✔ TWENTY EIGHT

3.4K 489 64
                                    

TO BE BETTER

.

.

.

"Jangan pikirkan apapun tentang Im Jaebum, kalian cukup bersenang-senang saja berlibur disana"

"Kau yakin tidak akan ikut?"

Taehyung memukul pelan kepala Jungkook, "Selama tiga hari kedepan memangnya siapa yang akan mengurus perusahaanmu, hah? Lagipula aku akan mencari tempat tinggal baru untuk kalian"

"Kau memang asisten terbaik" Ucap Jungkook lalu menepuk-nepuk punggung Taehyung.

Taehyung hanya memutar bola matanya, jika dia tidak ingat pesan ayah Jungkook untuk menjaga lelaki itu, mungkin sudah sejak dulu Taehyung mencari perusahaan yang lebih besar dengan gaji yang besar juga untuk dijadikan tempat kerja.

"Taehyung, terima kasih karena selamat ini sudah mau membantu aku dan Jungkook. Aku tidak tahu bagaimana caranya membalas semua kebaikanmu" Ucap Yerim membuat Taehyung tersenyum manis kearahnya.
Seketika tangan Taehyung mendarat lembut dipuncak kepala Yerim, mengusapnya pelan, seakan wanita itu ibarat benda yang harus ia jaga.
"Tidak perlu berterima kasih, kau dan Jungkook sudah aku anggap seperti adik sendiri, jadi sudah seharusnya aku membantu kalian berdua"

Yerim membalas senyuman Taehyung, entah bagaimana caranya dia membalas semua kebaikan pria itu kepada dirinya. Taehyung yang dulu pernah Yerim sangka akan sama sifatnya seperti Jungkook, tapi ternyata lelaki itu malah selalu menjadi pelindungnya.

"Yasudah, kalau begitu cepat kalian masuk. Aku juga harus segera pergi ke kantor" Ucap Taehyung.

Jungkook mengangguk, kemudian lelaki itu menatap kearah Yerim, mengulurkan tangan-Jungkook terlihat menarik dan merapihkan hoodie hitam yang dipakai Yerim. Saat ini Jungkook, Jeongsan dan Yerim memang memakai stelan serba hitam dan tertutup, antisipasi saja supaya semua mata-mata Jungkook tidak mengenali mereka dan nanti akan mengacaukan liburan keluarganya.

"Harus seperti ini?" Protes Yerim karena wajahnya tenggelam dalam tudung Hoodie yang dikenakannya.

Tanpa sadar Jungkook tersenyum tipis, Yerim terlihat menggemaskan dibalik Hoodie hitamnya. "Hanya sampai didalam pesawat saja"

"Baiklah"

Jungkook kemudian merapihkan juga topi yang dikenakan Jeongsan, karena anak itu tidak terlalu dikenal oleh musuh-musuhnya, jadi dia tidak perlu memakai pakaian yang tertutup.

"Apa kau siap untuk pergi berlibur?"tanya Jungkook.

"Siap, Pa! Jeongsan sudah tidak sabar!"

Jungkook tersenyum, diusapnya puncak kepala anak pertamanya penuh sayang.

"Yasudah, kalau begitu kami pergi dulu"ucap Jungkook berpamitan kepada Taehyung.

Taehyung mengangguk, "Tolong kalian jaga diri selama disana. Jika terjadi sesuatu cepat hubungi aku. Dan kau,"Taehyung kemudian menujuk kearah Jungkook."Jaga Jeongsan dan Yerim, terutama calon anak kalian, kalau sampai terjadi apa-apa dengan mereka, kau yang akan menerima akibatnya"

Jungkook berdelik malas, kenapa pria dihadapannya ini selalu mencampuri urusan rumah tangganya.

"Sebaiknya kita pergi" Jungkook segera mendorong tubuh Yerim dan Jeongsan untuk segera masuk kebandara.

"Selamat tinggal Paman Taehyung!" Teriak Jeongsan.

Taehyung hanya melambaikan tangannya untuk membalas ucapan keponakannya itu.

"Semoga kalian selalu bahagia"

.

Demi membuat Istri dan juga anaknya merasa nyaman selama penerbangan, Jungkook sengaja memilih ruangan VIP yang hanya ditempati mereka saja dipesawat itu. Selain untuk membuat Yerim dan Jeongsan nyaman, maka kemungkinan para mata-mata Jungkook mengetahui keberadaan mereka sangat kecil.

[2] TO BE BETTER - [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang