✔ NINETEEN

4.8K 670 231
                                    

TO BE BETTER

.

.

.

Jungkook tidak bisa tidur semalaman. Otaknya terus saja berputar memikirkan tentang bayi yang ada didalam kandungan Yerim. Jungkook tidak bisa menerima bayi itu, menurutnya dengan kehadiran anak itu membuat hubungannya dengan Yerim akan menjadi sangat rumit. Jika bayi itu sampai lahir ke dunia ini, Jungkook mau tidak mau harus bertanggung jawab.

Lelaki yang saat ini masih memakai kaus putih dan celana tidurnya itu lalu terlihat meraih sesuatu diatas lemari kecil disebelah ranjangnya. Ditatapnya benda itu cukup lama sembari berpikir apakah ia harus melakukan hal itu atau tidak?

"Arghhh...!"

Jungkook mengacak rambutnya frustasi, kenapa semuanya bisa jadi kacau seperti ini. Memangnya siapa yang menyangka Yerim akan mengandung darah dagingnya? Awalnya-kan Jungkook hanya ingin membuat Yerim menderita saja.

"Sepertinya aku memang harus melakukannya"

Jungkook menyingkirkan selimut yang menggulung di tubuhnya, dia lalu keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk melakukan suatu rencana. Entah, tatapan lelaki itu tiba-tiba terlihat berapi-api seperti ingin melenyapkan siapapun yang dibencinya.

Jungkook kemudian mengeluarkan sekotak susu khusus ibu hamil dari dalam rak kayunya, dan bagaimana bisa benda itu tiba-tiba ada didalam sana? Karena Jungkook merencanakan hal ini semalaman, dia sudah mempersiapkan semuanya dari kemarin malam.

Setelah susu khusus ibu hamil itu sudah terseduh didalam gelas, Jungkook segera mengeluarkan benda yang dibawanya tadi dari kamar. Lelaki itu tersenyum menyeramkan, dia lalu memasukkan satu demi satu isi dari benda yang dibawanya tadi. Dan untuk menghindari kecurigaan, Jungkook mengaduk susu itu kembali sehingga susu itu tampak seperti semula.

"Kakak!"

Namun siapa sangka, dari tadi ternyata gerak-geriknya disaksikan oleh seseorang yang baru saja memanggilnya dan datang menghampirinya.

"Kak, apa yang kau lakukan?"

Jungkook sedikit terkejut melihat kedatangan Somi yang sudah memergoki aksinya, dia kira adiknya itu masih tertidur karena jam didinding masih menunjukkan pukul 6 pagi. Dan meskipun sangat panik, Jungkook tetap menunjukkan ketenangannya.

"Diam Somi, tidak usah ikut campur"

"Tapi, apa yang sudah kau masukkan kedalam susu hamil untuk kak Yerim?!"

Somi melihat semuanya, tentu saja lihat! Dari awal Jungkook mengeluarkan sekotak susu ibu hamil dan kemudian memasukkan sesuatu kedalam susu itu,membuat Somi menaruh kecurigaan besar kepada kakaknya.

"Ini pil penggugur kandungan. Kemarin kau sudah tahu bukan kalau aku akan melenyapkan bayi itu"

Somi membulatkan kedua matanya, dan benar saja dugaannya bahwa saat ini kakaknya sedang merencanakan hal jahat kepada calon anak pertamanya.

"Berikan padaku susu itu! Jangan coba-coba berpikiran untuk membunuh anakmu, sialan!"ucap Somi yang sudah bersusah payah merebut segelas susu yang ada di tangan Jungkook. Namun kakaknya itu tidak tinggal diam, dia berusaha agar Somi tidak mengambil susunya.

"Somi! Aku peringatkan kau untuk tidak mencampuri urusanku!" Bentak Jungkook.

"Urusanmu adalah urusanku juga, Kak! Tolong sadarlah! Membunuh anakmu sendiri adalah perbuatan yang keji, kau akan menyesal nanti!"ucap Somi tidak mau kalah.

"Aku tidak peduli! Memangnya siapa yang menginginkan anak itu?!"

Jungkook kemudian mendorong tubuh Somi yang sudah menghalangi jalannya. "Minggir kau!" Lelaki itu lalu pergi begitu saja menuju kamar Yerim untuk memberikan susu yang sedang dibawanya.

[2] TO BE BETTER - [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang