13. Bubur Ayam

87 4 0
                                    

Tasha masih memandang Elias dengan tatapan bingung. Menjaga elias?? Apa Elias membutuhkan dirinya??

Menyadari dirinya yang salah berucap membuat Elias memutar otaknya, ia tidak mau Tasha merasa percaya diri. Apalagi saat dirinya memang butuh seseorang untuk membantunya beraktifitas.

"mak..maksud gue itu. E....e.. lo kan udah gue tolong, seenggaknya sebagai ucapan makasih Lo ke gue. Gitu.." ujar Elias

"oh... Kalau itu, om tenang aja. Tasha bakalan jagain om sampai om pulang dari rumah sakit-"

"enak aja, nggak bisa. Pokoknya Lo harus tanggung jawab, seenggaknya sampai tangan gue sembuh.." Elias bersikeras untuk membuat Tasha merawatnya sampai sembuh

"tapi, om-"

"gue nggak terima penolakan. Lo ikutin aja ucapan gue, kalau gue bilang sampai sembuh, ya sampai sembuh" keukeh Elias

Tasha hanya merosotkan bahunya, ia pasrah jika Elias menginginkan dirinya bertanggung jawab untuk merawatnya. Mungkin ia harus meminta izin dengan Alfino, untuk merawatnya sampai sembuh.

"Kalau tante nggak masalah, selama Tasha merawat Elias sampai sembuh bisa menemapti kamar yang kemarin.." ujar Agatha

Siang harinya Tasha memberanikan dirinya untuk meminta izin dengan Alfino, perihal permintaan Elias yang memintanya untuk menjaga Elias sampai ia sembuh.

"papa juga nggak papa sayang. Anggap aja ini sebagai tanda terimakasih sama Elias, kalau bukan dia yang selamatin kamu. Papa nggak tahu bagaimana hidup papa tanpa kamu, Tasha.." ucap Alfino sedih

"papa... Jangan ngomong gitu, Tasha nggak bakalan ninggalin papa. Tasha sayang sama papa dan mama Lussy.."

Tasha memeluk Alfino dan Lussy bersamaan, ia sudah cukup bahagia dengan keluarga barunya.

🍃🍃🍃🍃

Keesokan harinya, lagi-lagi Tasha mendapati dirinya terbaring diranjang yang Elias tempati. Dan tentu saja dengan Tasha yang memeluk tubuh Elias. Mengingat kemarin pagi ia terbangun dengan tergesa dan membuat Elias terbangun karena gerakannya, membuat Tasha membangunkan dirinya dengan pelan. Ia sendiri tidak tahu, siapa yang memindahkannya dari sofa ke ranjang.

Tidak mungkin om Elias, kan.

"aku beli'in bubur aja deh.." ucapnya

Tasha kembali membeli bubur ditempat kemarin, sebelum Elias terbangun dan membuat pria itu menunggu lama.

"Tasha.."

Langkah Tasha terhenti saat ia baru saja menginjakan kakinya di teras rumah sakit. Tasha melihat kehadiran Carinna yang tengah tersenyum lembut kearahnya.

"gimana kabar kamu, sayang??" tanya Carinna sembari memeluk tubuh Tasha

Tubuh Tasha menengang saat mendapatkan pelukan hangat Carinna, entah perasaan hangat mulai merabati hatinya. Seolah kerinduan yang sudah lama tidak terobati sekian lama, kini terbalaskan.

"jangan pernah menyentuhku!!"

"mama..hiks.."

"aku bukan mama mu dan ngak akan pernah jadi mama kamu, ngerti!!"

Tasha melepaskan pelukan Carinna dengan kasar, ia menjauhkan dirinya dari Carinna yang saat ini menatapnya sedih. Bayangan seorang anak kecil yang memiliki wajah sepertinya, tengah menangis karena bentakan seorang wanita. Dan makian wanita itu seolah menusuk hatinya, tangisan anak itu tidak sedikit pun menggugah perasaan wanita itu.

"nggak, tante bukan mama kandungku.." lirih Tasha namun mampu meluruhkan air mata Carinna

"ini mama sayang, maafin mama selama ini"

Tasha ( Sayangi Aku Mama) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang