Scenting

16.2K 1.4K 31
                                    

Suara burung dan serangga yang bersahutan satu sama lain terdengar jelas begitu memasuki hutan. Bias-bias sinar matahari yang berhasil menembus rindangnya dedaunan menjadikan hutan ini cukup terang meski masih terasa lembab.
 
Seungcheol dan Jeonghan memutuskan untuk keluar dari dapur pack, saat sadar bahwa keduanya menjadi tontonan dari seluruh penghuni dapur.
 
Jeonghan yang pertama mengajak Seungcheol untuk menuju hutan. Menghindari untuk bertemu orang lain.
 
Lagipula, keduanya juga belum resmi berkenalan.
 
"Choi Seungcheol"
 
Jeonghan menolah, menatap Seungcheol bingung. Namja cantik itu bisa melihat Seungcheol tersenyum, "Namaku Choi Seungcheol. Senang bertemu denganmu, mate."
 
Kata 'mate' berhasil membuat pipi Jeonghan merona. Ia masih belum terbiasa.
 
Tentu saja!
 
Keduanya baru bertemu 15 menit yang lalu.
 
"ehm," Jeonghan berdehem samar, mencoba menghilangkan gemetar dari suaranya.
 
Aura dan feromon Seungcheol benar-benar luar biasa. Tidak diragukan lagi dari seorang keturunan The Alpha Alioth.
 
"Nama saya Yoon Jeonghan. Senang bertemu dengan anda, Alpha."
 
Bahasa formal dalam kalimat Jeonghan membuat Seungcheol mengerutkan keningnya tak suka.
 
"kau tak perlu memakai bahasa formal denganku, mate. Panggil saja aku Seungcheol."
 
Jeonghan mengulum bibirnya, masih ragu untuk memanggil alpha disampingnya ini dengan begitu kasual.
 
"Jeonghan."
 
Panggilan Seungcheol itu membuat Jeonghan menoleh, baru sadar bahwa sang alpha tertinggal selangkah dibelakangnya.
 
Kini, keduanya saling berhadapan. Masih dengan keterdiaman yang canggung. Jeonghan yang terus menunduk dan Seungcheol yang sedari awal tidak mengalihkan tatapannya dari wajah sang omega.
 
"Maafkan aku. Tapi, apakah aku boleh melakukan scenting padamu?"
 
Jeonghan tidak mencoba menyembunyikan keterkejutannya. Ia memang pernah mendengar bahwa scenting adalah hal alamiyah yang akan dilakukan alpha pada omega matenya saat bertemu untuk pertama kalinya. Sebagai tanda bahwa omega ini sudah ada yang memiliki.
 
Tapi ia masih belum percaya bahwa ia akan menerima scenting dari seorang keturunan the alpha.
 
"kau keberatan?"
 
Seungcheol menatap Jeonghan ragu. Ia bisa melihat ketidakyakinan dari mata Jeonghan.
 
Jeonghan dengan ragu menatap mata Seungcheol. Sekilas ia bisa melihat pupil alpha itu berubah menjadi biru. Lalu kembali lagi seperti semula.
 
Sepertinya, wolf di diri sang alpha sudah tidak sabar.
 
"Tapi, kau tidak akan mengklaimku saat ini juga kan?" tanya Jeonghan memastikan.
 
Seungcheol dengan cepat menggeleng, "tidak. Aku harus bertemu orang tuamu dulu. Kita sudah tidak hidup di zaman lampau lagi. Aku akan melamar dan menikahimu secara resmi."
 
Jeonghan mengangguk samar, sedikit paham mengenai cara berpikir Seungcheol.
 
Sejujurnya, para werewolf tidak memerlukan upcara pernikahan ataupun penegasan tentang hubungan mereka. Dengan mencium feromon sang alpha di tubuh seorang omega sudah menandakan bahwa omega itu sudah ditandai.
 
Tapi, kehidupan mereka yang kini bersisian dengan manusia dan makhluk lain, membuat mereka mencoba mengikuti budaya mereka.
 
"jadi?"
 
Seungcheol kembali memastikan. Wolfnya benar-benar sudah tidak sabar untuk menghirup lebih dalam feromon omeganya.

Ya, omega miliknya.
 
"Tak apa, alpha. Kau boleh melakukannya."
 
Tanpa menunggu lagi, Seungcheol mendekati Jeonghan. Tangannya secara alami memeluk pinggang sang omega, sedang yang lainnya menangkup rahang Jeonghan, memposisikan lehernya sedikit miring.
 
Jeonghan memejamkan matanya. Skinship dari Seungcheol membuat tubuhnya meremang. Ia belum pernah disentuh seintim ini. Ia hanya diam, menerima perlakuan apapun dari alphanya.

Alpha miliknya kan?
 
Seungcheol mendekatkan hidungnya ke sisi leher Jeonghan yang terlihat menggiurkan. Ia menempelkan ujung hidung dan bibirnya, mengecup ringan leher omega itu. Dan ia bisa merasakan tubuh Jeonghan tersentak atas perlakuannya.
 
"Tenang omega, aku tidak akan menyakitimu." jemari Seungcheol mengusap lembut pinggang Jeonghan, mencoba membuat tubuh omega itu rileks.
 
Secara perlahan, Seungcheol menghirup dalam-dalam feromon Jeonghan, bersamaan dengan dirinya yang mulai mengeluarkan feromon miliknya, mencoba menyelimuti seluruh tubuh omega dipelukannya.
 
Jeonghan tanpa sadar mencengkeram lengan Seungcheol, menyadari aroma feromon Seungcheol yang membungkus tubuhnya. Begitu menenangkan juga menakutkan. Begitu kuatnya feromon Seungcheol yang masih asing di hidungnya.
 
Seungcheol mengeratkan pelukannya, mengecup beberapa kali leher Jeonghan. Ia membiarkan kepala Jeonghan terkulai di pundaknya, membuatnya lebih mudah mencapai leher omega itu.
 
Setelah proses scenting yang terasa sangat lama bagi Jeonghan, Seungcheol mulai menjauhkan wajahnya dari leher Jeonghan. Ia tidak melepas pelukannya, membiarkan tubuh mereka tak berjarak.
 
Jeonghan membuka matanya, menemukan wajah Seungcheol tepat berada didepannya. Dan sekali lagi wajah Jeonghan merona.
 
"Mari kita melangkah perlahan, mencoba menerima satu sama lain. Tak perlu terburu-buru, lakukan satu persatu. Kau mau kan, Yoon Jeonghan?"
 
Suara lembut Seungcheol begitu menenangkan ditelingnya, membuatnya tanpa berfikir mengangguk, membuat kedua dahi mereka bersentuhan ringan. Dan ia tanpa sadar tersenyum, membuat Seungcheol membalas senyumnya lembut.
 
"Let's make it work for us, mate. I will love you. I promise I will."
 
Dan Jeonghan tidak menolak saat bibir Seungcheol menyentuh bibirnya. Sebuah kecupan lembut tanpa membuka bibir sama sekali. Jeonghan bisa merasakan ketulusan dari sentuhan ringan itu.
 
"Gomawo, Alpha."

My Pack [JEONGCHEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang