3. Si Bocah Dan O'om Sombong

201 6 0
                                    

Sandero menarik lembut Tasha ke dalam dekapannya, biasanya Tasha selalu menangis didalam pelukannya saat Carinna melukai hatinya. Sandero tidak ingin Tasha mengalami hal buruk lagi seperti dulu, masa kelam Tasha yang begitu menyakitkan. Bahkan Sandero rela menukar posisinya dengan Tasha, agar cucunya ini tidak menderita lagi. Walaupun ia harus merelakan ingatan Tasha akan tentang dirinya hilang, namun ia berfikir jika ini jalan yang terbaik buat cucunya meraih kebahagiaan. Setidaknya saat ini ia bahagia dengan Alfino, papa kandungnya. Dan Lussy yang sepertinya menyayanginya melebihi anaknya sendiri.

Aku nggak menyesal, kamu melupakan kakek. Yang penting saat ini adalah kebahagianmu, nak. Batin Sandero

"ayo kita lihat papa sama mama kamu tuker cincin, pasti mereka sudah menunggu" ucapan Sandero membuat Tasha mengangguk dan membawa kakeknya keluar daei ruangan kerja papanya

Benar saja, saat mereka sudah berada diruang tengah kediaman Alfino semua tamu sudah menanti momen bahagia itu.
Melihat kedatangan Sandero dan Tasha sudah bergabung diruang tengah, Alfino akhirnya melangsungkan cara tukar cincin. Lussy menmpilkan raut wajah bahagianya, senyum manis pun tidak pernah luput dari wajahnya. Akhirnya ia dan Alfino bisa menuju ke jenjang yang lebih serius. Lelaki yang sudah lama membuatnya jatuh cinta dan menjadi seseorang yang setia saat pria itu terjatuh dan akhirnya bisa bangkit kembali seperti saat ini.

Suara tepuk tangan para tamu undangan pun terdengar disantereo kediaman Alfino, sebagian rekan bisnis Alfino pun ikut merasakan kebahagiaan sang tuan rumah malam itu.
Tasha menghampiri mereka dan memeluk Lussy dengan erat, tinggal selangkah lagi ia bisa memiliki keluarga yang lengkap.

"selamat mama, jadi nggak sabar buat pesta pernikahannya" ujar Tasha sumringah

"iya sayang, mama juga" sahut Lussy

"sabar dong, dua minggu lagi resepsinya. Setelah itu kita bertiga liburan bersama ya.." sambung Alfino memeluk pinggang Lussy mesra

Wajah Lussy semakin merah padam saat melihat kemesaraan yang Alfino tunjukkan didepan umum, sementara Tasha hanya tertawa kecil melihat reaksi mama tirinya itu.

"pa, ma.. Aku kesana dulu ya. Mau ambil minum, papa sama mama mau aku ambilin sekalian??"

"enggak usah sayang, kamu aja ya" ucap Lussy

Tasha pun meninggalkan mereka bertiga dan mencari minuman dan beberapa kue manis disana. Alfino sudah menyiapkan beberapa chef untuk membuatkan hidangan dipesta malam ini. Sepiring penuh sudah terisi beberapa potong kue dan potongan buah, tidak lupa juga segelas orange juice sudah dipegang Tasha. Tasha pun mengedarkan pandangannya untuk menikmati makanannya, dan pilihannya jatuh pada gazebo yang ada di sebelah kolam renang. Tidak banyak orang yang mendatangi tempat itu, mungkin karena para tamu lebih suka didalam ruangan. Masih menikmati beberapa gigitan kue yang ia ambil, Tasha sampai tidak menghiraukan keadaan sekitarnya. Seolah ia sudah larut dalam suasana damai yang ia ciptakan malam ini.

"gue pikir, gue salah lihat. Ternyata si bocil.."

Tasha menelan kue yang sedang dikunyahnya dengan susah payah. Bagaimana tidak, saat ia sedang menikmati makanannya, tiba-tiba seorang pria berdiri didepannya. Dan sialnya lagi pria didepannya ini adalah pria tampan yang sombong.

"kok om disini??" pekiknya

Shit!! Umpat El dalam hati

"om..om Lo pikir gue om Lo. Sejak kapan gue nikah sama tante Lo, hah?" ucap El kesal

El sendiri tidak tahu bagaimana bisa gadis didepannya ini selalu memanggilnya dengan sebutan om. Padahal wajahnya masih cukup muda di umurnya yang baru menginjak tiga puluh tiga tahun. Banyak wanita yang memuja wajah tampannya ini, tapi bagi gadis yang ada didepannya ini sepertinya pengecualian.

Tasha ( Sayangi Aku Mama) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang