✔ NINE

4.5K 621 81
                                    

TO BE BETTER

.

.

.

Entah sudah sejauh mana Yerim berlari tanpa tahu arah. Seluruh tubuhnya terasa sangat lemas, telapak kakinya terlihat sudah dipenuhi luka-luka kecil karena saat ini dia tidak memakai alas kaki apapun. Yerim tidak peduli, yang terpenting dia harus menghilang dari hadapan Jungkook dan tidak pernah bertemu dengannya lagi.

Penyiksaan yang dilakukan Jungkook membangkitkan rasa trauma dalam dirinya, kejadian yang menimpa keluarganya seolah-olah berputar kembali di pikirannya. Yerim tidak bisa membayangkan jika dia harus berakhir seperti keluarganya. Yerim harus tetap hidup, Yerim harus bisa melalui semua ini meskipun dibayang-bayangi rasa trauma yang menimpa keluarganya.

"Aku sudah tidak kuat lagi"

Yerim mengatur nafasnya yang terasa sangat berat karena sudah tidak kuat lagi dari tadi terus berlari. Memberhentikan langkahnya, dia kemudian melirik ke arah sekitar, Orang-orang terlihat sedang memperhatikannya karena penampilannya saat ini sudah seperti orang tidak waras yang sudah kabur dari rumah.

"Aku ada dimana?"

Yerim sekarang tidak tahu ada dimana, dia tadi hanya berlari saja agar bisa menjauh dari Jungkook-Alhasil saat ini dia tersesat di tengah-tengah keramaian orang-orang yang sedang berlalu lalang.

Yerim dari dulu memang jarang sekali pergi ke keluar. Dia adalah anak baik yang menuruti semua perintah kedua orang tuanya. Diapun sangat dimanja oleh ayah dan ibunya, sampai-sampai apapun yang diinginkannya pasti dikabulkan. Yerim memang jarang terekspos di media, dulu Minseok sengaja merahasiakan identitas semua anaknya karena demi menjaga keamanannya, ditengah persaingan bisnis yang siapapun bisa saja melakukan cara keji untuk saling menjatuhkan. Dan sekarang terbukti, keluarga yang dulunya sangat bahagia itu telah tiada karena insiden pembantaian yang dilakukan orang-orang keji terhadapnya. Ada keuntungan Minseok dulu tidak memperkenalkan anaknya ke media, terbukti sekarang yang sedang mengincar putrinya sedikit kesulitan karena tidak mengenali rupa wajahnya.

"Lapar"gumam Yerim sembari memegangi perutnya yang terasa sangat sakit karena menahan lapar.

Yerim menatap kembali kearah sekitar, dia mencari sesuatu yang dikiranya akan bisa mengganjal perutnya untuk menahan lapar. Tapi, apa yang harus Yerim lakukan? Apa dia harus mengemis-ngemis dahulu kepada orang lain untuk mendapatkan sepotong roti? Sungguh, Yerim tidak bisa membayangkan. Dari dulu dia sudah terbiasa hidup dengan kemewahan dan bergelimangan harta, jadi mana mungkin dia melakukan hal memalukan itu.

"Lebih baik aku mati kelaparan dari pada harus meminta-minta seperti pengemis"

Yerim terlihat kembali melanjutkan langkahnya yang tidak tahu arah itu. Tapi, baru beberapa langkah dia berjalan, dari arah depan dia menangkap sosok laki-laki bertubuh besar yang sangat jelas dia kenali.

"I-itu anak buah Jungkook"
"Aku harus melarikan diri"

Yerim berbalik badan, kaki kecilnya seketika langsung berlari menjauhi para bodyguard-bodyguard suruhan Jungkook itu. Meskipun Yerim tidak tahu tujuan mereka datang ketempat itu, tapi dia sudah yakin kalau mereka sedang mencarinya.

Yerim mengabaikan rasa lapar di perutnya, telapak kaki yang sudah lecet akibat terus berlari tadipun dia abaikan, yang terpenting saat ini dia harus berlari menghindari orang-orang itu agar tidak terjebak lagi di kehidupan laki-laki iblis seperti Jeon Jungkook.

.

.

.

To be Better

[2] TO BE BETTER - [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang