TO BE BETTER
.
.
.
"Ha-hamil?"
Jungkook masih terpaku ditempatnya, raut wajahnya seketika berubah drastis setelah mendengar ucapan dari dokter Perempuan itu.
"Iya tuan, usianya mungkin sekitar dua mingguan"
"Apa kau tidak salah periksa dokter? mana mungkin dia hamil"
Ucapan yang dilontarkan Jungkook sukses membuat dokter Perempuan itu mengernyit kebingungan, bukannya seharusnya laki-laki di hadapannya ini sangat senang mendengar kabar kalau istrinya tengah mengandung buah hati mereka.
"Saya yakin tidak salah periksa tuan, istri anda memang sedang mengandung. Selain menjadi dokter umum, saya juga cukup tahu hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan"
Jungkook tidak merespon apa-apa selain raut wajahnya yang tampak dingin. Lelaki itu terlihat melepaskan pelukan Jeongsan ditubuhnya lalu tanpa mengucapkan apapun dia langsung beranjak keluar dari kamar Yerim.
"Kenapa? Apa dia tidak senang dengan kehamilan istrinya?" Tanya Dokter itu lalu menatap kearah Taehyung dan Somi yang sama-sama masih terdiam seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakanya.
Taehyung tiba-tiba berdiri, lalu terlihat menghampiri dokter perempuan yang sudah memeriksa Yerim tadi.
"Tidak apa-apa dok, mungkin dia masih sangat shock. Kalau begitu, kau sudah selesai memeriksa keadaannya-kan?"tanya Taehyung yang langsung dibalas anggukan dokter itu."Terima kasih atas bantuannya dok, kau boleh pergi. Ah, ini untuk membayar biaya pemeriksaan tadi" Taehyung lalu mengeluarkan beberapa lembar uang lalu memberikannya kepada dokter itu sebagai upah karena sudah memeriksa Yerim.
"Baiklah, terima kasih kembali"
Setelah menerima uang dari Taehyung, dokter itu langsung pergi—meninggalkan Taehyung dan Somi yang masih tidak percaya. Sedangkan Jeongsan hanya terdiam, tidak tahu apa-apa tentang sesuatu yang sudah terjadi diruangan itu.
Taehyung kemudian berbalik badan, tatapannya seketika langsung terarah pada perempuan yang saat ini sedang berdiri disebelah ranjang Yerim dengan wajah yang masam.
"Som—
Belum sempat Taehyung menyelesaikan kalimatnya, Somi sudah terlebih dahulu melenggang pergi dari kamar Yerim. Taehyung menghela nafas, dia paham kalau anak itu pasti sudah menyangka jika kakaknya-lah yang sudah menghamili Yerim.
"Bibi, kau sudah sadar!!!"
Taehyung kembali menghampiri ranjang ketika Jeongsan tiba-tiba memekik kegirangan, rupa-rupanya kini bibinya sudah sadar.
"A-aku kenapa?" Ucap Yerim yang masih terasa lemas.
"Kau tidak apa-apa. Hanya saja, mulai sekarang kau tidak boleh terlalu lelah" Taehyung kemudian menyimpulkan senyuman yang sulit diartikan. "Ada satu nyawa yang harus kau jaga"
Yerim mendudukan dirinya diatas ranjang, lalu menatap kearah Taehyung dengan guratan halus dikeningnya. "Apa yang kau bicarakan?"
Taehyung lagi-lagi memamerkan senyuman manisnya, dia kemudian menarik tangan Yerim lalu menaruhnya diatas perutnya sendiri.
"Kau sedang mengandung Yerim, usia kandunganmu masih sekitar dua minggu"Butuh beberapa detik untuk Yerim bisa mencerna semua kalimat yang dilontatkan Taehyung, namun kedua matanya seketika melebar sempurna setelah ucapan Taehyung barusan dapat ia pahami.
"A-aku hamil? Benarkah, aku sedang hamil?"Ucap Yerim dengan perasaan campur aduk.
"Iya, barusan Jungkook memanggil seorang dokter untuk memeriksamu. Dan dokter itu bilang kau sedang mengandung, usianya baru dua minggu"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] TO BE BETTER - [JUNGRI]
Roman pour AdolescentsSiksaan demi siksaan selalu Yerim terima dari seorang Jeon Jungkook-si ketua dari salah satu organisasi Mafia terkejam di Korea. Dendam yang mendarah daging terhadap kedua orang tua Kim Yerim membuat Jungkook sangat membenci gadis malang itu. Lalu...