✔ TWENTY SIX

3.7K 524 119
                                    

TO BE BETTER

.

.

.

"Apa yang nenek bicarakan tadi?"Jungkook berucap sembari menatap wajah pucat Yerim, kedua tangannya masih setia menggenggam tangan mungil istrinya itu.

Beberapa jam yang lalu Nenek Jeon memang mengunjungi Yerim seperti permintaannya, namun Jungkook tidak diizinkan menguping pembicaraan kedua wanita itu didalam kamar rawat. Jungkook khawatir neneknya itu berkata macam-macam kepada Yerim.

"Tidak ada. Nenek hanya bertanya saja kenapa kau bisa menikah. Padahal, nenek bilang kau tidak pernah tertarik pada perempuan"

"Lalu apa jawabanmu?"

Yerim menaruh telunjuknya didagu, "Hmmm...aku bilang kita dulu satu sekolah, dan Jeon Jungkook ternyata sudah lama menyukaiku"

Jungkook seketika melotot, —ingin protes namun itu cara satu-satunya agar nenek Jeom tidak curiga kepada sosok Yerim.

"Apa nenek bertanya soal orang tuamu?"

Yerim menggelengkan kepalanya. "Nenekmu tidak terlalu ingin tahu tentang latar belakangku. Setelah nenek tahu aku sedang hamil, dia malah banyak bicara dengan anak kita"

Tangan Jungkook turun mengusap perut Yerim yang mulai membuncit. Usia kandungan istrinya itu sekarang sudah hampir memasuki bulan empat.

"Mumpung masih dirumah sakit, apa kita perlu memeriksa jenis kelamin anak ini?"

Yerim langsung menggelengkan kepalanya, "Tidak perlu, biar nanti jadi kejutan saja"

Jungkook hanya mengangguk. Lalu setelah itu keduanya mulai membicarakan hal lain. Sementara Jeongsan dan Somi tadi sudah pulang terlebih dahulu ditemani Taehyung untuk mandi dan berganti pakaian.

"Permisi tuan"

Saat Jungkook sedang asik berbicara dengan Yerim, salah satu dari anak buahnya terlihat masuk kedalam kamar rawat Yerim.

"Orang suruhan kakek Jeon sudah kami habisi tuan"ucapnya.

Jungkook hanya mengangguk.
"Bagus. Kau boleh pergi"

Setelah melaporkan informasinya kepada sang ketua, orang itu langsung berpamitan untuk keluar dari kamar rawat Yerim.

"Orang suruhan kakek Jeon? Apa maksudnya?"tanya Yerim yang tidak mengerti tentang pembicaraan Jungkook dan anak buahnya.

Jungkook sedikit kelabakan, kenapa dia tidak ingat kalau didalam ruangam itu ada Yerim —yang menjadi korban kejahatan kakeknya.

"Bukan apa-apa, tidak usah tanya"

"Tapi—

"Permisi"

Lagi-lagi seseorang terlihat masuk kedalam kamar rawat Yerim, kali ini seorang suster perempuan yang tadi ikut memeriksa keadaan Yerim kembali masuk.

"Perban Noona Yerim sudah waktunya diganti. Dan dokter bilang Noona Yerim sudah boleh pulang setelah cairan infusnya habis"

"Aku sudah boleh pulang?"tanya Yerim.

Suster itu menganggukan kepalanya. "Luka Noona Yerim tidak terlalu parah, setelah cairan infusnya habis anda sudah boleh pulang"

Yerim mengembuskan nafasnya lega, dia kira dia akan mendapatkan luka serius akibat kecelakaan tadi. Yerim juga tidak tahu, padahal mobil yang menabraknya tadi menghantam tubuhnya cukup keras sehingga membuat kepalanya terbentur jalanan.

"Kim Yerim dan bayinya memang sangat kuat"celetuk Jungkook yang membuat Yerim seketika tersenyum lebar kearahnya.

'Aku tidak tahu bagaimana caranya menebus semua kesalahanku padamu dan anak kita. Aku sudah terlalu banyak menyakiti kalian. Mulai saat ini aku akan selalu melindungi kalian'

[2] TO BE BETTER - [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang