Enjoy Reading
***
Kabut pagi mulai menghilang dan sinar matahari menghangatkan permukaan daratan. Embun mencair dan dedaunan mulai bergoyang tertiup angin sepoi-sepoi yang menyegarkan.
Suara langkah kaki yang menginjak rumput serta daun kering mengusik kedamaian hutan dan membuat beberapa binatang yang baru keluar dari sarang berhenti dan menoleh ke arah asal suara berasal. Di mana ratusan Orc yang di pimpin Baiyu memulai perjalanannya ke suku bulu burung setelah semalaman menginap di suku harimau.
Binatang yang lebih kecil segera kembali ke sarang karena kaget. Sedang, binatang besar hanya menyingkir dan melanjutkan kegiatan yang mereka lakukan.
Untuk perjalanan kali ini, Baiyu tidak membawa kereta dan memilih berjalan dengan wujud binatang agar tidak menunda perjalanan yang bisa memakan waktu 2 bulan jika terlalu santai. Apalagi dia pergi ke suku bulu burung bukan dalam rangka tugas dari kerajaan. Tetapi, melakukan pengawalan pada pasangannya Yuri agar bisa bertemu anaknya yang sudah dia kandung, dia lahirkan. Namun, bahkan wajahnya belum dia lihat saat menetas.
Baiyu membawa 550 Orc yang dipercayakan oleh Sun Lin untuk menjaganya. 500 adalah prajurit terlatih di atas level 5. 50 lainnya adalah dukun dan asisten yang bertugas mengobati jika ada yang terluka dan memasak untuk semua rombongan. Karena dukun dan asisten biasanya memiliki fisik lebih lemah. Maka semua beban dan barang bawaan dibawa oleh para prajurit. Sehingga sampai sebulan perjalanan tidak ada kendala yang menghalangi Baiyu dan rombongannya.
Semua berjalan sangat lancar. Terlalu lancar hingga Baiyu bahkan memiliki firasat bahwa akan ada sesuatu yang terjadi. Namun, berapa kalipun para prajurit memeriksa tetap tidak menemukan bahaya di sekitar mereka. Hingga akhirnya Baiyu berpikir mungkin kali ini dia salah dan hanya mengkhawatirkan keadaan Yuri makanya hatinya tidak tenang.
Tetapi ... sepandai-pandainya kodok melompat akhirnya jatuh ke air juga. Begitu juga dengan penyelundup yang mengikuti rombongan Baiyu pada akhirnya ketahuan juga.
Saat itu mereka memutuskan untuk istirahat siang. Setelah berminggu-minggu berjalan mereka akhirnya menemukan sungai dan akhirnya berhenti untuk mengisi perbekalan air minum. Beberapa Orc yang merindukan air juga segera masuk dan menceburkan diri untuk mandi dan menyegarkan tubuh. Namun, ada satu Orc yang mengenakan yang malah pergi menjauh dari para Orc karena tidak mau bercampur dengan para prajurit yang berenang bersama-sama.
Tetapi bukan itu masalahnya, karena saat mereka sedang mandi dan menikmati makan siang dengan santai. Suara raungan Srigala membuat mereka langsung waspada.
Baiyu yang mengenal dan hafal suara dan aroma ini tentu tidak takut dan malah langsung berdiri lalu berjalan menghampiri ke arah suara. Benar saja kakaknya sang Patriak suku harimau yang seharusnya berada di dalam suku tiba-tiba berlari ke arahnya dan langsung berubah menjadi Orc bergitu sudah dekat dengan Baiyu.
Baiyu bingung. Kenapa kakaknya menyusul dirinya?
"Kakak! Kenapa kamu ada di sini? Apa terjadi sesuatu dengan suku harimau?" tanya Baiyu khawatir.
"Di mana Xie-Xie dan Yie-Yie?" Baiyu melihat ke belakang dan tidak melihat anak-anak yang seharusnya bersama kakaknya. Hanya ada Sun Lin seorang.
"Tenang saja, semua anak-anak aman dan suku harimau baik-baik saja." Sun Lin menjawab namun terlihat ada rasa marah dan kesal dalam tatapannya.
"Lalu ...."
"Aku ke sini menjemput seseorang." Sebelum Baiyu menebak siapa gerangan yang sampai membuat kakaknya rela berlari menyusul perjalanannya. Tiba-tiba Sun Lin sudah melompat dan berlari ke arah sungai. Baiyu pikir kakaknya juga ingin menyegarkan diri tetapi tak lama kemudian terdengar suara jeritan betina yang membuat seluruh rombongan Baiyu seketika terpana.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Beast Book 4
FantasiSetelah menyembuhkan Mozan yang sekarat karena serangan dari Fire. Yuri memutuskan memutuskan pergi ke suku bulu burung untuk meminta penjelasan akan perbuatannya. Akan tetapi, suku bulu burung bukan suku kecil yang bisa didatangi sesuka hati. Jika...