Mate

16.3K 1K 49
                                    


Jeonghan yang pertama membuka mata, langsung menyadari keadaan keduanya yang masih telanjang saling berpelukan di atas ranjang. Dan hal itu membuat pipinya merona, mendapati wajah Seungcheol yang terpejam tepat didepannya. Bahkan nafas keduanya saling berbenturan.

“Apa yang kau pikirkan, omega?”

Jeonghan terkesiap mendapati suara dalam kepalanya. Ia langsung menatap Seungcheol yang mulai membuka matanya.

“Bagaimana?”

Seungcheol terkekeh, ia mengeratkan pelukannya di pinggang Jeonghan hingga dada keduanya bertabrakan, meski terhalang oleh tangan Jeonghan yang memang membuat jarak diantara keduanya.

“Kita adalah mate, Jeonghan. Kita sudah membentuk keluarga kita sendiri. Kita sudah bisa melakukan mindlink.”

“Seperti ini.”

Jeonghan mengerjapkan matanya cepat, masih belum terbiasa mendapati suara Seungcheol di kepalanya. Selama ini, hanya suara keluarganya yang memenuhi kepalanya. Itupun sudah jarang mereka lakukan. Sekarang sudah ada ponsel, dengan bebagai fiturnya yang memudahkan.

Omega tersebut memejamkan matanya, menarik nafasnya dalam-dalam sebelum kembali menatap Seungcheol.

“Alpha, bagaimana kalau aku hamil?” sesungguhnya ini adalah pikiran pertamanya begitu ia bangun. Kemarin Seungcheol menggunakan knotnya, dan keadaannya yang heat benar-benar memperbesar kemungkinan dirinya hamil.

“tak apa. Bukankah memang itu yang kita harapkan? Atau kau tak ingin mengandung anakku?”

Jeonghan dengan cepat menggeleng, “Tidak. Bukan begitu maksudku, alpha.” Ia panik mendapati raut kecewa pada wajah Seungcheol. Ia bukan tidak ingin memiliki anak dengan Seungcheol.

“tapi, bukankah aku harus menyelesaikan pendidikanku?”

“Sayang, Pendidikan adalah nomor kesekian yang harus kau pertimbangkan. Yang pertama adalah dirimu. Kau sudah siap kan untuk mengandung? Bukan hanya soal fisikmu, tapi juga kesiapan mental dan juga hatimu. Aku sudah pernah bilangkan, bahwa sekolah akan memberikan keringanan kepada omega, apalagi jika tengah mengandung. Jadi kau tak perlu khawatir soal Pendidikan.”

Tangan Seungcheol mengusap lembut punggung Jeonghan, berusaha menenangkan omeganya yang terdengar cukup panik. Pasti tuntutannya soal Pendidikan omega di keluarganya membuat mate nya itu sedikit tertekan.

“Aku siap. Tentu saja aku sudah siap untuk mengandung, Seungcheol hyung.”

Seungcheol terseyum lembut, “Kau lapar? Ayo kita sarapan sebelum heat mu datang lagi.” Alpha tersebut berusaha menghentikan pembahasan yang cukup berat di pagi hari.

Jeonghan dengan cepat duduk, meringis merasakan sakit dibagian bawah tubuhnya, “A-aku saja yang memasak. Tidak ada yang menyiapkannya kan?”

“Kita bisa memanggil salah satu penjaga villa untuk kemari. Tapi jika kau ingin memasak, silahkan.”

Seungcheol langsung berdiri, membiarkan tubuh telanjangnya terpampang begitu saja. Dan Jeonghan secara reflek memalingkan wajah, membuat alpha itu terkekeh, “Kenapa, Jeonghan? Kau sudah melihat semuanya kemarin.” Dan rona wajah Jeonghan semakin memerah.

Dengan senyum lebar Seungcheol mengambil baju di lemari dan memakainya. Ia menghampiri Jeonghan lalu tanpa mengatakan apapun menggendong omeganya tersebut menuju kamar mandi.

“Kenapa kau membawaku, alpha? Aku bisa jalan sendiri.” Jeonghan berkata seperti itu, tapi tangannya memeluk leher Seungcheol erat.

“Tak apa. Aku tahu bagian bawahmu masih cukup perih untuk beraktivitas. Mandilah, aku akan merapikan kamar.”

My Pack [JEONGCHEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang