Tujuan

2.6K 425 23
                                    

Enjoy Reading

***
Tanpa terasa seminggu sudah berlalu lagi. Yuri bersiap melakukan perjalanan menuju suku bulu burung. Karena Kyo dan Baiyu memiliki tujuan yang berbeda maka demi ketenangan hati, seminggu ini Mozan dengan rela membiarkan Yuri tidur  bersama Kyo dan Baiyu secara bergantian.

Hari ini adalah sarapan bersama sebelum berpisah dan mereka melakukan dengan rasa hangat seperti tidak rela berpisah. Terutama Neo yang sedari tadi memeluk Xie-Xie seperti takut ada yang menculiknya.

Yuri sebenarnya juga khawatir dan tidak rela, namun dia mengerti. Demi keselamatan anak-anaknya yang masih balita memang lebih baik jika mereka melakukan perjalanan dengan jalur yang berbeda.

Jadi, begitu sarapan selesai, dengan ekspresi tidak ikhlas Yuri membantu mengantar rombongan Baiyu sampai di perbatasan suku ular.

Yuri memeluk dan mencium ke dua anak perempuannya yang terlihat lembut dan imut. Tidak rela berpisah namun tidak juga bisa membawanya.

"Ibu ... apa aku boleh mengikuti Xie-Xie saja?" Neo benar-benar tidak mau berpisah dengan adik betina kesayangannya. Dia memeluknya dengan erat, takut dirampas oleh Baiyu.

"Tidak perlu, aku malas mengurus mu." Sebelum Yuri menjawab, Baiyu menyela terlebih dahulu dan hendak meminta anaknya. Tapi Neo, mundur dan menghindar.

"Jangan membuat ulah." Mozan ikut menegur dengan wajah dinginnya. Membuat Neo mengkerut seketika.

Amo mendekat dan menarik lengan Neo lalu berbisik di telinganya. "Neo, kalau kamu ikut dengan Xie-Xie, lalu bagaimana dengan kakak cantik dan tante sexy di suku bulu burung? Aku yakin mereka pasti merindukanmu?"

"Benar, kamu adalah favorit mereka. Jika kamu tidak datang mereka akan kecewa." Jio yang juga berada di sebelah Amo ikut menanggapi saat mendengar perkataannya.

Neo mendesah, apa yang dikatakan saudaranya memang benar. Dia suka dengan kakak-kakak cantik di suku bulu burung dan ingin bertemu mereka lagi. Tapi ... memiliki adik yang sangat menggemaskan juga sangat membuat dia tidak rela melepaskan.

"Neo, Xie-Xie dan Yie-Yie adalah adikmu. Nanti kita pasti bertemu lagi. Jadi, tidak perlu khawatir. Sekarang berikan Xie-Xie pada ayahmu." Yuri yang sebenarnya juga khawatir berusaha menghibur Neo.

"Baiklah ...." Dengan tidak rela Neo akhirnya melepaskan Xie-Xie dari pelukan dan memberikan pada Baiyu.

"Xie-Xie kakak akan pergi sebentar. Saat aku kembali kamu tidak boleh melupakan saudaramu ini, mengerti?" Neo ingin mencium Xie-Xie tapi karena sekarang sudah dalam pelukan Baiyu maka dia tidak bisa menjangkaunya.  Jadi, dia beralih ke arah Yie-Yie yang di bawa pengawal Baiyu.

"Yie-Yie, walau aku lebih suka Xie-Xie dari pada kamu. Tapi, kamu juga adikku. Jadi kamu juga tidak boleh melupakan aku saat aku kembali nanti."

"Neo ... kamu tidak boleh mengatakan hal seperti itu. Xie-Xie dan Yie-Yie sama-sama adikmu jadi kamu harus menyayangi mereka sama rata." Yuri langsung menegur saat ketidakseimbangan kasih sayang saudara seperti membuat salah satu anaknya diabaikan.

"Tidak apa-apa ibu, Neo memang lebih suka Xie-Xie. Tapi aku lebih suka Yie-Yie." Fro berusaha menyenangkan Yuri. Namun, tidak sadar bahwa kata-kata malah membuat Yuri semakin merasa anak-anaknya dengan Mozan memang memiliki rasa ke-favoritan yang tidak seimbang.

"Bukan begitu konsepnya sayang ...." Yuri tidak tahu, apakah harus tertawa atau menangis dengan kepolosan anak-anaknya. Tapi, jika dipikir-pikir Mozan dulu juga seperti itu. Apa yang diucapkan Yuri, memiliki arti lain ditelinga Mozan.

"Matahari mulai naik, sebaiknya kalian bergegas." Mozan mengingatkan sebelum mereka berlarut-larut dalam perpisahan.

Akhirnya Neo mundur, Yuri dipeluk dan dicium Baiyu lagi sebelum dia benar-benar naik ke gerbong bersama ke dua putrinya. Rombongan Baiyu sangat besar dan pengawalnya lumayan kuat-kuat. Jadi perjalanannya menuju suku harimau tidak membuat Yuri khawatir dengan keselamatan mereka.

Namun begitu Baiyu berangkat tetap ada rasa pahit di hatinya. Walau Baiyu lebih banyak menyebalkan dari pada menyenangkan. Tetapi, dia juga pasangannya. Sehingga saat dia berpisah dengan pasangannya, Yuri juga tetap merasa berat.

"Kalau begitu, aku juga berangkat." Kyo menunduk melihat wajah Yuri yang masih memandang ke tempat di mana rombongan Baiyu pergi dan sekarang mereka sudah tidak terlihat lagi.

Yuri akhirnya mengalihkan perhatiannya ke arah Kyo. Dia tersenyum dan mengangguk. Walau sebenarnya dia sangat khawatir karena hanya Kyo satu-satunya dari mereka yang melakukan perjalanan sendirian. Namun Yuri juga percaya dengan kekuatab Kyo, dia akan sampai ke kerajaan binatang dengan selamat.

Kyo sengaja pergi sendirian agar dia bisa bergerak lebih cepat tanpa mengkhawatirkan keselamatan rombongan.

"Kamu harus berhati-hati dan segera menyusul ku," pinta Yuri sambil berjinjit dan memeluk Kyo sebelum dia pergi.

Kyo mencium dahi Yuri dan tersenyum lembut. "Pasti," ucapnya lalu melihat ke arah Mozan. "Jaga Yuri baik-baik," tambahnya. Lalu dengan berat hati Kyo melepaskan pelukan Yuri dan berbalik pergi.

Dalam satu raungan Kyo berubah menjadi singa dan melompat jauh hingga tak terlihat dalam jangkauan mata Yuri.

"Kita juga harus berangkat." Tanpa menunggu jawaban Yuri, Mozan segera memeluk dan menggendongnya dengan satu tangan. Lalu dia mengubah separuh tubuhnya menjadi ular agar bisa bergerak dengan cepat sedangkan ke 4 anaknya yaitu Amo, Fro, Jio dan Neo berubah sepenuhnya menjadi ular agar bisa mengikuti gerakan Mozan yang sangat cepat.

Berbeda dengan Baiyu yang sebagai tuan muda dan membawa anak-anak betina dengan rombongan yang banyak dan barang-barang yang juga melimpah. Rombongan Yuri, karena memiliki cincin ruang angkasa pemberian Suga maka tidak perlu membawa barang apa pun sebagai beban karena semua barang dan kebutuhan perjalanan bisa di masukkan dan sudah dia sediakan di sana.

Hari itu. Di pertengahan musim panas, seekor singa berlari kencang seperti angin menuju arah selatan. Lalu, rombongan harimau dengan gerbong berisi sang bangsawan melakukan perjalanan menuju arah barat. Dan di tempat lainnya ada 1 ular besar, 4 ular kecil  dan satu betina yang berjalan menuju arah Utara.

Mereka menuju arah yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama.

***

TBC

You Are The Beast Book 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang