✔ FOURTEEN

4.7K 629 143
                                    

TO BE BETTER

.

.

.

Jungkook menyeruput secangkir kopi yang selalu menjadi favoritnya dipagi hari. Disampingnya kini sudah ada Kim Taehyung yang melakukan hal serupa, dan semalam pria itu terpaksa harus menginap dirumahnya karena harus mengantarkannya yang sedang mabuk berat.

Saat ini keduanya sedang duduk di atas balkon rumah Jungkook yang menghadap langsung ke kolam berenang.

"Kim Yerim dengan putramu sepertinya sudah sangat akrab ya?"ujar Taehyung yang saat ini tengah memperhatikan dua orang yang sedang berenang dikolam milik Jungkook.

"Jeongsan sudah lama ditinggalkan ibunya, wajar saja dia dekat dengan Yerim karena merasakan kembali kehadiran sosok seorang ibu"balas Jungkook dengan tampang datarnya. Diapun memperhatikan Jeongsan yang sedang asik berenang dengan Yerim sambil tertawa bersama.

Taehyung terdiam sejenak. Jeongsan memang sudah lama kehilangan kedua orang tuanya, dia tahu semua itu perbuatan Jungkook bahkan dia sendiri ikut andil dalam pembunuhan itu. Setelah memutuskan untuk mengadopsi Jeongsan, Jungkook sudah berusaha untuk menjadi sosok pengganti ayah anak itu. Dan setelah Yerim datang, sesuatu yang sudah hilang dari Jeongsan, akhirnya bisa dirasakan kembali.

"Apa kau masih berniat untuk membunuh Kim Yerim?"tanya Taehyung.
"Tentu saja"

"Bahkan setelah melihat putramu sangat bahagia dengan adanya Yerim, kau masih mau membunuhnya?"

Jungkook menatap kearah Taehyung dengan tatapan tajam.
"Sesuatu yang sudah melenyapkan bukannya harus dilenyapkan juga?"

Taehyung menghela nafas, "Aku tahu bagaimana perasaanmu setelah kehilangan Nyonya dan Tuan Jeon, aku tahu betul Jungkook. Tapi menurutku dengan membunuh Yerim bukanlah hal yang tepat. Yerim sama sekali tidak bersalah dalam hal ini, sama sekali tidak"Taehyung kemudian menaruh secangkir kopi yang dipegangnya diatas meja. Sepertinya ini akan menjadi pembicaraan yang serius. "Sudah saatnya kau melupakan semua kejadian yang sudah berlalu. Lagipula, Kim Minseok sudah mendapatkan karmanya, bahkan istri dan kedua anaknya ikut mendapatkan karma itu"

"Ada apa denganmu?" Ucap Jungkook dengan nada tenang, namun siapa sangka sorot mata laki-laki itu semakin menajam.

"Berhenti berpikiran untuk membunuh Kim Yerim, dia tidak salah apa-apa. Kau harus ingat, dulu kedua orang tuamu-lah yang bersalah. Kim Minseok hanya mengungkapkan suatu kebenaran"

Jungkook terlihat mengeraskan rahangnya, genggaman di cangkirnya semakin menguat. Sebisa mungkin dia jangan sampai terpancing emosinya. Dibawah ada Jeongsan, Jungkook tidak mau anak itu sampai melihat perkelahiannya, apalagi itu dengan Kim Taehyung—laki-laki yang sudah dia anggap sebagai pamannya sendiri.

"Aku tanya, ada apa denganmu? Bukannya justru kau yang ingin aku untuk cepat membunuhnya?"

"Itu dulu, ketika aku tidak mengenal perempuan itu lebih dekat"

"Mengenal perempuan itu lebih dekat?" Jungkook mengulangi ucapan Taehyung.

"Ya, benar. Semalam ketika kau mabuk dan tidak sadarkan diri, aku sempat berbincang-bincang dengan Yerim. Dia sama seperti dirimu Jungkook, kedua orangtuanya—ah tidak, semua keluarganya mati sia-sia ditangan Im Jaebum. Yerim bahkan lebih menderita darimu, sekarang dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Biarkan Yerim tetap hidup, lupakan semua pemikiranmu untuk melenyapkan perempuan itu, setidaknya pikirkan perasaan Jeongsan kalau sampai tahu perempuan yang menjadi pengganti sosok ibunya mati ditangan Papanya sendiri"

Emosi Jungkook sebenarnya sudah diubun-ubun, jika tidak ada jeongsan laki-laki itu pasti sudah menghadiahi Kim Taehyung dengan pukulan yang bertubi-tubi. "Apapun yang kau katakan, aku tidak peduli. Aku akan puas ketika semua keluarga si bajingan Kim Minseok sudah tiada. Kau bahkan yang menyuruhku untuk membunuh perempuan it—

[2] TO BE BETTER - [JUNGRI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang