Jaehyun

7K 728 97
                                    

Seungcheol membuka pintu hotel tempat ia meninggalkan Jeonghan seorang diri tadi. Perasaannya langsung tidak nyaman saat ia meninggalkan hotel dan menuju tempat Jisoo. Ia merasa bersalah karena meninggalkan Jeonghan tiba-tiba.

Tapi ia juga tidak bisa membiarkan Jisoo begitu saja saat tengah heat di tempat asing. Omega itu belum terlalu paham kota Seoul, dan sebagai seseorang yang bertanggung jawab atas Jisoo di korea membuat Seungcheol mau tak mau harus membantu omega itu.

Dan Seungcheol menyesali keputusannya meninggalkan Jeonghan seorang diri.

Apalagi saat mendapati kamar hotel tersebut kosong.

"Jeonghan? sayang?"

Seungcheol mengelilingi suite tempat terakhir kali ia bersama Jeonghan. mencari ke setiap sudut ruangan dan memanggil sang omega tanpa henti.

"Sayang? Kau dimana?"

Panik langsung merayap begitu tidak mendapati Jeonghan di seluruh ruangan. Omeganya hilang.

Seungcheol terduduk lemas di sofa, menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya kasar. Ia harus tenang. Panik tidak akan menyelesaikan masalah. Ia harus mencoba memutar otak untuk mencari sang omega.

Seungcheol memutuskan untuk menelpon nomor Jeonghan, berharap akan tersambung ke omega itu.

Maaf nomor yang anda tuju tengah –

"sial."

Ponsel Jeonghan mati.

"Fuck." Seungcheol menangkupkan kedua tangannya ke muka, menumpukan sikunya pada kedua lutut.

Sudah 2 jam sejak ia melihat Jeonghan. Dan jika ia pulang ke mansion dengan kabar hilangnya sang omega, Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan sang ayah lakukan padanya.

"I'm screwed." Desis Seungcheol geram. Jauh di dalam hatinya, ia tahu ini akibat dari ia yang telah meninggalkan omega itu sendirian.

Driiit driiit driiit

Ponselnya di atas meja bergetar, menunjukkan ada panggilan yang masuk.

Nama Jung Jaehyun terpampang jelas di layar, dan Seungcheol dengan cepat mengangkat panggilan tersebut. Tahu dengan jelas bahwa alpha itu adalah pasangan dari sahabat Jeonghan.

"Yoboseyo?"

Seungcheol mengerutkan keningnya dalam, mendengarkan dengan seksama apa yang dikatakan oleh alpha Jung itu di seberang line.

"Ya?"

Seungcheol bangkit berdiri, setengah tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Jaehyun.

"Oke. 15 menit."

Dengan tergesa Seungcheol menutup panggilan tersebut dan berlalu pergi.

Ia mendapat secercah harapan akan keberadaan Jeonghan. Dan semoga Jaehyun membawa harapan itu.



˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚* ❀˚*



Seungcheol memastikan sekali lagi bahwa tempat yang ada di depannya adalah tempat yang sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Jaehyun di telepon. Sebuah café tak jauh dari pusat kota.

Mata Seungcheol mengitari seluruh area café, mencoba mendapati sosok Jeonghan diantara orang-orang yang ada di sana.

Namun bukan Jeonghan yang terlihat, justru Jung Jaehyun sendiri yang tengah duduk di salah satu meja tak jauh dari tempatnya berdiri. Dan Seungcheol melangkahkan kakinya lebar-lebar menuju meja Jaehyun.

My Pack [JEONGCHEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang