Part #41

311 44 4
                                    

Jin Ki merasa bahagia karena akhirnya ia berhasil mendapatkan kepercayaan Myo Cheong.

Tidak dengan cara yang mudah karena itu bisa saja disalahpahami jika terlihat oleh orang lain, tapi untungnya biksu itu yang datang.

Jin Ki melihat sebuah lukisan di kertas kecil yang hanya bertuliskan garis hitam, itu berisi rencana untuk kudeta pada kerajaan.

Rencana pertama adalah bagaimana caranya untuk tinggal di istana, dengan begitu ia bisa lebih dekat dengan sasaran. Rencana kedua adalah mendekati orang-orang kepercayaan Raja, diantaranya Chan Yeol, Chin Mae dan Myo Cheong.

Sebelum ia membuka gulungan selanjutnya, Myo Cheong sudah menepuk bahunya. Ia terkejut dan melihatnya, ingin kabur tapi ditahan oleh biksu itu.

"Ikut aku" ujarnya

Jin Ki hanya mengikuti masuk ke tempat pribadinya, karena dia adalah pimpinan di disini jadi Myo Cheong juga diberikan hak dan tempat istimewa.

"Apa rencanamu? " tanya-nya

Jin Ki gugup "Anda melihatnya? "

Myo Cheong tersenyum, merasa menang "Aku baru saja kehilangan muridku satu-satunya, apa kau mau menjadi penggantinya? "

Jin Ki sudah tahu, setelah murid biksu itu akan kembali ke kediamannya, ia dibunuh dengan tiga panah sekaligus oleh Doksuri yang bersembunyi di atap.

Wajah Myo Cheong tidak berekspresi saat mengatakan itu, entah dia memang orang yang sangat kejam hingga tidak terlalu peduli dengan kematian muridnya atau ia hanya menyembunyikan kekesalannya.

Jin Ki menatap Myo Cheong dan tersenyum, rencananya berhasil. Jin Ki kemudian bersujud di depannya "Saya merasa terberkati"

"Impianmu akan terwujud" ujar Myo Cheong

.

Chan Yeol dan Baekhyun malam ini ada di kedai Ah Ran, setelah makan Tteokguk Ah Ran pergi ke markas Doksuri untuk memberikan mereka makan malam.

Meninggalkan mereka berdua disini "Aku kenyang" gumam Baekhyun yang hanya dibalas tawa oleh Chan Yeol

Mereka berdua memutuskan untuk menginap disini malam ini, Yeol mengunci pintu karena setelah mereka menunggu lama, Ah Ran tidak kunjung kembali.

Mereka berbaring di ranjang yang sama, Baekhyun sudah menutup matanya sedangkan Yeol hanya memandangi kekasihnya dengan bertumpu pada satu tangan.

"Apa kau mengantuk? "

Baekhyun membuka mata dan menggeleng "Di waktu seperti ini, biasanya aku masih di ruang utama bersama Moobonshi"

Mereka berbicara sedikit tentang apa pengalaman mereka selama beberapa hari sebelumnya saat mereka tidak bisa bertemu, dan mereka saling menghibur dengan kata-kata lembut dan belaian.

Mereka bahkan berhasil tertawa puas sekarang dan lagi, tentang cobaan mereka, sebaiknya malam ini dilupakan sejenak.

Setelah beberapa saat mereka mulai saling menyentuh dan bercinta untuk kedua kalinya. Aura Yeol kembali mengelilinginya saat mereka bergabung.

Baekhyun memandang Yeol ketika mereka bercinta, kulitnya tertutupi keringat ringan, rambutnya jatuh di leher dan wajahnya, matanya hampir mengkilap dengan penuh semangat.

Namun demikian setiap kali mata mereka bertemu, Baekhyun merasakan panasnya cinta padanya, dan hatinya terasa seperti menembus sejauh ini.

Di lantai dua itu terdengar suara kesenangan yang tak tertahankan saat mereka mencapai puncaknya.

Mereka melanjutkan hingga larut malam, merasa memiliki sedikit waktu sebelum dan setelah ini untuk hanya berdua jadi mereka menuntaskan hasrat berkali-kali malam ini.

Spring Warriors °CHANBAEK GS°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang