Mansion

15.5K 1.3K 78
                                        


Ini merupakan perjalanan jauh pertama bagi Jeonghan. Sebelumnya ia memang pernah ikut sang ayah ke kota, tapi tidak sejauh Alioth. Dan ternyata, duduk berjam-jam di dalam mobil cukup membuat tubuhnya pegal. Padahla baru 2 jam perjalanan. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana capeknya Seungcheol menyetir selama 5 jam.

“Jeonghan.”

Panggilan itu membuat Jeonghan menoleh, menatap Seungcheol yang masih focus pada jalanan di depan, hanya melirik sekilas ke arahnya.

“ya?” balas Jeonghan pelan.

“berapa umurmu tahun ini?”

“17 tahun.”

Seungcheol lalu diam, ia terlihat berpikir beberapa saat sebelum melanjutkan pembicaraannya. Yang ia pikir mungkin sedikit sensitif bagi omega disampingnya.

“maaf, bukan bermaksud apapun. Tapi, mengenai Pendidikan kau – “

Jeonghan dengan cepat paham maksudnya. “Aku lulus SMP. Tapi tahun kemarin aku tidak melanjutkan SMA. Aku mengalami heat pertamaku, dan lagi SMA cukup jauh dari desa. Sedikit berbahaya menurut eomma memaksaku untuk tetap sekolah.”

Seungcheol mengangguk, melihat ekspresi Jeonghan yang biasa saja, tidak tersirat keberatan akan pertanyaannya barusan.

“bagaimana kalau kau melanjutkan sekolahmu? Aku tidak akan melarangmu untuk meraih Pendidikan setinggi-tingginya.”

Jeonghan diam. Ia menatap Seungcheol lamat-lamat, menimbang apa yang harus ia katakan. Sejujurnya, ia tidak pernah berpikir untuk melanjutkan sekolah. Karena memang omega di desanya sudah sangat puas dengan jenjang SMP. Lagipula akhirnya omega akan tetap tinggal di rumahkan?

“maaf, kalau boleh tahu sebelumnya. Berapa umurmu?” Jeonghan ragu-ragu bertanya. Menatap takut-takut ke arah Seungcheol.

Yang menjadi objek ketakutan Jeonghan justru terkekeh, melihat bagaimana lucunya ekspresi sang omega saat takut-takut menatapnya.

“tak perlu takut, Jeonghan. Kau boleh bertanya apapun padaku.”

Jeonghan hanya mengulum bibirnya. Malu karena ketahuan memperhatikan sang alpha.

“tahun ini aku berumur 20 tahun. Aku baru saja lulus sarjana. Dan aku harap, setidaknya kau mau melanjutkan pendidikanmu sampai SMA.”

“Tapi, alpha. Jika aku bersekolah, waktu dan perhatianku tidak akan sepenuhnya milikmu. Aku tidak ingin kegiatanku di sekolah sampai membuat hubungan kita renggang.”

Seungcheol tersenyum, entah kenapa merasa bangga atas pikiran yang diutarakan Jeonghan. Omega itu sudah mulai berani menyuarakan pendapatnya, dan itu sebuah kemajuan yang sangat baik. Tandanya, sang omega sudah mulai nyaman dengan keberadaannya.

“aku tidak keberatan. Ah, aku juga akan memberitahumu. Bahwa aku sudah mulai ikut appa ke perusahaan, mengurus beberapa hal mengenai pack. Jadi, kita bisa bertemu saat sore menjelang malam. Tak apa, Jeonghan. Kalau kau juga tak mau melanjutkan sekolah juga tak apa.”

Jeonghan terdiam. ia tak tahu harus menjawab apa. Ia masih bimbang, apakah harus melanjutkan sekolah atau tidak. Karena memang jujur ia belum pernah berpikir untuk melanjutkan pendidikannya.

“ehm, dan satu lagi yang harus kau tahu.”

Seungcheol menoleh, menatap Jeonghan yang juga balas menatapnya. Keduanya kini tengah ada di parkiran rest area, singgah sejenak untuk istirahat.

“sebelum mengenalkanmu ke publik sebagai mateku, juga sebelum kau bisa bersekolah, aku harus menandaimu. Kau tahu, musuh Alioth cukup banyak. Setidaknya, dengan aku menandaimu bisa mengurangi sedikit ancaman yang kau miliki. Aku memiliki banyak musuh asal kau tahu.”

My Pack [JEONGCHEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang