganggap enteng luka parah seperti itu. Kemudian Yerim teringat dengan kejadian semalam, perempuan itu tiba-tiba menatap nyalang ke arah Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] TO BE BETTER - [JUNGRI]
Teen FictionSiksaan demi siksaan selalu Yerim terima dari seorang Jeon Jungkook-si ketua dari salah satu organisasi Mafia terkejam di Korea. Dendam yang mendarah daging terhadap kedua orang tua Kim Yerim membuat Jungkook sangat membenci gadis malang itu. Lalu...