6. Serumah

151 8 0
                                    

Tasha masih menekuk wajahnya, meskipun saat ini ia sudah berada di bandara untuk mengantar kedua orang tuanya honeymoon. Matanya yang masih bengkak akibat menangis semalam, ditambah lagi dengan perkataan papanya yang meminta dirinya tinggal bersama Daniel semakin merusak moodnya.

"jangan ditekuk terus dong, nanti hilang cantiknya.."

Lussy mencoba membujuk sang anak, kalau bukan ke hendak suaminya ia sudah membawa Tasha pergi bersama dengan mereka. Namun Alfino orang yang cukup keras kepala, tapi ia tahu jika ini demi kebaikan Tasha dimasa depannya.

"jangan sedih sayang, bulan depan kita berlibur bersama ya. Papa sama mama sebentar lagi mau berangkat" ujar Alfino pelan

"pa, bisa nggak kalau aku dirumah kita aja. Aku ngak mau ngerepotin om Daniel sama tante Agatha.." lirih Tasha agar tidak didengar oleh Elias atau pun orang tuanya yang berdiri tidak jauh dari mereka

Alfino mengusap puncak kepala Tasha dengan lembut, ia tahu kalau kekesalan anaknya ini bertambah saat tahu ia titipkan kepada keluarga Elias.

"papa sama mama pergi nggak lama-"

"seminggu, pa. Dan dirumah pun ada paman Rudy, paman Rony. Ada bibi Anna, mereka pasti bisa jagain aku. Paman Rudy sama paman Rony kan jago berkelahi, pasti bisa lindungin Tasha" keukehnya

Alfino menghela nafas beratnya, ia tahu jika Tasha akan menolak saat ia harus tinggal bersama orang tua Elias. Namun ia juga tidak ingin terjadi sesuatu dengan putrinya jika dirinya pergi nanti.

Melihat kebingungan diwajah Alfino yang sudah bingung membujuk Tasha, Daniel menghampiri mereka.

"Tasha, papa kamu khawatir kalau anaknya ditinggal sendirian dirumah. Apalagi kedua bodyguard diberi tugas untuk perusahaan papamu. Jadi turutin ucapan papamu ya.." bujuk Daniel

Tasha menatap penuh iba ke arah Lussy untuk membantu membujuk Alfino, ia tahu jika Lussy pasti berada dipihaknya. Lussy yang melihat sorot mata Tasha hanya bisa menggeleng lemah.

"apa yang dibilang om Daniel bener, sayang. Mama khawatir kalau kamu tinggal sendiri dirumah. Ikutin saran papa ya, minggu depan mama dan papa juga udah pulang" ucap Lussy

Seminggu itu lama ma, apalagi harus serumah dengan om sombong itu. Batinnya

Panggilan untuk pesawat yang akan dinaiki Alfino dan Lussy pun mulai terdengar, memberitahu para penumpang untuk segera masuk kedalam pesawat.

"mama sama papa berangkat, Tasha. Mas Daniel titip Tasha ya.." ujar Alfino

Tasha hanya menghela nafas beratnya, melihat kepergian orang tuanya untuk berlibur. Ia tidak keberatan kalau mereka berlibur tanpa dirinya, namun yang membuatnya kesal adalah saat dirinya harus serumah dengan Elias. Pria sombong yang sejak tadi menatapnya dengan jengah, seolah ia sudah kehilangan waktu berharganya hanya untuk melihat drama anak kecil yang tidak mau ditinggal orang tuanya pergi.

"ayo, nak. Kita pulang, tante udah masakin makanan kesukaan Tasha, loh.."

Agatha yang sedari tadi berdiri disebelah Elias menghampiri dan merangkul Tasha menuju ke mobil mereka. Sementara Elias dan Daniel membuntuti mereka dari belakang. Perjalanan menuju kediaman Daniel dari bandada menempuh waktu cukup lama, hampir satu jam lebih akhirnya mereka sampai.

Tasha masih memperhatikan rumah mewah yang ada didepannya, walau tidak sebesar dan seluas rumah papanya namun Tasha bisa merasakan keasrian rumah itu. Apalagi disamping rumah Daniel terdapat taman yang cukup luas, dan berbagai macam tanaman serta bunga tumbuh subur disana. Tasha yakin jika sebentar lagi, rumahnya akan banyak ditumbuhi bunga seindah milik Agatha.

Tasha ( Sayangi Aku Mama) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang