Prangg!!
Suara pecahan piring terdengar menggema. Laki-laki yang notaben nya suami gue itu tanpa ragu membanting piring karena kesal. Gue yang merasa gak bersalah dimarahin habis-habisan.
Huang renjun nama suami gue. Kami menikah karena perjodohan sialan yang menjerumuskan gue ke dalam kehidupan renjun. Renjun memiliki sikap yang kasar dan minim kesabaran.
"Semua gara-gara lo!! Lo ngadu ke mama gue kan!! Ngaku lo!!"bentak renjun.
"Jelas-jelas lo liat sendiri waktu itu di mall mama yang liat lo jalan sama cewek lain, terus salah gue dimana?"jawab gue.
Semalam gue dan mama mertua jalan ke mall terus ketemu renjun yang lagi jalan sama cewek lain pegangan tangan dan mesra banget. Wajar lah mama nya renjun marah besar, setelah itu renjun di marahin habis-habisan sama mama nya di rumah.
Pernikahan gue sama renjun sudah berjalan selama 3 bulan tapi gak ada yang spesial dari itu, kita jarang satu rumah karena renjun sering nginap di apart nya sendiri. Kabar pernikahan kami juga gak diketahui banyak orang termasuk teman sekampus.
"Pasti lo yang ngajak mama ke mall buat liat gue kan?! Lo iri huh?! Lo cemburu gue jalan sama cewek lain?! Sadar diri lo itu cuman status doang jadi istri gue!!"bentak renjun.
"Pemikiran lo pendek banget sih!! Kenapa lo selalu nuduh gue? Gue tau lo benci tapi gak harus fitnah gue!! Mulut lo kasar banget sumpah!!"
"Gak usah sok jadi yang tersakiti! Pernikahan ini terjadi gara-gara lo yang gak bisa nolak!! Gara-gara lo gue gak bisa bebas senang-senang kayak dulu!! Hidup gue serasa dirantai!!"
"Apa sih yang kurang?! Gue selalu sabar saat lo bawa cewe kerumah, sabar saat lo seks sama banyak cewe, sabar saat lo marah-marah, lo mau jalan gue gak pernah larang, lo mau apapun gue gak pernah larang dan sekarang lo bilang gara-gara gue hidup lo gak senang?! Lo udah gue bebasin jun!!"bentak gue sampai air mata sialan mengalir.
Gue merasa terlalu bodoh karena sudah jatuh cinta sama laki-laki seegois renjun. Perjodohan itu gue terima karena gue suka dan cinta sama renjun sejak pertama kali ketemu.
"Akting aja terus!! Nangis sampai mampus pun gue gak peduli!! Karena gue muak!!"renjun pun pergi.
Gue berusaha untuk gak pernah menangis saat menghadapi renjun tapi ternyata gak semudah itu.
"Aakkhh!!"jari gue kegores pecahan piring dan berdarah tapi untung nya gak sedalam luka di hati.
.
.
.
Skip 2 minggu kemudian~~~
Kebetulan dirumah gue ada haechan, teman sekampus plus sekolompok gue. Jadi hari ini kita mau ngerjain tugas kelompok.
"Mau minum apa?"tanya gue.
"Kalau lo baik hati kasih gue minuman termahal yang ada di rumah ini.."kata haechan.
"Oke.."
5 menit kemudian gue balik lagi sambil bawa air dan cemilan.
"Nih"
"Loh? Kok cuman aie putih?"
"Ini air termahal di dunia, kalau gak ada air ini lo bakal kehausan sampai mampus"
"Astaga mulut jahat bener.."
"Tapi yang jelas mulut gue gak sejahat mulut renjun"
Haechan mengangguk menyetujui hal itu tapi setelah di pikir kembali ternyata sama saja.-_-
"Eh ada sesuatu di mata lo"kata haechan.
"Apaan belek ya?"
Maklum gue habis bangun tidur siang terus haechan datang kek bocah ngajak main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nct Hot Oneshoot
FanfictionMature!!🔞 Bijak dalam membaca dan berkomentar. Isi cerita hanya ide author yang gak akan jadi kenyataan. Disini khusus untuk HALU!! Kaum Halu plus-plus silahkan baca, yang masih bocah GO AWAY!!