"tergantung.."
"tergantung?? Maksudnya??"
Elias merenggangkan pelukan mereka dan menatap Tasha dengan intens. Dengan lembut ia meraih kedua tangan Tasha dan menggenggamnya dengan erat.
"tergantung, kalau kamu menikah denganku, maka aku beri maaf.." ujar Elias tenang
Deg. Jantung Tasha berdetak cukup kencang seperti biasanya saat Elias melakukan hal romantis padanya. Bahkan detakan ini cukup cepat dibanding sebelumnya, dan hal itu membuat Tasha tidak bisa mengungkapkan kata-kata.
"aku mau, kita menjalin hubungan yang lebih serius Tasha. Jujur, sejak dua hari ini aku merasa tersiksa tanpa tahu kabarmu. Aku takut kehilanganmu.."
Senyum lembut pun terukir dibibir Tasha saat ini, seolah melambangkan kebahagiaan dalam hatinya.
"aku ngak mau kehilanganmu lagi Tasha, aku ingin membangun keluarga kecil bersamamu. Bersama anak-anak kita nanti, dan aku pasti menjaga dan membuat kalian bahagia.." tambah Elias
Grreeebb
Tasha memeluk tubuh Elias dengan erat, setetes air matanya jatuh begitu saja diwajahnya. Dengan terisak pelan ia memeluk tubuh Elias lebih erat.
"aku mau...aku mau om.." lirih tashya namun masih terdengar oleh Elias
Elias tersenyum bahagia, ia pun membalas pelukan Tasha dengan erat. Mengucap syukur dalam hatinya saat tuhan menyetujui rencananya, untuk membahagiakan dan mengikat wanita yang sudah meluluhkan hatinya.
"terimakasih.." ungkap Elias tulus
Kelima orang yang ada didepan pintu ruangan pun tersenyum lega, bahkan mereka ikut bahagia dengan apa yang dirasakan kedua anak mereka.
"ini baru anakku.." puji Agatha
"siapa dulu papanya.." Ucap Daniel tidak mau kalah
Alfino, Lussy dan Carinna hanya menggeleng tidak percaya dengan sikap kedua pasangan itu.
"ayo, kita siapin acara pernikahan mereka. Aku mau membuat pesta yang besar.." ucap Agatha antusias
Carinna dan Lussy pun mengangguk setuju, bagaimana pun mereka yang akan turun tangan sendiri untuk menyiapkan semuanya. Sementara para suami hanya bisa menghela nafas mereka, melihat tingkah istri mereka yang sudah mengeluarkan ide-ide untuk konsep pernikahan Elias dan Tasha.
Carinna tersenyum dalam hati, meskipun ia harus menelan kekecewaan yang besar dengan hubungannya bersama Darius. Dimana Darius yang menceraikannya, semenjak Alfino dan Sandero memenjarakannya dengan kasus penculikan serta pembunuhan berencana pada Tasha. Namun Carinna cukup bahagia, saat tahu Tasha mulai mengingatnya sebagai ibu kandungnya.
Hubungan mereka berdua pun cukup baik, Tasha sudah memaafkan kesalahan dirinya dimasa lalu. Bahkan berkat Tasha juga, Alfino memberikannya izin agar bisa bertemu Tasha kapanpun. Walaupun Carinna tidak bisa memaksa Tasha kembali tinggal bersama, tapi ia tetap bahagia dan yakin jika Elias bisa membuat putrinya bahagia.🍃🍃🍃🍃
Tasha mengerjapkan matanya saat sinar matahari menerpa wajahnya, diedarkannya pandangan keseluruh ruangan yang terlihat sepi.
"dimana kak El??"
Sejak semalam Tasha mulai membiasakan dirinya untuk memanggil Elias dengan sebutan kakak. Awalnya Elias menolak, karena sebutan "om" yang selama ini diucapkan Tasha seakan sudah menjadi kesukaan Elias. Namun dengan keukeh ia menolak itu dan tetap memanggil Elias dengan sebutan kakak.
Ceklek
Elias tersenyum kearah Tasha sambil menenteng kantong makanan yang baru saja ia beli diluar, karena ia tahu makanan rumah sakit terasa hambar baginya.
Cupp
"aku kira belum bangun.." ujar Elias setelah mengecup kening Tasha
Mendapat kecupan tiba-tiba dari Elias, membuat wajah Tasha merah merona. Sepertinya ia harus mulai terbiasa dengan sikap Elias yang seenak hatinya.
"kakak beli apa??" tanya Tasha menormalkan kegugupannya
"makanan favoritmu, ayo kita sarapan bersama.." ucap Elias
Sebelum memakan sarapannya Tasha turun dari tempat tidurnya dan menuju kekamar mandi, mencuci mukanya yang masih terlihat mengantuk. Betapa terkejutnya saat ia membasuh wajahnya, mata ia menangkap sebuah cincin yang melingkar di jari manisnya. Dengan terburu ia keluar dari kamar mandi dan menanyakan hal itu pada Elias.
"semalam aku yang pasang, jadi ngak perlu acara pertunangan. Kita langsung menikah, dua minggu lagi.." terang Elias
Hah?? Dua minggu??
Tasha masih mematung ditempatnya, saat tahu kehidupannya akan berubah dua minggu lagi. Secepat itukah kebahagiaan yang selama ini ia harapkan, bahkan kebahgaiaan yang ia dapatkan saat ini melebihi apa yang ia harapkan. Dimana dulu ia bermimpi bisa hidup bersama seseorang yang mencintainya, namun saat ini ia mendapatkan kebahagiaan yang begitu lengkap. Dimana ia mendapatkan kasih sayang Carinna yang dulu membencinya, bertemu dengan Alfino yang merupakan papa kandungnya serta Lussy ibu tiri yang begitu menyayanginya.
"terimakasih, kak.." ucap Tasha tulus
Elias menghampiri Tasha yang masih berdiri ditempatnya, ia pun menghela Tasha menuju ke sofa dan mendudukannya disana. Ia bersujut didepannya, menghapus air mata yang kembali membasahi wajah Tasha.
"kamu berhak mendapatkan, Tasha. Semua orang berhak mendapatkan kebahgiaannya masing-masing.." ucap Elias
💍💍💍💍
Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba, dimana hari yang cukup bersejarah dan mengesankan bagi kedua mempelai. Tasha begitu cantik dengan gaun putih gadingnya, dan Elias yang nampa gagah dibalik jas formalnya. Mereka berdua telah resmi menjadi suami istri dihadapan negara dan tuhan, semua para tamu undangan pun begitu antusias dengan pernikahan keduanya. Sama hal nya dengan keluarga besar Daniel, Alfino, Sandero, serta anak-anak panti yang turut hadir disana.
"selama ya kak, semoga kalian bahagia. Sudah ngak sabar, lihat keponakan-keponakan lucu dari kalian.." ujar Tristan
"Tristan, jangan ganggu kakakmu.." seru Sandero
Tasha hanya tersenyum melihat Tristan yang begitu bahagia saat ini.
"iya sayang, mama juga ngak sabar lihat cucu-cucu mama. Kalian buat yang banyak-"
"mama.." sela Elias
Elias merangkul pinggang Tasha agar berada disampingnya, ia tahu jika Tasha malu mendengar ucapan frontal mamanya.
"Papa ngak nyangka, perasaan baru kemarin kita bertemu kembali. Tapi sekarang kamu sudah jadi milik suamimu, sayang.." ucap Alfino bahagia
Lussy mengusap punggung Alfino dengan lembut, ia juga merasa sedih sekaligus bahagia melihat Tasha bahagia seperti ini.
"papa, Tasha tetap anak papa, mama Lussy, dan mama Carinna. Aku sayang kalian.."
Tasha memeluk kedua orang tuanya dengan erat, Carinna yang berada disamping Lussy ikut memeluk tubuh Tasha dari samping. Semua tampak begitu terharu dengan apa yang mereka dapatkan jari itu. Dimana ia bisa melihat Tasha, seorang anak perempuan yang kuat dengan penderitaan dihidupnya. Namun tidak pernah sekalipun membenci atau pun menyesali apa yang sudah menimpanya.
Karena ia yakin jika kebahagiaan setiap orang sudah ditentukan masanya, dan itu pasti seperti janji tuhan yang tidak pernah diingkarinya.
Tuhan tidak akan menciptakan rasa sakit, jika tidak ada obatnya. Tidak menciptakan air mata, jika tidak ada senyum yang terukir. Begitu pun juga dengan penderitaan. Penderitaan itu akan mengajarimu arti kesabaran dan keikhlasan dalam menjalaninya. Dan hadiah terbesar tuhan adalah, disaat kamu telah berhasil melawan semuanya. Maka tuhan akan memberikanmu kebahagian, yang setimpal dengan perjuanganmu selama ini.
End
Yeee...
Akhirnya end juga ya... Jangan lupa tinggalkan jejak kalian guys, semoga terhibur dengan ceritaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasha ( Sayangi Aku Mama) (END)
Romance"om.." "dasar bocah, sejak kapan gue nikah sama tante Lo??" geram Elias Pria tampan, dewasa, dan sedang menikmati hasil kerja kerasnya. Ia selalu kesal dengan Tasha yang selalu memanggilnya dengan sebutan om, padahal umurnya baru tiga puluh tiga. T...