Without

7.8K 694 42
                                    

Seungcheol menarik nafas panjang, memejamkan matanya sejenak sembari menyandarkan tubuh ke kursi mobil. Semua yang ia lalui hari ini terlalu tiba-tiba.

Beberapa jam yang lalu Jeonghan masih ada dipelukannya. Berlindung dibalik feromon alphanya dan mengerung nyaman.

Jeonghannya yang manis, Jeonghannya yang cantik.

Tapi sekarang ia bahkan tidak tahu dimana Jeonghan berada.

Mungkin, jika ia mau berusaha lebih lagi ia akan langsung tahu dimana keberadaan sang omega.

Tapi entah kenapa salah satu sudut hatinya mengatakan untku menunggu. Untuk menuruti permintaan Jeonghan sesuai isi dari surat yang omega itu tulis untuknya.

Dan mengingat itu membuat Seungcheol semakin bingung.

Apa yang salah dengan mereka?

Kemarin semuanya baik-baik saja. Keduanya masih bertukar ciuman, menebar kemesraan kapanpun keduanya bersama. Tidak ada yang berbeda dengan Jeonghan. Kecuali dengan heat dan rut keduanya yang semakin dekat.

Tapi justru perubahan feromon itu membuat keduanya semakin lengket, enggan berjauhan. Bahkan apa yang sudah ia rencanakan hari ini dan seminggu ke depan juga untuk mengatasi rut dan heat mereka.

Namun semua sudah terjadi. Jeonghan hilang, dan Seungcheol tak tahu harus bagaimana.

Alpha itu menoleh, menatap bangunan mansion didepannya. Ia sudah berada di dalam mobil di garasi mansion sejak 10 menit yang lalu. Tapi ia belum menemukan keberanian untuk masuk.

Apa yang harus ia katakan jika ada yang bertanya dimana Jeonghan?

Tidak mungkinkan ia bilang bahwa Jeonghan hilang?

"hah. Aku harus bagaimana, Jeonghan ah." Gumam Seungcheol pasrah. Tidak mungkin juga ia tetap tinggal di hotel yang sudah ia pesan seorang diri.

Jadi satu-satunya jalan ia kembali ke mansion. Mencoba menghindari lebih banyak masalah jika membohongi ayah dan ibunya.

Seungcheol memutuskan untuk beranjak masuk. Merasakan tiap Langkah kakinya semakin berat. Memikirkan bahwa ia harus menghabiskan rut seorang diri bahkan setelah memiliki mate membuatnya semakin terpuruk.

"Menyedihkan." Gumam Seungcheol dengan senyuman tipis. Ya, memang menyedihkan sekali kehidupan percintaannya.

"Ada perlu apa lagi, Seungcheol ah?"

Suara Yoona yang pertama kali menyapa. Sang luna tengah duduk nyaman menikmati kudapan di meja makan. Yang mau tidak mau terlewati oleh Seungcheol.

Seungcheol menunjukkan sebuah senyum formal lalu menggeleng, "Tidak ada yang ketinggalan, eomma. Aku memang kembali, tidak jadi menginap di hotel." Jawabnya tenang. Padahal di dalam hatinya sudah berdegup tak karuan, memikirkan segala kemungkinan buruk yang akan terjadi jika ada yang tahu bahwa ia kehilangan Jeonghan.

Yoona mengernyitkan keningnya, "Kenapa tidak jadi? Lalu dimana Jeonghan?"

Pertanyaan itu. Belum ada 5 menit sejak ia memikirkan jawaban yang terbaik ternyata sudah ditanyakan juga.

"Jeonghan pergi Bersama Taeyong, eomma."

"Taeyong? Ah, dari keluarga Lee? Teman sekolah Jeonghan?"

Seungcheol mengangguk, "Ne, eomma."

"berapa lama? Bukankah kalian akan menghabiskan heat dan rut Bersama? Kenapa tiba-tiba Jeonghan bersama Taeyong?"

Tentu saja. Tentu saja Yoona tidak akan percaya begitu saja.

My Pack [JEONGCHEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang