Aku lagi pelit jadi hanya ada 1 bab dlu.
Selain itu yatb 6 baru mulai dilanjutkan di KBM
Jadi yatb 4 tidak bisa up cepat di WPKenapa bisa tertunda selama itu.
Krn sejak 6 bln aku di kmpg
3 bln awal aku masih lancar menulis Krn perjanjian awal aku mau di kampung Asal masih bisa menulis
Namun sejak bulan puasa
Menulis hanya seperti mimpi
Yg sangat sulit dilakukan.Itu karena aku harus jaga kakekku yg beda rumah, saat mamahku jaga nenek yg dlm waktu 3 bln sudah 4 x keluar masuk RS. Pdhal posisi aku jg jaga 2 anakku sendiri dan urus papa ku
Bukan aku g ikhlas rawat
Cuma setelah aku bantu rawat, knp anak2 kakak nenek yg lain semakin lama malah kek semakin ngandelin banget dan lepas tanganAku yg awalnya niat bantu malah jadi 100% kek kewajibanku gitu. Kan ... jd gimana gitu ya
Akhirnya tgl 25 aku memutuskan kos lagi karena aku juga punya kerjaan menulis yg harus aku selesaikan.
dan tugas merawat kakek ku serahkan pada Tante dan omku yg lain.Sedikit curcol drku.
Terima kasih buat yg masih sabar nunggu.
Enjoy Reading
****
Tweeeettttttttttttttttt
Lengkingan suara elang memecah keheningan, kemudian seekor burung berwarna merah cerah terbang tinggi dan melesat seperti membelah langit. Di belakangnya ribuan burung dari berbagai jenis dan ukuran ikut berteriak dengan suara berbeda namun dengan semangat yang sama.
Burung merah itu melejit, menukik, berputar seperti pesawat ulang alik. Disertai semburan api yang melayang-layang di udara dan membakar semua yang menjadi targetnya.
Burung yang ada di bawah perintahnya sudah membuat formasi sehingga ketika dia mengeluarkan api tidak akan ada anggotanya yang terkena serangannya. Semuanya bergerak secara teratur dan indah, namun setiap gerakan juga sangat mematikan.
Rombongan binatang darat yang besar dan bahkan membuat getaran di tanah ketika berlari, satu persatu mulai tumbang dan hanya bisa meronta berusaha lolos dari pengepungan. Namun, tentu saja para burung tidak akan melepaskan mereka begitu saja dan dengan senang mengejar pada binatang yang berusaha kabur dari dalam cengkeraman.
Rengekan dan suara jeritan menyakitkan dari para binatang yang kalah dalam pertempuran mulai berkurang. Mereka runtuh dan akhirnya hanya menyisakan sungai darah yang membasahi tanah.
Burung berwarna merah itu masih berputar-putar untuk memastikan bahwa tidak ada lagi binatang yang lolos. Begitu semua terlihat terkendali dan semuanya sudah aman tanpa ada masalah, dia terbang dengan indah menuju sebuah pohon besar di mana seorang pria dengan wajah tampan berdiri di salah satu cabang dan melihat pertarungan burung berwarna merah itu dengan ekspresi bangga.
Burung merah mendarat di cabang yang sama dengan pria itu, dalam sekejap mata dia merubah wujudnya menjadi Orc dengan tinggi 1 meter dan sayap yang dipertahankan tetap berada di punggungnya.
Wajah keduanya terlihat identik dengan kekuatan yang juga identik.
"Melapor kepada ayah, semua binatang yang lolos dari jurang maut sudah dilenyapkan." Orc kecil yang terlihat seperti anak berusia 7 tahun di dunia modern itu melapor dengan wajah serius.
Di depannya sang ayah yang tak lain adalah Fire sang Phoenix tersenyum sambil mengusap rambut di kepala anaknya. "Kerja bagus," ucap Fire dengan rasa bangga.
"Semua berkat instruksi dari ayah!"
Fire hanya mengangguk. "Kalau begitu biarkan yang lain membersihkan medan, kamu ikut ayah kembali ke suku."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Beast Book 4
FantasySetelah menyembuhkan Mozan yang sekarat karena serangan dari Fire. Yuri memutuskan memutuskan pergi ke suku bulu burung untuk meminta penjelasan akan perbuatannya. Akan tetapi, suku bulu burung bukan suku kecil yang bisa didatangi sesuka hati. Jika...