✔ SIX

5.2K 653 59
                                    

TO BE BETTER

.

.

.

Yerim tidak bisa melupakan kejadian semalam yang membuatnya hampir saja mati di tangan Jungkook. Alih-alih mencoba untuk membunuh laki-laki itu, tapi malah dia sendiri yang menjadi sasaran kebejatannya. Kenpa Yerim tidak berpikir dua kali apa resiko yang didapatkan setelah berani mengusik seorang Psychopath seperti Jeon Jungkook.

Yerim menyibakkan selimut yang menggulung ditubuhnya, kepalanya saat ini terasa benar-benar sangat pusing. Efek dari kekerasan yang dilakukan Jungkook sungguh membuat tubuh bahkan batinnya ikut terluka. Dengan cepat, Yerim memunguti pakaiannya yang masih berceceran dilantai dan memakaikan kembali dengan cepat ditubuhnya.

Yerim mengambil handuk kecil yang terjatuh disebelahnya, dia masih ingat dengan jelas bagaimana Jungkook mengompres keningnya yang semalam terasa panas, dan  pria itu juga mengobati beberapa luka ditubuhnya. Saat Jungkook mengobatinya, Yerim tidak benar-benar tidur, dia hanya mengiggil kedinginan namun jiwanya sedang sadar. Meskipun begitu, perbuatan Jungkook cukup membuat Yerim tersentuh, setidaknya ada sedikit kebaikan dalam diri Jungkook.

"Bibi... Akhirnya kau bangun"

Jeongsan tiba-tiba masuk ke kamar Papanya, dia terlihat membawa satu nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air putih.

"Bibi, kau baik-baik saja?" Tanya Jeongsan seraya mendudukkan dirinya disebelah Yerim.

"Bibi baik-baik saja, Jeongsan"

Jeongsan tersenyum lega, dia kemudian mengambil semangkuk bubur yang dibawanya tadi diatas nampan. "Ayo makan siang bi, tadi bibi melewatkan sarapan"

Yerim membulatkan kedua matanya, "Memangnya bibi sudah berapa lama tertidur?"

"Jeongsan tidak tahu, tadi saat Papa memanggilku ke sini bibi masih tertidur"

Yerim merutuki dirinya sendiri, tadi pagi memang tubuhnya terasa menggigil dan kepalanya sangat pening, tapi dia sangat menyesal karena tidak menyiapkan sarapan untuk Jungkook dan juga Jeongsan.

"Maafkan bibi ya, bibi tidak menyiapkan sarapan untuk Jeongsan" Ucap Yerim menyesal.

"Tak apa bi, Papa dan Jeongsan sudah terbiasa sarapan dengan Roti dan selai saja"ucap Jeongsan dengan sedikit kekehan.

Yerim meringis, dia jadi kasihan dengan Jeongsan saat dirinya belum ada dirumah itu gizi anak itu tidak terpenuhi, Jungkook pasti hanya mementingkan pekerjaanya.

"Bibi ayo makan, Papa tadi sudah membelikan buburnya"

"Papa?"

Jeongsan mengangguk, "Sebelum pergi bekerja, tadi Papa menyuruh Paman penjaga gerbang untuk membelikan buburnya"

Hati Yerim terasa hangat, meskipun Jungkook sangat menyeramkan, tapi dalam dirinya ada secuil kepedulian. Yerim jadi semakin yakin untuk mengubah sifat keras Jungkook menjadi laki-laki yang lebih berperasaan.

Yerim menerima sesuap bubur yang diberikan oleh Jeongsan, dia sangat bersyukur jika sifat anak itu tidak seperti Papanya yang sangat kejam.

"Bibi boleh bertanya sesuatu? " Ucap Yerim setelah menghabiskan suapan pertama buburnya.

"Boleh, memangnya bibi mau bertanya apa?"tanya Jeongsan.

"Bagaimana Papa memperlakukan Jeongsan?"

Sebelum menjawab, Jeongsan terlihat memberikan sesuap bubur lagi kepada Yerim.

"Papa selalu baik kepada Jeongsan, Papa selalu membelikan mainan jika Jeongsan menuruti semua perintah Papa"

"Tapi, apa Papa pernah memarahi Jeongsan?"

[2] TO BE BETTER - [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang