"Selamat pagi, jeonghan."
"Pagi, jeonghan ah."
"Selamat pagi, jeonghan sunbae."
Jeonghan yang tengah berjalan dari gerbang sekolah menuju kelasnya hanya bisa tersenyum dan membalas semua sapaan dari orang-orang yang berpapasan dengannya.
Banyak, hampir seluruh siswa di sekolah menyapanya. Bahkan beberapa guru yang ia temui juga menyempatkan untuk berhenti sejenak untuk mengucapkan selamat pagi dan beberapa kalimat singkat.
"Berita tentang dirimu menjadi pasangan Seungcheol hyungnim pasti sudah menyebar." Taeyong menjawab begitu saat jeonghan mengeluh soal perjalanannya yang semakin panjang menuju kelas.
Jeonghan menghela nafas panjang dan meletakkan kepalanya di atas meja. "Akan sangat melelahkan untuk terus tersenyum dan membalas sapaan seluruh siswa di sini " keluhnya.
Taeyong tertawa puas, "Nikmati saja dulu. Paling hanya beberapa hari, setelah itu mereka akan kembali biasa."
"Semoga saja begitu." Jawab Jeonghan pasrah.
"Omong-omong, kenapa tiba-tiba Perseus mengeluarkan berita mengenai posisimu sebagai mate Seungcheol hyungnim? Kau tidak bercerita padaku sebelumnya."
Berita mengenai Jeonghan dan Seungcheol yang telah melakukan upacara mating dan pengenalan secara resmi Yoon Jeonghan sebagai mate keluarga The Alpha baru saja diumumkan semalam.
Hal itu karena dalam waktu dekat Perseus akan mengumumkan calon the Alpha selanjutnya. Penerus Alpha Siwon sudah terpilih.
Hansol sudah mendapatkan rutnya pekan lalu. Dan Siwon serta dewa tetua Perseus sudah melakukan pembahasan yang lama dan panjang bersama Seungcheol dan Hansol mengenai penerus Perseus.
"Hmmm sepertinya aku tidak bisa mengatakan kepadamu alasannya Yong ah." Jawab Jeonghan merasa bersalah. Berita mengenai penunjukkan Seungcheol sebagai penerus The Alpha belum resmi diumumkan. Dan Jeonghan merasa bukan tempatnya untuk bercerita kepada orang lain mengenai berita ini.
"Baiklah, aku tidak akan memaksa. Lagi Pula dengan dirimu diperkenalkan secara resmi seperti ini, Seungcheol hyungnim tidak perlu sembunyi jika ingin menjemputmu, atau melakukan kencan denganmu kaaan."
Jeonghan mengangguk setuju. Ia menegakkan tubuhnya dan sepenuhnya menghadap Taeyong. "Semoga saja tidak ada masalah dengan keluarnya berita mengenaiku dan Seungcheol hyung."
"Tidak perlu terlalu dipikirkan. Kita harus lebih fokus nopada ujian di depan mata. Pekan depan kita sudah ujian kenaikan kelas."
Jeonghan cemberut, memikirkan soal-soal susah yang harus ia kerjakan untuk bisa naik kelas membuatnya mual bahkan baru membayangkannya.
"Pasti sangat melelahkan untuk belajar."
Taeyong mengangguk setuju, "Ah, omong-omong bagaimana terapimu? Sudah lebih baik?"
Jeonghan dengan semangat mengangguk, "Ya! Dokter sudah mengurangi dosis obat yang perlu kuminum jika mulai cemas. Daaan, aku sudah mulai tenang tanpa kabar Seungcheol seharian penuh. Saat kemarin dia tengah rapat bersama tetua Perseus, seharian penuh ia tidak memegang ponsel. Dan Puji Tuhan, aku tidak mengalami serangan lagi.
"Aku turut bahagia, Han ah. Sudah 3 bulan berlalu. Sudah saatnya kamu mulai melupakan bayang-bayang Jisoo dari hubunganmu dengan Seungcheol."
Jeonghan mengangguk setuju, "Ya, kau benar. Dan waktu memang sangat membantu. Mungkin memang butuh masalah ini agar hubunganku dan Seungcheol lebih baik lagi."
"Aigoo, Jeonghan kita yang sangat bijaksana."
Dan Jeonghan serta Taeyong terkikik geli dengan kalimat yang baru saja diucapkan Taeyong.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Pack [JEONGCHEOL]
FanficJust a story about Alpha Seungcheol and Omega Jeonghan with their family