Part #48

290 36 3
                                    

Chan Yeol pergi ke barak Baekhyun dan melihatnya tengah bergurau dengan dua orang prajurit, Yeol merasa lega melihat perempuannya baik-baik saja.

Yejoon yang sangat bosan dengan percakapan perempuan, mengalihkan pandangannya ke sembarangan arah dan melihat komandannya, ia berseru "Dochongguan"

Semua menoleh dan menatap komandan seluruh pasukan militer di Goryeo dengan kagum sekaligus merasa terhormat. Baekhyun tersenyum melihatnya berlalu, ia tahu Chan Yeol ingin dia mengikutinya.

"Dochong..guang? " seru Baekhyun dibelakangnya

Yeol menoleh dan tertawa renyah "Apa artinya itu? " ejeknya yang mendengar Baekhyun mengatakan nama pangkat dengan salah.

Baekhyun cemberut "Kau tahu aku tidak mengerti julukan kemiliteran"

Chan Yeol memberikan sesuatu yang ia bawa di belakang punggungnya "Janjiku" ujarnya

Yang membuat Baekhyun tertawa sekaligus terharu karena ia masih ingat hal sekecil itu. Baekhyun mengambil satu bungkus mandu dari tangan Yeol.

Chan Yeol mendekat dan membungkukkan tubuhnya, ia mencium Baekhyun dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Mereka tidak sadar jika masih ada di halaman istana, untung saja tidak ada orang satupun disana.

Baekhyun melepaskan pagutannya lebih dulu "Ada apa? " lirih Yeol

"Aku lapar"

"Makan yang ada ditanganmu" ujar Yeol

"Ini tidak cukup, aku ingin lebih banyak" Chan Yeol tertawa mendengarnya dan menggandeng Baekhyun ke sebuah kedai yang cukup dekat dari istana. Mereka tidak ke kedai Ah Ran karena takut akan berakhir seperti sebelum-sebelumnya.

Mereka masih sibuk meskipun keadaan sudah terlampau aman. Apalagi Chan Yeol, dengan wilayah baru yang bergabung bersama Goryeo, maka ia harus membagi beberapa prajurit untuk menjaga kawasan itu.

Ditambah dengan pembentukan gubernur baru disana yang akan memimpin tempat tersebut.

Raja juga sibuk sekarang tapi tidak sesibuk dirinya, setelah pulang dari perang berhari-hari yang melelahkan. Ia masih harus mengurus hal lain lagi.

"Kau tampak lelah, seharusnya kau ke Jeon Eui Si lebih dulu" ujar Baekhyun

Seperti biasa, ia meyakinkan agar Baekhyun tidak perlu khawatir "Aku sudah terbiasa"

"Aku datang ke rumah kita kemarin, sekedar merindukanmu" ujar Baekhyun

"Itu jauh"

"Aku sudah terbiasa" balas Baekhyun yang membuat Chan Yeol terkesiap, ia baru tahu perempuannya pandai menyindir seperti ini.

Setelah selesai, mereka kembali ke istana dengan berjalan santai sembari tetap berkomunikasi "Kau terlihat murung" ujar Chan Yeol

"Aku membayangkan sesuatu yang terlalu tinggi untuk pertemuan pertama kita, tapi ternyata ini biasa saja"

Yeol menyesal, ia tidak ingin perempuannya kecewa tapi sungguh ia juga tidak mengerti harus melakukan apa? "Aku tahu kau bukan orang yang romantis tapi tetap saja, kita sudah lama tidak bertemu" ujar Baekhyun

"Lalu? " lirih Chan Yeol

"Karena aku tahu kau lelah, untuk sekarang kita seperti ini saja. Tapi lain kali setidaknya siapkan sesuatu"

Apa yang harus ia siapkan? Chan Yeol hanya tahu persiapan untuk pertempur saja. Senjata, strategi dan rencana selanjutnya jika taktik pertama tidak berhasil.

Tapi untuk membahagiakan seorang perempuan, ia harus mempersiapkan apa?

Mereka telah berpisah ke barak masing-masing, tapi Chan Yeol masih berpikir tentang permintaan Baekhyun.

Spring Warriors °CHANBAEK GS°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang