Malam telah menghilang, saatnya matahari mulai bertugas menggatikan bulan untuk menerangi seisi bumi. Terdengar denguran samar dipendengaran lisa, helaan nafas terasa menggelitiki lehernya membuat ia memaksa untuk mulai membuka mata.Jungkook masih tertidur, itulah hal pertama lisa lihat. Posisi pria ini lebih rendah darinya, yang semula lisa memeluk jungkook kini pemuda itu malah berganti memeluk pinggang lisa walaupun tidak kuat namun posisi mereka sangat dekat apalagi wajah jungkook yang menyurukkan dilehernya membuat nafas itu begitu terasa dikulit putihnya. Lisa tidak mempermasalahkan itu, tapi ada satu hal yang membuatnya aneh.
Lisa mengelap bulir keringat yang berada didahinya, kenapa sepagi ini ia merasa suasana panas padahal pendingin ruangan masih menyala. Lisa menggerakkan tangannya untuk menyentuh dahi jungkook dan benar saja, tangannya terasa hangat seketika ketika menempel di kulit pemuda itu. Jungkook demam, itulah yang ada dipikiran lisa.
"Jika aku mengikuti naluriku sebagai seorang pria,tanpa mendengar alasan apapun aku akan langsung menyeretmu keranjang detik ini juga. Tapi...Aku tidak melakukannya. Itu akan membuatku bersikap egois karena memaksamu melakukan itu. Sampai saat ini aku masih menghormati keputusan dan prinsip yang kau buat,tapi kau..? Kau bahkan tak pernah mendengarkan apa yang kukatakan atau bahkan pernahkah kau menggapku sebagai seorang pria yang bertanggung jawab atas semua yang kau lakukan. "
Lisa menghela nafasnya pelan, ia merasa semakin bersalah dengan pemuda ini. Sejak tadi malam lisa terus terbayang-bayang dengan apa yang dikatakan jisoo dan juga eunwoo. Lalu apa yang harus ia lakukan sekarang...?
.
.
Jungkook membuka mata, menyesuaikan cahaya yang mulai masuk diindra penglihatannya. Ia merasa badannya terasa sakit, apalagi ketika mendudukan badannya pusing menyerang kepalanya. Ia sedikit mendongak untuk melihat waktu jam yang berada didinding ruangan,terlihat jarum menunjukkan jam tujuh kurang.
Ia lalu meraih ponsel yang berada diatas nakas samping ranjang. Menekan ikon hijau pada layar itu,
"Eunwoo-ya.. " Jungkook mengucapkan dengan suara serak khas bangun tidurnya.
"Ya jungkook... Kau baik-baik saja? Aku benar-benar minta maaf atas kejadian tadi ma--"
"Ekhm.. Ya aku mengerti dan aku memakluminya, tapi jangan sekali-kali kau membahas kejadian ini lagi padaku!"
"Baiklah... Aku tidak akan melakukannya. Lalu ada apa kau menghubungiku sepagi ini? Kau butuh seseuatu? akan kulakukan secepatnya."
"Tentu saja aku butuh sesuatu ketika menghubungi. Saat ini Aku merasa badanku sedang tidak baik jadi kau tolong kelola urusan perusahaan ya, aku tidak akan berangkat hari ini. "
"Hemm.. Kau tenang saja, soal perusahaan percayakan padaku. Kau beristirahatlah agar cepat bisa kembali bekerja. "
Jungkook sedikit tersenyum, "Terimakasih... "
Tutt
Dengan setelahnya jungkook mematikan sambungan itu. Kini ia memandang sekeliling ruangan, ia penasaran dengan dimana keberadaan lisa. Dia pulang kan semalam? Kenapa ia terlupa menanyakan itu dengan eunwoo. Huh.. Jungkook mencoba membuat dirinya untuk berdiri, ya setidaknya dia harus membasuh wajah dan menyikat gigi walau tidak mandi.
Jungkook memutuskan untuk turun kebawah dan betul saja apa yang dipikirkan bahwa lisa sedang berada disana, tepatnya dimeja makan dekat dapur.
"Kau ada pemotretan..? " Tanya jungkook ketika melihat pakaian lisa yang sudah rapi siap untuk pergi.Jungkook meraih satu kursi lalu mendudukkan bokongnya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Model
RomanceLalisa manoban, seorang perempuan cantik yang terobsesi menjadi model sejak ia kecil.Saat ia beranjak dewasa mimpi menjadi seorang model menjadi lebih tinggi dan ia berusaha untuk mendapatkannya.Namun dipertengahan jalan ia terpaksa menikahi seorang...