15. Panggilan Favorit

83 3 0
                                    

Sore harinya, kedua orang tua Tasha dan Elias datang dan membawakan makanan untuk keduanya. Selama makan pun keduanya hanya diam dan fokus pada makanan mereka, Elias yang tampak begitu cemberut. Sementara Tasha terkesan biasa, namun keduanya tidak luput dari pengawasan mereka.

"sayang, gimana masakan tante??" tanya Agatha

"enak tante, masakan tante mirip sama masakan mama Lussy.." terang Tasha

Lussy yang duduk disebelah Tasha mengusap lembut pipinya, disisi lain Agatha masih melirik anak lakinya yang terdiam sejak tadi.

"jadi besok kamu udah bisa pulang, El??" kini Daniel yang berbicara

Elias hanya mengangguk dan kembali mengunyah makanannya dalam diam, Daniel dan Agatha saling curi pandang melihat kediaman anaknya.

"tasha, besok kan El sudah boleh pulang. Jadi Tasha nggak papa kalau nggak mau jagain Elias lagi-"

"nggak bisa dong pa.." sergah Elias memotong ucapan Daniel dengan tidak suka

Daniel dan semua orang yang ada diruangan menatap ke arah Elias, ditatap seperti itu membuatnya ingin merutuki dirinya sendiri.

"terserah kalian aja deh, El udah kenyang. Mau istirahat.." ucap Elias kesal sembari meletakan piring yang sudah kosong di meja sebelah ranjangnya

Semua orang yang ada didalam ruangan menahan tawa mereka yang hampir meledak, selain Tasha yang masih diam melanjutkan makan malamnya. Walaupun sebenarnya ia memperhatikan perusabahan sikap Elias padanya sejak kedatangan Donny dan dirinya tadi siang.

"sepertinya anak itu malu mengungkapkan keinginannya" lirih Agatha di barengi kekehan

Daniel, Alfino, dan Lussy hanya bisa tersenyum melihat tingkah Elias.

"sayang, kamu tidurnya nyenyak nak??" tanya Lussy yang sedari tadi memperhatikan kediaman Tasha

"nyenyak ma, soalnya aku tidur diran- eh.. Sofa. Iya...Tasha nyaman tidur disofa kok.." ujar Tasha gugup

Hampir aja aku keceplosan, bisa gawat kalau mereka tahu aku bangun diranjang yang sama dengan Elias. Batinnya

Tasha tidak mungkin mengatakan yang sesungguhnya, apalagi dirinya yang hampir beberapa hari ini terbangun dengan posisi yang memeluk Elias atau sebaliknya. Bisa dipastikan jika Alfino dan Lussy akan kecewa dengan sikapnya itu.

"sepertinya Elias sudah tidur.." ucap Daniel melihat Elias yang memang sudah terlelap

"papa lihat Tasha sama Elias saling diam, kalian lagi marahan?"

"aku juga nggak tahu pa, sejak siang tadi om El diemin Tasha. Padahal tadi ada temannya, kak Donny kesini.." ungkapnya

"nggak papa sayang, mungkin Elias ada masalah sama urusan kantor. Nanti juga di handel sama om Daniel, Tasha jangan ambil hati dengan sikap Elias yang dingin tadi ya.." sambung Agatha

Tasha hanya mengangguk, ia tidak mungkin marah dengan Elias. Mungkin benar apa yang diucapkan Agatha, jika Elias tengah ada masalah.

Malam semakin larut, seperti malam-malam biasanya Tasha kembali menjaga Elias. Sebenarnya keluarga Elias sudah memaksanya untuk pulang, apalagi Tasha sangat membutuhkan istirahat yang cukup. Namun lagi-lagi ia memutuskan untuk menjaga Elias dengan rasa tanggung jawabnya yang sudah membuat Elias seperti saat ini, karena sudah menyelamatkannya dari kecelakaan. Tanpa bisa membantah, akhirnya mereka menyetujui keinginannya.

Setelah mengantar keluarganya dan keluarga Elias keluar ruangan, ia kembali masuk dan mendekati ranjang Elias dengan pelan.

Kalau lagi tidur, Makin tampan dan imut. Tapi kalau udah bangun, jadi tukang ngeselin.

Tasha ( Sayangi Aku Mama) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang