Enjoy Reading
***
Ketika Ratu bangun tanpa Raja di sampingnya. Itu bukan hal yang mengejutkan. Karena sebagai Raja dan Ratu yang memimpin banyak suku, sangat wajar jika Raja sibuk dan harus begadang sampai pagi dan tidak selalu bisa berada di dekatnya.
Namun untuk pagi ini Ratu tahu bahwa Raja tidak kembali ke kamar untuk istirahat bukan karena mengurus soal kerajaan tetapi menemui keponakannya yang sudah puluhan tahun tidak muncul. Ratu menebak pasti banyak hal yang harus mereka bicarakan, apalagi sejak suku singa binasa. Raja tidak memiliki kerabat lagi selain keponakannya itu.
Ratu tidak perlu bertanya karena begitu Raja selesai dia pasti akan menceritakan semuanya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Maka dari itu, pagi ini begitu Ratu bangun dia melakukan kegiatan seperti biasa layaknya hari-hari yang dia lalui saat Raja menemaninya.
Bangun membersikan diri, menikmati sarapan dan berjalan-jalan sebentar untuk mencerna makanan. Setelah itu Ratu siap melakukan tugas kerajaan.
Di karenakan ini adalah waktu pertemuan 5 tahunan bagi seluruh bangsawan dari semua suku di kerajaan. Maka kesibukan Ratu juga menjadi berkali-kali lipat. Meski sejak dirinya hamil, Raja mengambil alih 80% tugasnya. Namun ada hal-hal tertentu yang tidak bisa digantikan oleh Raja.
Contohnya adalah mengantar para calon betina ke tempat pemandian air suci. Untuk hal seperti itu, Ratu sebagai pimpinan betina di seluruh kerajaan Orc harus melakukannya sendiri. Karena tidak pantas bagi pejantan menemani betina lajang berendam, bahkan jika itu adalah seorang Raja.
Seperti 5 tahun sebelumya, akan ada ratusan betina yang siap dibimbing agar segera berubah ke bentuk Orc. Kali ini bahkan jumlahnya lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini membuat Ratu juga senang karena itu menandakan populasi betina memiliki peningkatan yang signifikan. Meski hanya 1-2% itu juga sangat berguna.
Ratu sudah berada di dunia Orc selama ratusan tahun. Namun, sampai sekarang dia tetap merasa kasihan pada betina-betina di dunia Orc yang harus melayani banyak pasangan dan melahirkan anak-anak yang tidak terhitung jumlahnya.
Ratu masih mengamati sembari menunggu acara di mulai ketika seorang pengawal datang melapor. "Yang Mulia ada kiriman surat dari bangsawan Baiyu yang beras dari suku harimau."
Ratu mengernyit, namun segera mengambil surat itu karena penasaran. Baru semalam dia bertanya-tanya kenapa Baiyu belum hadir di kerajaan dan hari ini malah hanya suratnya yang sampai di tangannya. Pasti ada sesuatu yang terjadi hingga membuatnya tidak bisa datang. Karena selama ini Baiyu adalah muridnya yang paling rajin dan patuh.
Ratu membuka isi surat dan membacanya. Namun, semakin lama dia membacanya wajahnya semakin terlihat kusam karena isi surat Baiyu yang membuatnya khawatir namun juga tidak senang.
Disebutkan bahwa, Baiyu memiliki sedikit kesalahpahaman dengan Patriak suku bulu burung alias Fire. Dan di dalam surat ini Baiyu meminta bantuan pasukan untuk menghadapi Fire sebagai sarana berjaga-jaga jika pertarungan tidak bisa dihindari. Meski di dalam suratnya Baiyu menjelaskan akan mengutamakan negoisasi dan akan berusaha menghindari perkelahian. Namun, Ratu tahu bahwa semua pejantan Orc itu paling tidak bisa menahan diri dari konfrontasi.
Lagipula, Ratu sudah berkali-kali mengingatkan pada para bangsawan bahwa. Mereka bisa berkelahi dengan siapapun tetapi jangan sampai membuat masalah dengan Fire.
Bukan karena Ratu takut. Bukan juga karena kerajaan dan suku bulu burung yang tidak akur. Tetapi, Ratu tidak mau menghadapi 2 pilihan jika sampai itu terjadi.
Ratu menutup surat dari Baiyu dengan wajah tidak menyenangkan hingga membuat pengawal yang ada di sampingnya tidak berani bergerak karena melihat sepertinya surat yang dibaca Ratu berisi kabar buruk.
Ratu sedang hamil, dan suasana hati yang tidak bahagia bisa membuat pengawal kehilangan nyawa tanpa tahu sebabnya. Oleh karena itu, mereka hanya diam dan menunggu perintah.
Jemari Ratu mengetuk di sandaran kursi. Kebiasaan dirinya ketika sedang berpikir dan berusaha memecahkan masalah. Namun, untuk kali ini dia benar-benar tidak senang karena harus memilih membela yang mana.
Di satu sisi ada anaknya sendiri. Walau jelas Fire sangat membenci dirinya, namun sebagai ibu. Ratu tetap tidak akan memiliki keinginan untuk mencelakai anak kandungnya.
Di sisi lain ada Baiyu, meski dia bukan siapa-siapa dalam hal kekerabatan. Namun, dari semua bangsawanan. Baiyu adalah murid paling potensial. Cerdas dalam belajar dan yang paling penting adalah Baiyu punya rasa kesetiaan tinggi pada kerajaan.
"Di mana Raja?" tanya Ratu. Ingin meminta pendapatnya.
"Saya akan bertanya." Pengawal di samping Ratu segera mundur dan mencari keberadaan Raja.
Tidak membutuhkan waktu lama, pengawal itu kembali kali ini bersama pengawal Raja yang biasa menyampaikan berita saat Raja tidak berada di kerajaan. "Melapor kepada Ratu. Raja mengucapkan permintaan maaf karena tidak bisa berpamitan secara langsung. Semalam, Raja pergi ke gunung selatan bersama keponakannya dan akan kembali dalam waktu satu minggu."
Walau pengawal awalnya terkejut karena tiba-tiba Raja memiliki keponakan. Tetapi sebagai pengawal yang terlatih keterkejutan para pengawal hanya berlangsung sejenak, lalu mereka sudah bekerja seperti biasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Mendapat berita itu Ratu berpikir lagi. Gunung selatan adalah gunung yang biasa digunakan Raja berlatih. Sangat wajar jika begitu bertemu kerabat dia mungkin ingin melatihnya agar kuat. Tetapi apa harus sekarang? Kenapa terasa sangat terburu-buru padahal saat ini kerajaan sedang sibuk-sibuknya.
"Baiklah, kamu bisa kembali." Mendapat persetujuan Ratu, pengawal Raja segera undur diri.
Setelah pengawal itu pergi, Ratu berdiri. "Undur upacara pemandian air suci hari ini dan lakukan 3 hari lagi. Untuk saat ini kumpulkan 500 Orc dengan kekuatan level 4-8 dan bawa ke ruang pengiriman."
"Baik Ratu." Pengawal segera menjalankan perintah. Namun, bertanya-tanya. Suku mana yang hendak diserang oleh Ratu. Kenapa menempatkan Orc level tinggi di rombongan.
Tidak seperti dugaan pengawal. Ratu, sebagai ibu kandung Fire, tentu tidak bermaksud menyerang anaknya sendiri dengan serius. Tetapi dia juga tidak bisa mengabaikan Baiyu yang memilki level rendah. Dia mengirim para prajurit untuk melindungi Baiyu jika benar terjadi perkelahian.
Fire adalah Orc level 10 yang pasti sulit untuk dicelakai dan Ratu percaya dengan kekuatan anaknya yang tidak akan mudah terluka. Di sini yang keselamatannya terancam sudah jelas adalah Baiyu.
Ratu yakin bahkan jika dia mengirim 1000 Orc untuk melawan Fire, maka pemenangnya sudah pasti Fire yang memiliki level 10 itu. Jadi, ketika Ratu melihat Orc yang dia minta dalam waktu singkat sudah berkumpul di jalur pengiriman, dia segera menyampaikan perintah dengan jelas.
"Ingat, kalian dikirim untuk melindungi keselamatan Baiyu bukan untuk berperang dengan Fire dan suku bulu burung. Jadi jika pertarungan terjadi, kalian harus segera mengamankan Baiyu dan mundur sebelum Fire mengamuk."
"Baik yang mulia Ratu."
Mendengar jawaban itu, Ratu berbalik dan bersiap untuk mengirim mereka ke Baiyu.
Seorang pengawal membuka korden besar di depannya, lalu papan kayu terbuka lebar hingga menunjukkan gambar sebuah pintu yang tertutup rapat. Ratu mengangkat ke dua telapak tangannya dan sekejap kemudian pintu yang ada di depannya berubah seperti meleleh membentuk portal, lalu tiba-tiba gambar pepohonan terlihat dari celah yang telah dibuka oleh Ratu. Padahal seharusnya jika dijebol dibalik pintu itu adalah bangunan lain tetapi sekarang dilihat dari manapun itu adalah hutan belantara.
Itulah salah satu alasan banyak suku yang bersedia bergabung dengan kerajaan dan mengabdi pada Ratu. Karena jika mereka mengalami kesulitan, Ratu dengan cepat bisa mengirimkan bala bantuan.
Karena memang itulah kekuatan sejati dari seorang Ratu Zeleart Cohza.
Teleportasi.
Selain bisa memindahkan diri sendiri, Ratu juga bisa memindahkan orang lain ke tempat manapun yang dia inginkan.
***
TBC
Kaget ya sama nama Ratu😅
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Beast Book 4
FantasySetelah menyembuhkan Mozan yang sekarat karena serangan dari Fire. Yuri memutuskan memutuskan pergi ke suku bulu burung untuk meminta penjelasan akan perbuatannya. Akan tetapi, suku bulu burung bukan suku kecil yang bisa didatangi sesuka hati. Jika...