Seungcheol memutuskan untuk keluar dari kamar begitu yakin bahwa Jeonghan sudah terlelap. ia mengusap sekilas rambut Jeonghan dan menyematkan sebuah kecupan singkat di keningnya sebelum berlalu.
Ia menyempatkan untuk membasuh muka dan sedikit menyegarkan wajahnya sebelum keluar. Ia masih berada di villa Jaehyun, menunggu Jeonghan lebih stabil untuk ia ajak pulang ke mansion The Alpha.
"Bagaimana keadaan Jeonghan, Seungcheol ssi?" tanya Taeyong begitu melihat Seungcheol menutup pintu dan berjalan ke arahnya.
Seungcheol tersenyum tipis lalu mengangguk, "Dia tertidur. Dan panggil saja hyungnim seperti Jaehyun."
Taeyong menghela nafas panjang, "Syukurlah. Tapi dia belum makan lagi sejak siang tadi." Ucapnya kemudian. Seungcheol hanya mengangguk singkat dan ikut duduk di sofa seberang pasangan Jaehyun Taeyong.
Seungcheol menyempatkan untuk menyamankan duduknya sebelum menatap Taeyong, menarik nafasnya dalam-dalam, "Apa Jeonghan sudah lama seperti itu?"
Taeyong mengerutkan keningnya, "Seperti itu bagaimana?" tanyanya bingung. Tidak ada penjelasan tiba-tiba saja alpha Jeonghan itu bertanya.
Seungcheol mengusap wajahnya kasar, "Tadi Jeonghan sempat histeris. Ia gemetar dengan keringat dingin di seluruh tubuhnya. Ia menangis terisak hingga nafasnya putus-putus. Dia terlihat sangat kesakitan." Jelasnya lirih. Mengingat keadaan Jeonghan tadi membuat dadanya tak nyaman, menyakitkan melihat Jeonghan begitu rapuh dipelukannya.
Taeyong menggigit bibirnya ragu, ia melirik ke arah Jaehyun yang juga menatapnya, "Katakan saja apa yang kau tahu, sayang." Ucap Jaehyun pelan. Ia mengangguk meyakinkan sang kekasih.
"Apa – apa yang tak kutahu tentang Jeonghan?" tanya Seungcheol frustasi.
"Panic attack. Jeonghan memiliki riwayat itu."
Seungcheol membelalakkan matanya terkejut, sama sekali tak menyangka Jeonghan akan memiliki riwayat itu.
"Maksudmu? Jelaskan padaku. Katakan apapun yang kau tahu tentang Jeonghan dan serangan yang ia alami. Semuanya." Ucap Seungcheol datar. Taeyong mengangguk samar, "Aku ingin yang terbaik untuk Jeonghan."
"aku pertama kali mendapati Jeonghan mengalami serangan sekitar 2/3 minggu yang lalu, di sekolah. Dia bercerita kalau ia merasa sesak nafas, mual, keringat dingin di seluruh tubuh hingga tremor. Aku dan Jaehyun sudah meminta setengah memaksanya untuk memeriksakan diri ke dokter. Tapi ia menolak. Padahal sudah berulang kali ia mengalami serangan yang sama. Dan puncaknya adalah 2 hari yang lalu, saat aku menemukan Jeonghan pingsan di hotel. Dengan tubuh penuh keringat dan feromon heat yang tercium kuat."
"dan aku tak pernah paham bagaimana mungkin hyung meninggalkan Jeonghan Ketika ia tengah heat seorang diri di hotel hanya demi omega lain?! Aku sudah berjanji pada Jeonghan untuk memberikamu satu tamparan hyung, jadi maafkan aku."
Plak
Gerakan Taeyong sangat cepat hingga Seungcheol hanya diam. Ia tak menyangka omega itu akan berani menamparnya. Bagaimanapun Taeyong tetap seorang lelaki meski berstatus omega, tentu saja tamparannya sakit. Apalagi sepertinya omega itu melakukannya dengan sepenuh kekuatan.
"Taeyong hyung!" Jaehyun memekik kaget, tak menyangka kekasihnya akan benar-benar menampar Seungcheol.
"Tolong maafkan Taeyong, hyungnim." Jaehyun dengan cepat berdiri dan menunduk dalam, ia tak mau jika Seungcheol tak terima dan akan membahayakan Taeyong serta keluarganya.
Seungcheol menggeleng, ia mengibaskan tangannya santai, "Tak apa. Kurasa aku cukup pantas mendapatkan satu tamparan."
Taeyong menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba meredakan emosinya yang baru saja memuncak. Ia sama sekali tidak menyesal telah memberikan satu tamparan untuk Seungcheol, ia pantas mendapatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pack [JEONGCHEOL]
FanfictionJust a story about Alpha Seungcheol and Omega Jeonghan with their family