Part #29

349 48 0
                                    

Malam itu juga, Moora datang dengan membawa bekal makanan. Anaknya itu belum makan apapun sejak pagi tadi dan seperti orang yang kehilangan jiwa. Duduk diam tanpa melakukan apapun di kursi dekat ranjang Chan Yeol.

Jiho sempat sedikit bertengkar dengan Baekhyun tadi, memaksanya pulang untuk beristirahat atau setidaknya makan dan membersihkan diri, bagaimanapun jubah cantiknya sejak tadi telah ternoda oleh darah.

Baekhyun terus membantah, Jiho ingin membelikannya makanan di kedai yang berada tepat di sebelah tempat pengobatan tapi Baekhyun justru mengamuk dan meminta pada Jiho untuk pulang lebih dulu. Akhirnya Jiho mengalah dan memilih untuk menjaga Junsu saja di rumah perempuan pemarah itu.

"Makanlah sedikit, jika kau pingsan karena tidak memiliki energi lagi, lalu besok pagi Chan Yeol sadar dan menemukanmu terluka karenanya, kau pikir apa yang akan dia pikirkan? "

Baekhyun memandang ibunya, itu alasan yang tepat untuk membuat anaknya menurut "Bagaimana jika dia besok belum bangun, justru semakin..." Moora memukul kepala anak tersayangnya yang sekarang tiba-tiba bodoh itu.

"Bagaimana kau bisa berpikir macam-macam? Sudahlah cepat makan! "

Tanpa mereka sadari, Yeol tersenyum tipis di ranjangnya. Dia baru saja bangun dan akan membuka matanya, tapi saat mendengar pertengkaran antara ibu dan anak itu, Yeol memutuskan untuk bersikap seolah ia belum sadarkan diri dan diam-diam mendengar percakapan mereka.

Entah ini sikap yang buruk atau bukan, tapi ia cukup senang mendengar Baekhyun sangat mengkhawatirkannya. Ia tidak ingin membuat perempuan itu khawatir sebenarnya, tapi sikapnya yang seperti itu justru membuatnya hampir tidak bisa menahan senyum. Itu berarti Baekhyun memperhatikannya.

.

Pagi hari yang suram. Choseungdal yang sedang resah dengan berita dari Hogun mereka yang terbaring lemah itu, hanya bisa mendoakannya. Choseungdal tidak akan bisa seperti sekarang ini tanpa kepemimpinan Chan Yeol.

Begitu juga Raja yang saat ini merenung di ruang rapat, ia sempat akan mengadakan rapat untuk melanjutkan perihal biksu yang ia inginkan. Tapi begitu mendengar duka ini, Raja mengundurkan waktunya.

"Apa kau tahu perinciannya? " tanya Raja pada Junmyeon

"Mereka diserang tiba-tiba di pagi hari, ada sekitar 30 orang yang menyerang saat itu, lalu beberapa saat kemudian 40 orang datang menyerang. Di atap ada 8 pemanah yang datang di akhir pertarungan. Menurut Doksuri, mereka hanya menargetkan Hogun. Setelah di telusuri lebih lanjut, ada beberapa spekulasi dari salah seorang prajurit Doksuri yang ada bersamanya di saat interogasi beberapa hari yang lalu. Salah seorang berkhianat dan merencanakan pembalasan terhadap Hogun"

"Apakah mereka memiliki pimpinan atau seseorang yang membayar mereka? "

"Ya, mereka memilikinya tapi, orang tersebut belum ditemukan. Bahkan kami tidak tahu sama sekali wajah orang itu seperti apa. Tapi Hogun mengatakan marganya adalah Myo"

Raja semakin gelisah, selalu ada orang-orang yang ingin menghancurkan negara mereka sendiri untuk menguasainya atau beberapa alasan lainnya.

Tapi kemudian Raja tersentak, mengingat sesuatu "Myo? "

"Benar, Yang Mulia"

"Siapa namanya? " tanya Raja

"Tidak diketahui namanya. Tapi Doksuri sedang menyelidiki hal tersebut, karena hanya ada beberapa warga Goryeo yang memiliki marga Myo, penyelidikan tidak akan terlalu sulit"

Raja kemudian memanggil Dongmin untuk memulai rapat kembali, dan para menteri yang telah beristirahat terpaksa kembali mengenakan pakaian resmi mereka dan berlari secepat mungkin agar Raja tidak menunggu mereka terlalu lama.

Spring Warriors °CHANBAEK GS°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang