✔️ THIRTY FIVE

1.7K 295 64
                                    

TO BE BETTER

.

.

.

Taehyung menatap iba anak laki-laki dihadapannya. Jika pada umumnya anak-anak seusianya saat ini sedang sibuk-sibuknya dengan pendidikan mereka, tetapi kehidupan pahit justru harus dialami anak berusia sembilan tahun ini.

Sungguh malang nasib anak ini, diusianya yang masih sangat muda ia harus kehilangan kedua orang tuanya. Orang yang tega menghilangkan nyawa kedua orang tua kandungnya justru adalah ayah angkat nya sendiri. Dan disaat anak itu mendapatkan kembali kasih sayang dari ayah dan ibu angkatnya, namun lagi-lagi ia harus menelan kepahitan karena kembali dipisahkan dengan orang-orang yang dia sayangi.

"Jeongsan, ayo makan yang banyak. Kau bilang kau ingin kuat seperti Papamu"

Akhir-akhir ini Jeongsan yang biasanya periang berubah menjadi pendiam. Bahkan beberapa kali Taehyung memergoki anak itu sedang melamun dan tiba-tiba meneteskan air mata. Tentu saja hati Taehyung merasa sesak melihat itu, sebisa mungkin dia membuat Jeongsan tersenyum dan melupakan kesedihannya dengan berbagai lelucon yang dilontarkannya.

"Paman, aku tidak suka sayur"ucap Jeongsan.

"Jeongsan tidak suka sayur? Tapi sebelumnya Papamu bilang kau sudah mulai menyukainya?"

Jeongsan menggelengkan kepalanya,"Jeongsan hanya menyukai sayur yang dimasak Mama Yerim saja"

Taehyung menghela nafas, entah apa yang harus dia lakukan. Dia tidak begitu pandai mengatasi anak kecil yang sedang bersedih. Tetapi Taehyung tahu betul bagaimana perasaan Jeongsan, jadi dia akan memaklumi bagaimana perubahan anak itu yang asalnya sangat periang kini berubah menjadi pendiam.

"Kau ingin bertemu Mama Yerim?"

Mata Jeongsan berbinar-binar, seolah sebentar lagi akan mendapatkan kembali kebahagiaannya. "Iya! Jeongsan ingin sekali bertemu Mama"

"Nanti Paman akan membawamu menemui Mama, Yerim. Tapi, kau harus menghabiskan dahulu sarapanku"

Jeongsan buru-buru menarik mangkuk nya kembali setelah tadi dia diamkan karena sama sekali tidak berminat, anak itu kemudian menyantap dengan lahap sarapan yang dibuatkan Paman Taehyung walaupun rasanya jujur saja tidak begitu enak.

"Akhirnya..."ucap Taehyung merasa lega karena Jeongsan mau memakan sarapannya. Meskipun dia tidak yakin nanti akan dapat bertemu dengan Yerim atau tidak.







Sementara disisi lain seseorang yang sudah satu bulan ini mendekam dibalik jeruji besi terlihat sedang duduk melamun dipinggir lapangan sembari kembali memperhatikan para tahanan lain bekerja-membersihkan tempat-tempat yang berada didalam penjara. Iya, ini merupakan rutinitas Jungkook selama berada dipenjara, kalau tidak duduk mendekam didalam sel nya, semua tahanan pasti disuruh membersihkan area penjara.

"Hei! Melamun saja, apa kau mau dikeroyok seperti waktu itu?"

Seseorang menepuk bahu Jungkook, dan ternyata itu adalah Yugyeom. Mereka berdua hanya bisa bertemu ketika sedang ada jadwal bersih-bersih saja, seperti saat ini. Entah kenapa sel mereka dibedakan padahal kasus mereka sama-sama dicurigai atas kematian keluarga Kim Minseok.

"Aku merindukan istri dan anakku"

Yugyeom menghela nafas, dia sama sekali tidak bisa membantu Jungkook. "Untuk itu kau harus menyangkal semua tuduhan itu"
"Besok lusa sidang pertama kita bukan? Katakan apa yang sebenarnya, beritahu mereka semua jika kau bukan pelakunya"

"Percuma saja, aku sudah tidak bisa menyangkal tuduhan itu. Semua orang sudah terlanjur mengetahui jika orang yang sudah membunuh Kim Minseok dan keluarganya adalah aku"

[2] TO BE BETTER - [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang