jisung pov.
semuanya sudah terjadi,
aku bukan orang yang bisa memberi kesempatan,
minho.meskipun aku sudah memberinya kesempatan, tapi minho belum saja berubah.
aku menyukai minho selama 3 tahun, dia tidak sadar hal itu. dia memberiku harapan lebih. dia terus memberi kabar layaknya sepasang kekasih, saat dengan kak sana, karina, yuna, dan terakhir lia.
meskipun minho memiliki kekasih tetapi dia tetap memprioritaskanku, jujur aku senang dengan hal itu. tapi semakin lama, aku merasa ini tidak benar.
minho yang dulu, minho yang selalu memainkan perasaan wanita, kita semua capek dengan itu. Akhirnya changbin memperkenalkan yuna dengan minho dan terjadilah perubahan yang membuat minho berubah.
menjadi laki-laki yang lebih lembut, perhatian dan hanya kepada satu wanita.
aku tau minho, straight.
tetapi aku tetap menyukai lee minho, sampai akhirnya aku mendapat kabar dari changbin bahwa dia sepertinya menyukaiku.
itu membuat aku sangat senang.
tapi tuhan berkata lain, lee minho mungkin memang berjodoh dengan choi lia.
aku memutuskan untuk mundur meski aku harus menangis merelakan seorang lee minho yang aku kejar selama 3 tahun.
juyeon, aku sama sekali tidak tahu bahwa juyeon adalah kakak dari seorang lee minho.
tapi aku menyukai lee juyeon sebelum lee minho hadir dikehidupanku.
anehnya, meskipun lee minho brengsek mengapa aku tetap menyukainya.
🐿️🐿️🐿️
"jisung, aku mau ngomong." ucap minho saat jisung sedang menyiapkan makan malam untuk suaminya yang sedang bekerja.
Jisung dengan ragu berbalik.
minho mendekat kearah jisung.
menyudutkan jisung ketembok.
"lee minho?! apa yang kamu lakukan?! sadar aku ini suami kakakmu!" bentak jisung tepat diarah muka minho.
lee minho, yang lelaki itu lakukan memeluk tubuh orang yang dia sayang dan menghirup lekat tubuh jisung.
"minho kamu gila!" jisung berontak mendorong minho.
"jisung, aku kangen." guman minho lagi-lagi.
jisung menggelengkan kepalanya sambil menangis.
"Pergi minho! kamu apa lagi?" Usir jisung ia takut minho akan melakukan hal yang aneh.
minho berjalan semakin dekat, dengan mata yang sayu.
jisung baru sadar melihat mata minho yang tengah mabuk.
"minho sadar hiks-" Jisung menangis sejadi jadinya pasalnya minho semakin dekat.
3 langkah lagi minho hampir dekat dengan jisung.
"ji sekali aja yuk, kita main mumpung bang juy lagi gak ada." minho akan memeluk jisung.
saat minho memeluk jisung.
jleb.
"hahh- minh- ho?" Jisung melemas.
minho semakin mengeratkan pelukannya, dan menusuk perut jisung lebih dalam.
"sakit ho hiks-" itu adalah kata yang terakhir kali didengar oleh minho.
"jisung!" minho teriak saat jisung jatuh.
minho menangis seperti orang kesetanan.
apa yang telah ia lakukan?
membunuh orang yang ia sayang?
apakah dia sudah gila?
minho membawa jisung ke kamarnya.
minho menyesal melakukan itu.
minho menidurkan jisung dikasurnya.
"jisung, selamat tinggal dan sampai jumpa aku akan datang." ucap minho terakhir kali tak lupa untuk mencium kening, pipi, dan bibir manisnya.setelahnya ia memotong urat nadinya sendiri.
katakan minho gila, minho telah gila karena cinta.
kaget bukan main yang dilihat oleh juyeon.
juyeon kehilangan dua orang yang ia sayang.
adik dan suami nya.
juyeon menangis keras sejadi-jadinya, semua sedang berduka termasuk felix dan changbin yang menangis sangat keras. Orang tua jisung yang menangis saat datang dari rumah neneknya setelah neneknya jisung sakit mereka menetap dirumah nenek jisung dan jisung tinggal sendiri.
orang tua minho pun menangis sejadi-jadinya mereka tidak tahu ini akan terjadi. pemakaman dilakukan esok hari.
semua orang ada disana untuk berdoa kepada tuhan agar minho dan jisung diampuni segala dosanya.
"terimakasih dan selamat tinggal sampai jumpa sayang." juyeon menangis lagi.
-the end-
Terimakasih semuanya sudah mau membaca cerita ini tunggu aku di cerita berikutnya yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
love me or leave me? | minsung
Fanfiction"jadi gimana minho?" tanya jisung memastikan. "Maaf jisung. aku senang diperlakukan seperti ini olehmu, tetapi aku sangat menyayangi dia, ji." Jawab minho sambil memegang tangan jisung. jisung menghempaskannya. "Ada dua pilihan minho, kamu bisa saya...