Epilog

2.4K 151 5
                                    

Suara petir saling bersahutan disertai kilatan cahaya yang datang secara bersamaan. Hujan deras sedang terjadi diluar sana menambah hawa sejuk dimalam kali ini. Lisa tak menghiraukannya, banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.

Huh... Ia kembali menghela pelan mendapati pakaian yang masih tertumpuk berantakan dikeranjang baju di sampingnya. Ia sedang menyetrika, pakaian-pakaian ini baru bisa kering setelah dua hari ia jemur. Tentu masalah utamanya karena cuaca seperti saat ini dengan adanya hujan yang turun secara tiba-tiba, sebetulnya bisa kering dengan cepat sebab Lisa menggunakan pengering baju setelah mencucinya. Namun entahlah... Akhir-akhir ini ia sering pelupa hingga tak mengingat pakaian yang ia jemur.

Sudah tujuh tahun berlalu sejak peristiwa yang hampir menyebabkan hubungan rumah tangganya berakhir. Namun sekarang sudah tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan sebab kini mereka baik-baik saja walau terkadang perdebatan kecil sering datang menghampiri. Banyak perubahan yang terjadi, dari mulai kebiasaan juga perilaku tentunya dan juga... Ia kini sudah pandai memasak! Butuh waktu yang lama untuk ia bisa memahami bahan-bahan dan juga alat-alat agar masakannya bisa terasa enak seperti pada umumnya. Ya walaupun rasanya masih dirata-rata makanan pemula,tapi yang terpenting makanan itu masih bisa dimakan. Ia masih memiliki banyak waktu untuk belajar dan belajar mengenai itu semua.

"Lisa aku pulang... "

Gadis itu mengalihkan atensinya kearah pria yang baru memasuki kamarnya dengan wajah penat dan juga lelah yang tersemat diwajah tampannya.

"Kau pulang terlambat hari ini? Lihatlah waktu sudah akan menunjukkan tengah malam. " Ucap Lisa dengan kembali terfokus pada pekerjaannya.

"Yeah mau bagaimana lagi, pekerjaanku hingga beberapa hari kedepan akan sangat banyak jika tak kuselesaikan sekarang. Jadi aku terpaksa lembur diperusahaan ditambah lagi minggu depan ada perjalanan bisnis,aku tak bisa pergi dengan pekerjaan yang masih menumpuk seperti itu. "Jelas Jungkook membuat Lisa menganggukkan kepalanya beberapa kali. Ia mengerti dengan pekerjaan suaminya, perusahaan miliknya sedang sangat sibuk karena akan ada proyek besar yang akan segera diluncurkan.

Greep

" Lepaskan Jung, kau tak lihat aku sedang menyetrika. Lagi pula pakaianmu basah sudah sana mandi dan ganti bajumu! "

"Kau tahu aku kehujanan bukan, maka dari itu aku butuh kehangatan darimu istriku Lalisa. "

"Dengan pakaian basahmu seperti ini kau hanya akan membuat dirimu sakit sayang... " Ucap Lisa dengan menekankan akhir katanya. Kalau tidak seperti ini suaminya ini akan susah dibujuk.

Jungkook menghela pelan dengan melepas jas basah miliknya, ia pun mendudukkan diri disofa panjang dekat Lisa."Dimana Somi...? Tanya Jungkook setelahnya.

Ya, dia putri pertama dari Lisa dan Jungkook. Setelah adegan Jungkook yang menyemburkan cairannya di dalam milik Lisa di peringatan hari pernikahan mereka yang pertama waktu itu, beberapa minggu setelahnya mereka mendapati kabar bahwa Lisa tengah hamil. Tidak dapat dipungkiri semua keluarga menyambut senang dengan kehadiran calon bayi diperut Lisa walau Jungkook harus berpuasa atau lebih tepatnya menahan diri dulu untuk tidak sering berhubungan dengan istrinya itu. Apalagi mengingat sifat gadisnya yang sangat berubah menjadi cepat emosional ketika mereka sedang bersama. Haish... Pokoknya waktu itu ia terus berusaha menjadi pria tersabar selama ia menghirup nafas. Ia harus mengerti dengan perubahan hormon yang istrinya miliki bukan?? Tidak lucu jika ia marah ketika gadis itu tiba-tiba menangis dan merajuk saat ia akan menggagahinya setelah dua bulan penuh mereka berhenti melakukan kegiatan itu.

"Dia sudah tidur sejak tadi, lagi pula Somi masih sekolah besok. " Jawab Lisa dengan merapikan pakaian yang sudah terlipat rapi disisinya.

Sejak beberapa tahun yang lalu kehidupan Lisa dan Jungkook telah berubah apalagi dengan kehadiran seseorang ditengah mereka. Bukan hanya mereka, tapi orang-orang disekitar mereka juga satu per satu berbahagia dengan pasangannya masing-masing.

Miss ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang