Mating Ceremony

9.1K 803 19
                                    


Ballroom hotel tempat diselenggarakannya acara Seungcheol dan Jeonghan sudah tampak meriah. Tamu undangan dari berbagai pack yang berhubungan baik dengan Alioth dan beberapa keranat Jeonghan sudah memenuhi ruangan. Upacara mating yang akan dilaksanakan sore ini lebih formal daripada pertunangan nanti malam.

Kursi dibuat berjajar seperti pemberkatan di gereja, dengan panggung di depan. Tetua pack dan kedua orang tua Seungcheol dan Jeonghan sudah duduk di barisan terdepan. Tinggal menunggu tokoh utama yang belum muncul.

Seungcheol dan Jeonghan sudah berdiri di sisi belakang panggung, menunggu untuk dipanggil. Pembawa acara yang merupakan salah satu tetua pack sudah memulai upacara. Dengan doa-doa kepada leluhur dan ucapan terima kasih kepada tamu yang datang.

Seungcheol melirik Jeonghan di sebelahnya, terlihat sangat gugup hingga tangan digenggamannya terasa sangat dingin.

"Rileks Jeonghan, tenang." Bisik Seungcheol. Jeonghan dengan cepat menoleh, meringis ragu, "Bagaimana kalau aku melakukan kesalahan? Bagaimana kalau aku menusuk jari hyung terlalu dalam? Bagaimana – "

"Ssssst, semua akan berjalan lancar. Tenang saja sayang. Sini aku peluk."

Jeonghan dengan senang hati menubruk dada Seungcheol, melingkarkan tangannya erat di pinggang alphanya itu. "Hah, rasanya sangat menenangkan."

Seungcheol tersenyum lebar, mengusap rambut tengkuk Jeonghan, "Rambutmu sudah mulai panjang." gumam Seungcheol.

"Apa hyung ingin aku memotongnya?" balas Jeonghan, masih mempertahankan pelukan mereka.

"Tidak. Aku ingin melihat kau dengan rambut panjangmu. Pasti akan sangat cantik."

Pujian itu mengembalikan rona di wajah pucat Jeonghan. Seungcheol memang paling pandai merayu.

Seungcheol terpaksa melepas pelukan keduanya saat salah satu penyelenggara upacara memberikan tanda untuk keduanya bersiap ke panggung. Acara utama akan segera dimulai.

"Kita bisa melalui ini, sayang." Seungcheol memberikan kecupan ringan di kening Jeonghan sebelum menggenggam tangannya.

Jeonghan balas tersenyum dan mengangguk, "Ya, semua akan baik-baik saja."

Dan upacara mating berjalan lancar, melupakan semua kekhawatiran Jeonghan.

Dimulai dengan keduanya yang berdiri formal saling berhadapan, memberikan salam dengan saling membungkukkan tubuh masing-masing. Salah satu tetua pack yang memimpin upacara membacakan berbagai doa dan berkat, memegang kedua kepala mereka.

Di tengah diletakkan sebuah meja dengan segelas air suci di dalam gelas perak. Air suci yang sudah dilantunkan doa-doa para leluhur dan dibuat langsung oleh tetua pack. Di sebelah gelas diletakkan pisau perak kecil yang akan digunakan untuk melukai ujung jari keduanya dan meneteskan darah mereka ke air suci. Yang kemudian akan diminum keduanya bergantian.

Pemimpin upacara menyuruh Seungcheol dan Jeonghan melanjutkan upacara sumpah darah. Seungcheol mengulurkan kedua tangannya, disambut oleh Jeonghan dengan yakin. Senyuman menenangkan Seungcheol dibalas dengan ringisan tipis oleh Jeonghan.

"I vow to our bond." Ucap keduanya bersamaan.

Seungcheol mengambil pisau kecil itu dan menggores ujung jari tengah Jeonghan, meneteskan darahnya ke dalam gelas perak. Setelah satu tetes dengan cepat Seungcheol mengambil kain yang sudah disiapkan untuk membungkus luka itu.

Dilanjutkan Jeonghan, dengan tangan gemetar ia menggenggam tangan kiri Seungcheol. Dengan takut ia menggores ujung jari Seungcheol, meneteskannya tergesa dan menutup lukanya cepat. Ia sedikit ngeri sengaja melukai alpha nya itu.

My Pack [JEONGCHEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang