20

1.4K 104 7
                                    

"Lisa kau akan berangkat bekerja sekarang? "

Ucap Jungkook ketika memasuki ruang wadrobe menemukan Lisa yang tengah terduduk dimeja rias.

Mereka telah sampai dirumah sejak pagi tadi,orang tua mereka setuju saja karena mengerti tentang kesibukan anak dan menantunya.Lagi pula, tidak seharusnya juga mereka bersikap seolah merasa kesepian dan butuh seseorang untuk menemani. Mereka sadar bahwa keduanya telah memutuskan untuk membangun kehidupan berdua, dan sudah menjadi tugas para orang tua untuk mendukung para anaknya menjalani kehidupan sendiri tanpa mengikut campur sesuatu yang terjadi didalamnya.

Baik Lisa ataupun Jungkook keduanya sama-sama telah dewasa. Mereka harus bisa menyelesaikan permasalahan dan perdebatan yang terjadi dalam rumah tangga mereka sendiri kecuali,saat-saat dimana mereka sudah tidak mampu untuk mengatasinya secara mandiri. Disaat itu lah peran orang tua dibutuhkan, hal ini adalah sesuatu yang selalu orang tua Jungkook terapakan dalam pemikirannya. Mungkin lain lagi dengan orang tua Lisa, pandangan orang berbeda. Tidak ada yang salah ataupun paling benar, cukup lakukan apa yang menurut diri sendiri benar tanpa paksaan yang dapat merugikan orang lain.

Kembali lagi keinti cerita, Lisa menegakkan kepalanya untuk menghadap cermin yang dimana pantulan Jungkook terlihat jelas disana. Untuk beberapa detik mereka saling berpandangan dalam bayangan cermin itu, hingga Jungkook menggerakkan tubuhnya untuk mendekat kearah istrinya.

"Jadi kau benar- benar tega membiarkanku pergi ke bandara sendiri? "Ucap Jungkook dengan meletakkan kepalanya dipundak Lisa.

Lisa masih memandang Jungkook lewat cermin didepannya, ia menggerakkan tangan untuk menyentuh kepala pria dipundaknya ini lalu mengusapnya.

" Jungkook, tolong jangan seperti ini. Kau membuatku merasa bersalah. ."Ucapnya.

Jungkook sendiri yang mendengar hanya mengangkat alisnya seolah mengatakan ia tak menghiraukan ucapan Lisa.

Lisa menghela nafas pelan sebelum menegakkan badannya untuk berdiri dan menghadap suaminya yang bertingkah manja nan menggemaskan ini, "Yaaa Jeon Jungkook, kau sendiri yang memberitahu tentang ini mendadak bukan? Jadi bukan salah ku kalau belum sempat untuk mengosongkan jadwal hari ini. " Ucap Lisa yang membuat Jungkook menekuk wajahnya merasa kesal.

Cup

Lisa mencium pelan bibir Jungkook dengan memberi beberapa lumatan menenangkan.

"Kau mau memaafkanku? " Ucap Lisa dengan menaikkan satu alisnya tak lupa senyum manis yang ia tampilkan untuk membuat Jungkook senang.

Jungkook menarik sudut bibirnya lalu menggerakkan tangannya untuk melingkar dipinggang Lisa, "Itu saja, hm? " Ucapnya untuk menggoda gadis didepannya.

"Hust,kita sudah melakukan lebih dari sekedar ciuman tadi malam."Ucap Lisa dengan memukul dada Jungkook pelan membuatnya terkekeh.

Grepp

Jungkook menggerakkan tangannya untuk memeluk Lisa lalu menggoyang-goyangkan tubuhnya kekiri dan kekanan, "Aku akan merindukanmu... "Ucap Jungkook dengan melepaskan pelukan hangatnya, " Bagaimana bisa aku akan pergi selama itu tanpa melihat istriku yang cantik ini. Lisa, aku janji akan menyelesaikan pekerjaan dengan baik supaya bisa pulang dari waktu yang telah ditentukan. Kau tahu bukan, bulan depan usia pernikahan kita sudah melewati satu tahun lamanya. Mari kita rayakan berdua dengan berlibur ke suatu tempat. "Lanjut Jungkook.

Lisa yang mendengarnya hanya bisa tersenyum, " Terserah kau kita akan melakukan apa nanti aku akan setuju saja.Tapi kita harus fokus dulu sekarang dengan hari ini, kau sudah mengemas barang apa saja yang akan dibawa. Mari kubantu membereskannya. "Ajak Lisa namun dihalang Jungkook.

Miss ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang