Malam itu hujan turun begitu deras dan berkabut membuat penglihatan menjadi sulit. Sebuah mobil melintasi perdesaan dengan kecepatan sedang namun dikarekan kabut si pemilik mobil tak melihat ada seseorang yang melintas, pada akhirnya kecelakaan itu tak bisa terelakkan.
Untung korban tak begitu terluka parah, ia hanya menangis dibawah hujan deras dengan darah yang terus mengalir dari siku dan dahi nya. Dia seorang perempuan cantik yang kumuh dan lusuh namun memilik bola mata hitam yang memikat dan sendu.
Dibawah payung untuk berteduh dari hujan pria berperawakan tinggi dan sangar itu hanya melihat dengan ekspresi datar, tak ada niatan untuk meminta maaf atau berbaik hati menawarkan tumpangan ke rumah sakit. Dia berhati dingin dan keji, tentu saja Ketua mafia memiliki ciri-ciri seperti itu dan dia tak terkecuali.
"Tu..tuan, bisa bawa aku pergi dari sini"pinta perempuan itu.
"Kamu terlihat baik-baik saja, aku akan pergi"kata nya dengan dingin.
"Tidak!! Kumohon jangan pergi! Bawa aku! Bawa aku keluar dari desa ini! Kemana pun terserah!!"
Perempuan itu nekad bahkan tanpa takut dia menyentuh tangan pria mafia itu, tangan yang sempat bernodakan darah seseorang yang menghalangi jalan atau mengkhianatinya. Dia tidak tau sedang berurusan dengan siapa.
"Kenapa aku harus membawa mu? Apa keuntungan ku?"
"Apapun yang tuan ingin kan, aku..aku akan memenuhi nya dengan segenap jiwa ku!!"
Tatapan mereka beradu sepersekian detik. Perempuan itu langsung merasa gugup saat netra hitam milik pria itu menatap nya, seakan sedang di hujan ribuan panah asmara. Tubuh tinggi, rahang tegas, aroma maskulin, mata tajam, hidung mancung dan kharisma yang di pancarkan mampu membuat nya hampir pingsan tapi itu memang terjadi, ia pingsan seketika bukan karena meleyot namun karena demam dan dia itu sedang terluka.
.
.
Pertemuan singkat pada malam hari itu mengukir kisah diantara mereka. Satu tahun pun berlalu perempuan itu di bawa nya pulang kerumah sebagai pelayan khusus diri nya. Pelayan yang mampu memiliki tubuh nya dan beruntung bisa mendapatkan perhatian serta kasih sayang nya. Walau berhati dingin dan seorang mafia dia tetaplah manusia yang bisa di taklukkan oleh Jeon Gaeun.
"Gaeun?"panggil nya.
Kedua mata nya terbuka lebar, melihat seorang perempuan cantik dengan wajah berseri sedang menikmati angin pagi. Ia duduk di sofa dan membiarkan angin menerpa tubuh nya yang hanya terbalut selimut.
Pria itu lantas turun dari kasur king size nya untuk menghampiri Gaeun yang duduk di sofa.
"Kamu bisa terkena flu"kata pria itu.
Pria tampan bernama Lee Jeno, usia nya 38 tahun, tua namun wajah nya seperti remaja usia 20 tahunan. Sangat tampan bak pangeran yunani yang mampu menyihir banyak wanita.
Jeno memeluk gaeun dari belakang, ia sangat suka aroma Gaeun yang menenangkan.
"Aku sedang menatap langit biru yang cerah, menghirup udara segar dan.."ucapan Gaeun terhenti.
"Dan?"
Gaeun membalikkan tubuh nya agar bisa menatap Jeno lebih dekat.
"Dan menatap wajah lelap tuan yang tertidur seperti bayi"kata Gaeun.
Jeno tersenyum, perempuan di depan nya ini sering membuat nya nyaman dan tersenyum seakan walau hari ini buruk bukan berarti tidak ada yang baik.
Gaeun menyentuh rahang tegas jeno dan mengelus nya dengan lembut membuat sang empu memejamkan mata nya. Pertemuan singkat itu membuat mereka bisa dekat seperti ini. Jeno yang dingin bisa di cairkan oleh hangat dan ceria nya Gaeun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nct Hot Oneshoot
FanfictionMature!!🔞 Bijak dalam membaca dan berkomentar. Isi cerita hanya ide author yang gak akan jadi kenyataan. Disini khusus untuk HALU!! Kaum Halu plus-plus silahkan baca, yang masih bocah GO AWAY!!