Bestfriend

6.6K 679 40
                                    

Pagi ini Jeonghan terbangun dengan senyum menghiasi wajahnya. Menemui pagi setelah seks yang memuaskan memang sangat sempurna. Dan itu yang tengah dirasakan Jeonghan.

Ia bisa melihat Seungcheol yang masih tertidur setengah telungkup, memperlihtakan punggung telanjangnya yang lebar. Dan Jeonghan tidak ragu untuk memberikan sebuah kecupan di tengkuk tunangannya.

"Aku akan menyiapkan sarapan di bawah." Bisik Jeonghan. Ia mendaratkan satu kecupan lagi di rambut Seungcheol sebelum bangkit berdiri. Membiarkan tubuh telanjangnya begitu saja dan berjalan ke kamar mandi. Lagipula ia yakin Seungcheol tidak akan bangun untuk setidaknya setengah jam ke depan. Belum ada jam 7 ini.

Begitu sampai dapur Jeonghan tidak dapat menyembunyikan raut terkejutnya saat mendapati Jisoo yang sudah berdiri dengan Luna Yoona, berbincang dengan senyuman di sana. Dan Jeonghan tidak berniat membohongi perasaan tidak suka yang timbul akibat melihat kedekatan keduanya.

Seharusnya ia yang ada di sanakan? Disamping Luna Yoona dan bercengkerama sembari menyiapkan sarapan untuk penghuni mansion.

Jeonghan memaksakan sebuah senyum dan berjalan mendekat, "Selamat pagi, eomonim, Jisoo hyung." Ia menunduk sekilas, masih mempertahankan senyumnya.

Yoona membalas senyumannya tak kalah lebar, "Selamat pagi, Jeonghan."

"Selamat pagi, Jeonghan ah." Jisoo juga tersenyum, terlihat sangat tulus di mata Jeonghan. Dan ia merasa bersalah karena sempat iri dengan keberadaan namja itu tadi.

"Sepertinya saya sedikit terlambat pagi ini." Tambah Jeonghan. Ia menuju wastafel dan mencuci tangannya sebelum mulai membantu menyiapkan sarapan.

Yoona menggeleng, "Tidak, Jeonghan. Aku dan Jisoo juga baru saja kemari. Iya kan Jisoo ya?"

"Ne, Eomonim."

Sapaan itu membuat kening Jeonghan berkerut tak nyaman, seingatnya kemarin Jisoo masih memanggil Yoona dengan sapaan lain, bukan sapaan akrab yang sama dengannya.

"Ah, sepertinya pagiku akan selalu menyenangkan. Menyiapkan sarapan dengan dua omega cantik dan sempurana seperti kalian."

"Ne?"

Jeonghan mengerjap bingung. Jisoo akan tinggal lebih lama lagi di sini?

"AH iya, Aku lupa memberitahumu. Jisoo akan tinggal beberapa minggu di sini. Setidaknya sampai Alpha Hong memutuskan agar Jisoo tinggal di korea. Cukup rumit untuk menentukan tempat tinggal dan fasilitas lain dalam wkatu singkat. Jadi sekalian saja tinggal di sini dulu."

Penjelasan Yoona itu hanya ia tanggapi dengan senyuman tipis dan anggukan singkat.

Jadi, ia harus mulai terbiasa dengan kehadiran Jisoo di tengah-tengah mereka?


˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚*


"Pelan-pelan Taeyong ah! tanganku tidak perlu ditarik juga iiihh!"

Jeonghan tidak tahu ada apa, tapi tiba-tiba sahabat – iya, Taeyong sudah naik pangkat menjadi sahabat – sahabatnya itu menariknya menuju taman samping sekolah. Mendudukkan mereka di sebuah bangku taman kosong di sana.

"Sekarang jelaskan!"

Jeonghan mengerutkan keningnya, "Menjalaskan apa?" tanyanya bingung. Apa ia melakukan kesalahan pada Taeyong?

"Sudah seminggu ini kulihat kau selalu datang ke sekolah dengan raut seakan-akan dunia akan kiamat. Sering menghela nafas, tidak focus saat pelajaran, bahkan tadi kau melewatkan makan siangmu begitu saja. Apa ada masalah?" tanya Taeyong serius. Ia menatap lekat-lekat kearah Jeonghan yang masih diam.

My Pack [JEONGCHEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang