Pagi itu Elias sudah bersiap untuk berangkat ke kantornya, karena sudah hampir satu minggu ia meninggalkan pekerjaannya.Daniel yang melihat kehadiran Elias diruang makan pun mengeryitkan dahinya, begitu juga dengan Agatha serta Tasha yang kini tengah menatap kedatangannya.
"kenapa??" tanya Elias acuh
"kamu yakin mau ke kantor sayang??" tanya Agatha yang tengah menyiapkan sarapan di piringnya
"El, terlalu lama ninggalin pekerjaan, ma. Pekerjaan El, juga pastinya numpuk" jelasnya
Agatha melirik suaminya yang masih tenang menyantap makanannya, sementara Tasha diam tidak ingin ikut campur dengan urusan mereka.
" ya sudah kalau kamu sudah merasa baikan.." ucap Daniel
"Tasha, tante bisa minta tolong sayang??"
Tasha yang sedari tadi diam disisi Agatha pun akhirnya menoleh dan menatap penuh tanya ke arahnya.
"tante minta kamu ikut Elias ke kantor ya.." ucap Agatha
"ke..ke kantor ya tante??" tanya Tasha dengan raut wajah syoknya
Elias menahan sudut bibirnya untuk tersenyum menang, melihat raut wajah Tasha yang begitu enggan ikut ke kantor bersamanya.
"iya sayang, tante tahu anak tante satu-satunya ini pasti susah banget buat makan siang. Apalagi kalau udah sibuk. Jadi tante bisa minta tolong sama kamu, buat ingetin Elias makan??"
"e...iya tante. Nanti Tasha ikut ke kantor deh.." pasrah
Tasha melirik sekilas ke arah Elias yang rupanya tengah menatapnya penuh kemenangan, is pun hanya bisa menghela nafas pasrah. Pasti Elias akan menindasnya seperti biasa, padahal niatnya hari ini ia ingin mengurung diri dan tidak ingin bertemu dengan Elias. Sejak kejadian sore kemarin, membuatnya tidak bisa menahan kesalnya pada Elias yang menggodanya.
"ayo buruan.."
Elias yang sudah berdiri didekat mobil pun menatap kesal kearah Tasha, yang masih berjalan dengan lesu untuk ikut bersama dengannya.
"buruan, gue ada meeting" tambah Elias dengan kesal
"tadi kan aku udah bilang, mau naik taksi aja. O'om sih maksa.."sungut Tasha tak mau kalah
Elias memerintahkan sang sopir untuk menjalankan mobilnya menuju ke arah kantornya, masih dengan rasa kesal ia melirik Tasha yang duduk tenang disebelahnya.
"nggak usah cemberut, makin jelek tahu.." goda Elias yang hanya dijawab dengusan sebal Tasha
Bibir Elias tersenyum tipis melihat kekesalan gadis disebelahnya ini, yang merupakan hiburan tersendiri baginya. Jarak dari kediaman Daniel menuju kantor Elias tidak membutuhkan waktu lama, setelah memarkirkannya didepan loby kantor ia masuk bersama Tasha.
Semua karyawan yang baru saja datang menatap dengan tatapan ingin tahu yang besar, perihal kehadiran gadis belia yang datang bersamaan dengan boss besar mereka. Tasha menyeimbangi langkahnya untuk menyamarkan tubuh mungilnya disebelah Elias, karena tidak nyaman dengan tatapan mereka."om!!" ucap Tasha terkejut
Elias hanya mengangkat acuh dengan keterkejutan Tasha saat ini, dan kembali melangkah dengan memeluk pinggang Tasha dengan erat. Tasha semakin menundukan kepalanya saat tindakan Elias yang begitu spontan, memeluk pinggangnya dan menjajarkan langkah mereka.
"Jangan menunduk.."
Tasha mendongakan kepalanya dan menatap Elias yang tengah tersenyum ke arahnya.
Senyumnya manis sekali. Batinnya
Untuk pertama kalinya Tasha melihat senyum Elias yang cukup manis, bahkan seketika sikap angkuhnya pun tak tampak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasha ( Sayangi Aku Mama) (END)
Romance"om.." "dasar bocah, sejak kapan gue nikah sama tante Lo??" geram Elias Pria tampan, dewasa, dan sedang menikmati hasil kerja kerasnya. Ia selalu kesal dengan Tasha yang selalu memanggilnya dengan sebutan om, padahal umurnya baru tiga puluh tiga. T...