3.

183 22 0
                                    

Jisung memasuki rumah yang bisa dibilang tidak terlalu besar, dan jisung memasuki rumah pada waktu yang tidak tepat.

"Kamu bisa membuat jisung keluar dari sekolahnya dan suruhlah jisung bekerja tidak usah sekolah" suara itu terlontar kan dari seorang ayah hanjisung.

"Kamu tidak bisa seperti itu, jisung tidak boleh lahir seperti dirimu-ya!" Ibu jisung sudah terduduk di lantai.

"Saya memang tidak mau memiliki anak seperti hanjisung, dari dulu saya tidak mau memiliki anak darimu! Kau hanya untuk pemuas nafsuku apa kau tak ingat?!" Teriak ayahnya kembali.

Jisung cepat-cepat lari kearah ibunya, dan memeluk ibunya. Ibunya berharap jisung tak mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh ayahnya itu, tapi sayang jisung sudah mendengarnya. Tapi jisung masih bisa tersenyum meski kata-kata itu telah terlontarkan oleh ayahnya.

Ayah nya jisung pergi keluar rumah, ibu jisung nemeluk jisung dan menyuruh jisung kekamarnya ibu jisung butuh waktu sendiri. Dan jisung mengiyakan.

Jisung menangis sejadi-jadinya,

Jisung merasakan sesak didalam dadanya,

Jisung memasuki kamar mandi,

Melihat wajahnya yang sudah berantakan, matanya yang sembab, rambutnya yang benar benar berantakan, hidung yang sangat merah.

Jisung menyalakan shower, duduk dibawahnya, memegang cutter, jisung senang di guyur oleh air, jisung terus mengingat kata-kata ayah nya semakin menjadi-jadi sesampai dia melempar cutter tersebut.

Jisung berteriak sampai suaranya habis, ibu jisung mungkin sudah tertidur karena kelelahan menangis tadi. jisung terdiam yang masih dibasahi oleh air. Jisung tertidur.

Ditempat lain,

Felix tiba-tiba tidak enak hati, yang sedari tadi berputar mengelilingi changbin. Changbin yang lelah melihat tingkah felix seperti itu memeluknya dari belakang dan menempelkan wajahnya di bahu.

"Fel, kita ini sepasang kekasih, kamu bisa bercerita kepadaku?" Changbin memegang memutar tubuh felix agar melihat kearahnya dan memegang bahu felix.

Felix mengigit bibirnya "felix, berhenti mengigit bibirmu itu akan mengeluarkan darah"

"Changbin, aku takut, tiba-tiba aku merasa tidak enak hati, aku merasa akan ada yang terjadi, aku merasakan sakit yang luar biasa changbin tiba-tiba aku ingin menangis" changbin memeluk felix dan mengelus lembut kepala felix.

"Menangislah sayang" changbin tahu betul apa yang dirasakan kekasihnya yang manis itu, changbin tidak banyak bicara changbin akan mendengarkan felix, ketika felix tenang.

Tak lama, changbin merasa berat. Dan ternyata felix tertidur, changbin memindahkan felix ke kasur dan menyelimutinya, sebelum changbin meninggalkannya dia tak lupa mengecup dahi kekasihnya itu.

"Mimpi indah felix" changbin tersenyum dan pulang kerumahnya.

🐿️🐿️🐿️


Jisung pergi kesekolah sangat pagi sekali, dia tidak ingin melihat ibu dan ayahnya untuk beberapa waktu.

Jisung membawa baju untuk 3 hari kedepan, seperti sudah kebiasaan jisung jika sudah mendengar pertengkaran orang tuanya.

Biasa jisung tinggal dirumah felix untung beberapa saat atau seungmin, tapi seungmin beberapa hari ini tidak ada dirumahnya dia sedang berlibur dengan chan, kekasihnya.

Jisung ingin sekali meminta bantuan minho, karena minho pernah berbicara padanya "jika kau mengalami apapun itu, aku siap disini bersamamu" tapi tidak mungkin sekali minho melihat jisung dengan kondisi seperti ini.

-tbc-

love me or leave me? | minsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang